PART 4

1.4K 239 17
                                    

Luminous. Sebuah kota tempat dimana sebuah keajaiban, dongeng, mitos, dan legenda dapat lebur bersama. Kota ini cukup luas. Tak seluas benua Amerika ataupun Asia. Mungkin Australia perbandingan yang tepat. Kota ini memiliki sebuah akademi yang jauh dari pusat kota itu sendiri. Tersembunyi dibalik jajaran pegunungan kokoh.

Ada yang bilang kota ini mirip dengan miniatur dunia. Ya memang benar begitu. Kadang pagi, siang, malam, dan sore terjadi dalam satu waktu namun wilayah yang berbeda. Jadi bila kalian berada di tempat tinggi, kalian akan menatap langit yang berwarna-warni.

Tak hanya itu, kota ini memiliki beberapa distrik besar. Distrik itu memang tak terlihat pada jalan utama dari pusat kota ke akademi. Namun bila kalian sengaja keluar jalur untuk sekedar berpetualang dan jalan-jalan. Kalian akan menemukannya. Ke empat distrik itu memiliki ciri dan karakter berbeda.

Distrik pertama adalah Distrik Hujan Tropis yang memiliki curah hujam 200-225 sentimeter per tahun. Memiliki spesies pepohonan yang sangat banyak. Pepohonan disana membentuk kanopi-kanopi. Distrik kedua adalah Distrik Hutan Gugur yang memiliki pergantian empat musim didalamnya. Distrik ketiga adalah Distrik Padang Rumput yang dimana saat kita memandang ke depan, terbentanglah rerumputan juga bunga-bunga cantik. Distrik ke empat adalah Distrik Taiga yang memiliki suhu musim dingin yang rendah. Distrik ke lima adalah distrik yang letaknya diujung-ujung kota yaitu Distrik Estuari yang merupakan bersatunya sungai dengan muara air laut. Yang terakhir adalah distrik terbesar, Distrik Karst, yang memiliki tanah yang mudah longsor dan sensitif terhadap erosi juga banyaknya bebatuan juga gua-gua. Dan distrik ini adalah tempat dimana strigoi berkumpul.

"Hei kemarilah!" seorang makhluk cantik berlari sembari membawa beberapa helai daun yang ia petik. Ia berjalan pelan mendekati seekor rusa cantik yang sedang menatapnya. "Kemarilah tak usah takut." Ucapnya mengulurkan tangan untuk mendekatkan dedaunan yang ia bawa. Si rusa melangkah mendekati gadis itu dan menundukan kepalanya. Mengendus dedaunan yang dibawa si gadis sebelum memakannya. Gadis itu tersenyum manis. Dia mengusap kepala rusa betina itu dengan lembut.

Suasana itu begitu indah sebelum gemerisik dan suara ranting terinjak membuat rusa itu menajamkan pendengarannya dan kabur. Gadis berambut hitam panjang itu menajamkan picingan matanya dan "HWAAAAAAA!" dia teguling jatuh akibat dorongan dan tindihan seseorang terhadapnya. Kepalanya membayangkan strigoi si iblis kejam.

"Kkk.." kekehan itu membuatnya membuka mata. "Hai Yeri, aku kembali." Senyuman lembut dengan tatapan yang hangat dan kebahagiaan yang tak bisa diartikan.

"Jungkook!" teriak Yeri dengan dekapan rindu yang amat sangat dalam. "Kau kembali." Jungkook mendekap kembali tubuh kecil itu. "Kau tak memakai alas kaki seperti biasa."

Adegan romantis itu menjadi menyebalkan bagi Jungkook ketika Yeri memukulinya dan memarahinya. Dia menyalahkan Jungkook atas kepergian si rusa betina lucu tadi. Yah mau bagaimanalagi. Yeri adalah seorang peri hewan. Dia bisa jadi amat sangat beringas mengenai hewan-hewannya yang ia lindungi dan sayangi.

Bila kalian ingin tau. Yeri dan Jungkook bertemu disini, Distrik Hutan Gugur, dua tahun yang lalu. Ketika dia sedang berlari dari pengejaran Jimin –yang memang pada saat itu mereka sedang bermain kejar tangkap— larinya terhenti begitu saja melihat makhluk berparas cantik sedang membalut kaki rubah yang terluka. Jungkook tertegun melihatnya. Seorang vampire jatuh cinta pada peri hewan.

"Tsk. Apa aku harus menjadi hewan agar berada pada peringkat atas dalam list  kasih sayangmu itu?" keluh Jungkook yang tak dapat respon berarti dari Yeri. "Apa kau tak merindu—"

"Sst." Yeri menutup mulut Jungkook dan menatapnya tajam sebelum dia bangkit berlari.

Jungkook yang melihat ekspresi Yeri begitu hanya mengikutinya dari belakang. Jungkook merasa sesuatu yang tak seharusnya telah terjadi. Dan apa yang Jungkook pikirkan benar.

Luminous (Sequel of Red Hair)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang