15

923 117 6
                                    

🌸🌸🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸🌸🌸

Sakit, itu yang dirasakan Park Jimin ketika melihat Eunha menangis dalam pelukan Jungkook. Bukan karena ia cemburu oleh Jungkook, tapi karena ia merasa ia tidak bisa membuat Eunha bahagia. Akhir-akhir ini ia selalu melihat Eunha menangis. Bahkan gadis itu lebih sensitif dari biasanya.

"Jimin hyung." Panggil sebuah suara familiar.

Jimin melihat ke arah sumber suara dan tersenyum kecil ketika melihat Jaehyun berdiri disana. Jimin segera mengajak Jaehyun duduk di kursi tunggu. Setelah duduk, Jimin menghela napas.

"Aku harus bagaimana?" Tanya Jimin melihat Jaehyun.

"Aku juga bingung. Aku tau kau serius dengan Eunha, tapi Jungkook juga serius. Kalian berdua sama-sama serius. Tidak mungkin juga Eunha menikahi kalian berdua." Ucap Jaehyun menyandarkan tubuhnya ke tembok.

"Aku tau itu." Desah Jimin frustasi. "Aku benar-benar tidak dapat berpikir jernih."

"Percayalah Jungkook pun pasti begitu. Apalagi Eunha. Kalian bertiga memang perlu bicara." Ucap Jaehyun memandang langit-langit rumah sakit.

Jimin menghela napas pelan. Rasanya ia ingin membawa Eunha pergi ke tempat dimana hanya dia dan Eunha disana. Ini benar-benar membuatnya frustasi.

Pintu kamar rawat Eunha terbuka, dan keluarlah Jungkook. "Jimin hyung, giliranmu." Ucap Jungkook tersenyum.

Jimin segera berdiri, menepuk bahu Jungkook pelan dan masuk ke dalam. Kini ia melihat Eunha yang tengah duduk bersandar sambil menutup wajahnya dengan tangan. Jimin tau gadisnya itu sedang menangis.

"Sayang" panggil Jimin mendekat dan duduk di tepi kasur.

Eunha segera memeluk Jimin erat. Ia menenggelamkan wajah cantiknya ke dada Jimin. "Oppa, i miss you." Ucap Eunha terisak.

Jimin mengusap lembut rambut Eunha. Sesekali lelaki itu mengecup puncak kepala Eunha. Bukan main bahagianya mendengar ucapan Eunha. "Aku menunggumu datang ke rumah, namun kau tak kunjung datang." Ucap Jimin mendengus.

Eunha mendongakkan kepalanya menatap wajah Jimin yang tampan. "Maafkan aku." Jawab Eunha terlihat sedih. Jimin tertawa dan mengecup bibir Eunha gemas.

"Wow, pacarku menggemaskan sekali." Goda Jimin tersenyum. Wajah Eunha kini merah padam karena perlakuan Jimin tadi.

"Oppaaa, aku serius." Protes Eunha mencubit pelan perus Jimin.

Jimin tertawa dan memeluk Eunha erat. Rasa sakit Jimin benar-benar terobati oleh Eunha. Bagi Jimin, Eunha adalah obatnya.

"Kau tau? Aku dan Jungkook kini benar-benar kembali seperti dulu." Ucap Jimin tersenyum.

Memories of us [Eunkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang