PART 15

437 82 11
                                    

Suga, Bianca dan Kevin sedang bersembunyi dibalik bebatuan. Mereka mengikuti striwolf  yang membawa Karin dan sampailah di Distrik Karst. Suga menilik setiap sudut yang mampu ia lihat, dia harus sangat berhati-hati karena sekarang dirinya berada di dalam sarang para monster haus darah. Ralat, monster rakus. Mungkin Suga dan yang lain akan tersinggung bila aku menggunakan kata itu. Aku tak ingin diserang. Tunggu, aku cukup rela dan berlapang dada bila itu mereka. Ok lanjut lagi ke cerita.

"Ini sudah mau malam. Kita harus cepat mencari Karin Suga." Bianca sedikit gelisah akan kondisi "nona" nya. Pikirannya dipenuhi dengan kemungkinan-kemungkinan negatif.

"Aku sedang berpikir Bianca, tenanglah." Suga menatapnya dengan sinis juga suaranya yang penuh penekanan. "Ikuti aku." Suga berlari mendekati sebuah cahaya yang redup juga tidak diam, seperti berasal dari obor. Setelah mereka mendekati cahaya itu barulah mereka tau bahwa itu berasal dari dalam gua. Suga yang mendengar sebuah geraman langsung menarik Bianca. "Kevin sembunyi!" seru Suga pelan. Suga membekap Bianca ketika seekor striwolf  hitam bermata merah itu melintas didepan tempat persembunyian mereka sekarang.

Suga sangat yakin bila Karin berada didalam gua itu, dan dia yakin bahwa  striwolf  itu yang berjaga. Hewan ini mengendus-endus sekitarnya sebelum kembali duduk di depan mulut gua. Bianca memukul tangan Suga. Hampir saja Suga lupa untuk melepaskannya. "Kau ingin aku kehabisan nafas?!" Kevin hanya terkekeh dari sebrang sana melihat Bianca yang marah. Namun kekehan itu tak berlangsung lama saat dia mendengarkan sebuah suara langkah kaki di belakangnya dan juga geraman. Saat dia melihat ke belakang didapatilah empat pasang mata merah. Dia berjalan mundur pelan dengan merogoh paku perak disabuk belakangnya. Kevin berjalan hingga punggungnya bersentuhan dengan Bianca juga Suga. "Sial."

Mereka bertiga dikepung dari depan, kanan, kiri dan belakang. Bianca melihat striwolf  yang berjaga di depan gua telah berdiri menatap dirinya. Suga menatap mereka satu per satu, melihat siapa yang akan menyerangnya terlebih dahulu. Namun saat melihat ke arah samping kanannya di belakang strigoi sana dibalik bebatuan terlihat cahaya berwarna-warni dan menghilang. Suga mengkernyitkan dahinya sesaat sebelum melayangkan sebuah pukulan ke salah satu strigoi yang lompat menghampirinya dengan mulut terbuka.

Kevin menghindari serangan makhluk rakus itu sebelum berlari dan melompat ke dinding batu memberikan dorongan hingga mendarat pada salah satu makhluk rakus di depannya dengan menancapkan paku perak tepat dilehernya.

Bianca menangani dua strigoi di depannya dengan menendang kaki-kaki salah satunya hingga patah lalu menancapkan paku perak pada lehernya dan melompat pada strigoi lainnya diakhir dengan mematahkan lehernya. Dia mengambil paku perak yang ditancapkan tadi untuk menancapkannya pada strigoi yang lehernya ia patahkan. Wajahnya langsung menoleh ke arah kaki-kaki yang menimbulkan getaran. Striwolf  hitam itu tengah berlari ke arahnya. Bianca berlari menjauh dengan membawa paku perak pada genggamannya. Kris dan Suga yang bersama-sama membunuh sisanya langsung mengejar Bianca.

RRrhm.

RRrr.

RRhmm.

Kevin menoleh ke belakang. Suga menoleh ke samping. Bianca menatap lurus ke depan. "Kita akan mati Suga!" teriak Bianca setelah melihat semakin banyak strigoi  dan striwolf  yang keluar dan melompat dari atas tebing bebatuan dan langsung mengejar mereka bertiga. Sialnya kaki Bianca yang sinkronisasinya terganggu membuatnya terjatuh keras hingga paku perak terlepas dari tangannya. "Tidaak!" dia memukul tanah sebelum berbalik dan melihat striwolf  yang terus berlari ke arahnya. Pasrah. Entah yang mana yang akan menyerangnya terlebih dahulu. Dia hanya menutup wajah dengan lengannya.

"BIANCA!"

"BI!"

Sret. Sebuah tangan menarik Bianca. Bianca merasakan dirinya ditarik dan seketika terduduk menunggangi sesuatu. Saat membuka matanya, dia sedang mengendarai striwolf. Dia terlihat terkejut dan.. "hey tenanglah! kau aman bersamaku." ucap sosok menawan dengan sayap merah mudanya.

Luminous (Sequel of Red Hair)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang