Jhope menatap Jimin yang hanya menatap jendela dengan tatapan kosong. "Apa yang kau pikirkan Jim?"
Walau Jimin mendengar, dia mengabaikannya. Pikirannya sedang berada jauh dibelakang sana. Dia merutuki dirinya yang amat sangat kejam pada Rin. Dia tak mampu mengontrol dirinya. Meskipun Rin sudah menjerit kesakitan. Disisi lain dia bersyukur tak memenuhi keinginan Rin untuk mati. Dia bersyukur dia tak terlambat saat itu. Dia senang sekaligus takut. Bagaimana bila nanti mereka bertemu. Sekelibat pikiran menghindari Rin menjadi pertimbangannya saat ini.
Jhope, V, dan Jungkook mengikuti pelajaran History dengan baik sampai akhir. Setelah Sir Harshel keluar, mereka bertiga berembuk untuk membicarakan rencana keluar akademi untuk mengelilingi distrik. Tapi tiba-tiba Jimin mengacaukan segalanya. "Apa kalian bodoh? Setelah peristiwa Saeun, penjagaan diperketat."
Jhope memutar kedua matanya. V menatap Jimin yang berjalan menuju pintu kelas. "Akademi ini memang dijaga ketat dari dulu. Semenjak kejadian Saeun tambah diperketat lagi. Ck." V menggelengkan kepalanya.
"NAH!" seruan Jungkook membuat Jhope dan V terperanjat.
"Yak Jungkook! Kau ingin kudamprat hah?! Bikin kaget saja.." ucap Jhope dengan tangan yang sudah diatas udara.
"Hehe..ma—Aw!"
V menempeleng Jungkook. "Dasar vampire kelinci. Untung tak berekor. Bila berekor aku sudah potong ekormu."
Jungkook hanya meringis. Ingin sekali dia menghujat keduanya, namun takut bohlam cemerlang diatas kepalanya ini padam. "Tsk. V apa kau tak menyadari perkataanmu?"
V hanya menatap Jhope. Dan sebaliknya.
"Akademi ini memang dijaga ketat dari dulu. Semenjak kejadian itu tambah diperketat. Nah coba pikirkan. Jimin dan Saeun mampu keluar dari penjagaan ketat. Menurutku kita memiliki peluang lebih untuk melewati gerbang bila mengajak Jimin. Bagaimana?" Jungkook menjelaskan dengan sangat bersemangat.
"Benar juga." Angguk Jhope. Lalu mereka pun membawa journal dan pena mereka dan langsung mengejar Jimin yang nyatanya belum terlalu jauh dari kelas.
"Hei Jimin! Tunggu!" mereka bertiga berlari kearahanya hingga V menepuk pundak Jimin.
"Jangan harap aku akan ikut." Kalimat Jimin membuat mereka hanya mampu menyengir.
"Ayolah Jim, kau tau kan cakaran itu sangat aneh." Jungkook berjalan disampingnya.
"Firasatku tak enak Jim." Jhope berjalan disebelah V. V mengangguk atas perkataan Jhope.
"Firasatmu selalu tak benar Jhope." Jawaban Jimin membuat Jungkook dan V terkekeh.
"Ayolah Jim sekalii saja!" Jhope menghadang jalan Jimin. Membuat Jimin menatapnya tajam.
"Dengar. Mood ku sedang tidak baik. Jadi lebih ba—"
"Suga!" Anne berlari melewati mereka dengan seruan yang terdengar disepanjang lorong. "Kata Joe Karin sudah bangun!"
Jimin membalikkan badan, dan mendapati Suga sedang menatapnya. Dilihatnya Kim dan Jin disampingnya.
Suga mengangguk dan segera pergi mengikuti Anne, begitupun Jin dan Kim. Mereka melewati Jimin, Jhope, V dan Jungkook.
"An.." sapa Jhope. "Werebat itu kenapa?"
Suga menarik Anne sebelum Anne membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan Jhope.
"Boleh aku ikut?" pertanyaan Jimin membuat semua menatapnya.
"Baru saja aku akan mengajakmu." Ucap Suga menatapnya sinis sebelum berjalan mendahului Jimin bersama Kim, Jin, dan Anne.
![](https://img.wattpad.com/cover/74393319-288-k828489.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Luminous (Sequel of Red Hair)
FanficAda, namun tak nampak. Tak ada yang tau pasti dimana kota itu berada. Perwujudan miniatur dunia didalamnya. Ada yang bilang terletak disekitar Benua Eropa. Ada yang bilang dekat dengan Negara Yunani. Ada yang bilang terletak ditengah pusat dunia. S...