Akademi Luminous. Akademi yang terletak jauh di belakang Mount Latent. Akademi yang mengayomi para murid luar biasanya ini baru saja memulai lagi taun ajaran barunya. Lihat saja, para murid-murid yang sedang bergegas bangun menyiapkan diri dengan rapih untuk segera berkumpul di aula sekedar mendengarkan satu dua patah penyambutan kepala akademi berumur yang masih sangat tampan itu, Prof. Adam.
Mereka yang sudah bersiap, keluar dari asramanya dan berjalan memasuki gedung utama dimana aula itu berada. Selain aula, di gedung utama ini adalah letaknya kantor para pengajar, pelatih yah apalah itu. Singkatnya tenaga pendidik. Lalu ada UKS akademi, perpustakaan, kantin, gedung olahraga dan fasilitas sekolah lainnya berada disana. Gedung 1, 2, dan 3 adalah gedung kelas. Disana ada 3 front berbeda. Contohnya bisa kita dapatkan di aula ini. Mereka, para murid berbaris rapih sesuai kelasnya.
Bila dilihat dari belakang memang serupa. Seragam berwarna abu dengan almamaternya. Lelaki bercelana panjang, perempuan pastinya memakai rok selutut. Kaos kaki putih dan sepatu hitam. Jadi apa yang membedakan frontnya? Ya, dasi. Dasi biru, hitam, dan merah. Mauku jelaskan atau kalian pergi mencari tau sendiri? Bercanda. Pertama, dasi biru. Murid-murid yang mengenakan dasi ini adalah mereka yang memang murni keturunan dari vampire. Tak sedikit dari mereka yang angkuh. Merasa keberadaannya paling istimewa. Mereka memang dihormati. Latar belakang keluarga mereka sama-sama mempengaruhi dunia ke vampire an. Berlomba-lomba meraih gelar hebat dimata orang-orang. Sebutan untuk mereka adalah moroi. Kedua, dasi hitam. Murid-murid ini mengabdikan hidupnya untuk melindungi vampirenya. Bisa dibilang mereka ini adalah bodyguard/pelindung para vampire. Mereka bisa dipilih ataupun memilih. Sebutan untuk mereka adalah Dhampir. Hubungan antara vampire dan dhampir harus benar-benar baik dan percaya satu sama lain agar keamanan dan keselamatan bisa berjalan dengan mulus. Terakhir adalah dasi merah. Murid-murid ini adalah bukan yang murni keturunan vampire. Dulunya mereka adalah manusia. Murid-murid ini adalah kumpulan manusia yang sengaja dirubah menjadi vampire atas dasar yang berbeda-beda, pemaksaan ataupun penyelamatan. Tak sedikit dari mereka yang dipandang rendah para moroi. Tak ada sebutan untuk mereka melainkan hanya vampire, vampire biasa, atau yang paling parah dari tahun ke tahun..werebat.
Kembali ke aula. Semua murid sedang berbaris mendengarkan tuturan panjang lebar sang kepala sekolah. Isinya berupa ucapan selamat datang kembali dan pemberian sambutan terhadap anak-anak baru, pemberian semangat, dan...dan omongannya terhenti seketika saat suara nyaring seorang vampire perempuan berkacamata begitu melengking. "MAAF AKU TER..lambat." Setidaknya 3 kalimat yang bernada menciut diakhir itu sudah berhasil membuat semua yang berada dalam aula itu melirik ke belakang menatapnya. Bahkan semut pun menganga, percayalah.
Perempuan berkucir dua itu menggigit bibirnya dan menunduk berjalan kaku memasuki barisan. Lalu, seorang guru menarik tangannya lembut dan tersenyum ramah, "Ini barisan front dhampir, kau berbaris disebelah sana." Wajahnya semakin memanas tak dapat menahan malu. Bisikan dan kekehan orang-orang semakin membuatnya menunduk. Bila saja kepala sekolah tidak berdeham, mungkin mereka semua akan terus fokus padanya.
Tak perlu lama untuk mengambil perhatian semua murid akademi. Namun tetap saja ada beberapa anak yang masih memfokuskan dirinya pada vampire tadi. "Psst kau tau tidak, aku dengar dia adalah werebat baru."
"Benarkah?" vampire yang diajaknya bergosip itu rupanya menimpali.
"Iya. Apa kau tau Joe dari front dhampir?" ucapnya lagi yang mendapatkan balasan anggukan. "Nah dia yang menemukannya di Korea. Namanya itu Ka.." Ucapannya terpotong. Karena seorang guru yang menoel mereka berdua menggunakan tongkat kayu sepanjang 30 cm. Tentu mereka tak mau menjadi bahan tontonan disana. Jadi yang mereka lakukan adalah mengatupkan bibirnya kembali dan memperhatikan ke depan. Tak sadar akibat omongannya itu membuat dua lelaki moroi lainnya sempat berdegub.

KAMU SEDANG MEMBACA
Luminous (Sequel of Red Hair)
Fiksi PenggemarAda, namun tak nampak. Tak ada yang tau pasti dimana kota itu berada. Perwujudan miniatur dunia didalamnya. Ada yang bilang terletak disekitar Benua Eropa. Ada yang bilang dekat dengan Negara Yunani. Ada yang bilang terletak ditengah pusat dunia. S...