PART 5

1K 214 16
                                    

"Jim disini!" teriak V  dengan tangan yang mengacung ke atas. Mendengar itu dengan cekatan Jungkook menghadangnya dikala Jhope berusaha memblokir pergerakan Jimin.

Jimin yang masih memantulkan bolanya, mendecih kesal. Tubuhnya yang kalah tinggi dari vampire di hadapannya inilah yang menjadi alasan. Namun Jimin mampu melewatinya dengan kecepatannya yang melebihi cheetah itu dan tanpa basa basi melemparkan bola itu pada V.

V tersenyum penuh kemenangan melihat bola yang sedang mengarah kepadanya. Dan Jungkook membuat senyumnya luntur dengan melompat menangkap dan memasukannya ke dalam ring. "Yeah!"

Jimin menatap V dengan tatapan pembunuh saat Jhope dan Jungkook tengah ber-tos ria. "Sudah kubilang kalian akan kalah hari ini haha."

Jhope berlari karena V berusaha menendang bokongnya itu. Disusul oleh Jungkook sebagai sang penolong. Jimin hanya menggelengkan kepalanya dan menyisir rambutnya itu dengan jemarinya. Dia menatap sekitar hingga mendapati Suga menggendong seseorang dengan tergesah, serta Anne yang mengekorinya dari belakang.

Karena itu, Jimin mengikutinya. Sebenarnya bukan hanya 'karena itu', tapi Jimin penasaran siapa yang digendong Suga dan apa yang terjadi. Pasalnya ekspresi Suga tidak pernah se khawatir itu. Dia benar-benar vampire yang hampir tak berperasaan sedikit pun.

Tiga pasang kaki itu menapak pada ruangan bernuansa putih dengan jendela-jendela besar yang terbuka, membawa udara segar masuk. Bau obat dan alkohol mendominasi atmosfer disana. Deretan ranjang berseprei putih bersih nan rapih tersedia bagi mereka yang membutuhkan perawatan dan pemulihan. Seperti vampire perempuan yang dibawa dengan tubuh lemasnya.

Dokter UKS disana langsung memeriksanya dengan cekatan. Untung bukan sesuatu hal yang amat sangat serius. Katanya hanya membutuhkan istirahat dan tak boleh terlalu serius memikirkan sesuatu.

Kedua vampire itu menghela nafas tenang disaat yang satunya sedang menguping tak jauh darisana. "Suga, terimakasih sudah membantuku."

Bila saja Suga tak mengikuti Rin dari awal perempuan itu menemui Anne, mungkin Anne akan banyak kerepotan membawa Rin.

"Aku membantunya, bukan membantumu." Suga menajamkan tatapannya. Dan menarik Anne keluar UKS. Jimin yang melihat itu langsung menjauhi pintu UKS dan menjauh bersembunyi di belakang pilar pertama yang ia liat. Dia sedikit memiringkan kepalanya untuk mengintip dari tempat persembunyiannya itu. 

Jimin sedikit terkejut karena Suga mendorong Anne ke dinding dengan sangat keras. "Semua ucapanmu tentang Dhampir, itu tidak benar. Kau membohonginya?!"

Anne menatap takut pada Suga. "Apa maksud- ..tunggu, kau mendengarkan pembicaraan kami??" pertanyaan sia-sia dari Anne.

"Tour?" ulang Jimin bingung. Jimin berpikir siapa yang Anne temani untuk mengelilingi sekolah. Dan yang paling masuk akal adalah murid baru..werebat.

Apa kau tau Joe dari front Dhampir?

Nah dia yang menemukannya di Korea. Namanya Ka..

Anne hanya melihat kilatan amarah pada mata Suga. "T-tapi, itu yang tercetak dalam buku yang kubaca."

"Kau bodoh atau apa? Buku mengenai Dhampir  tak boleh dibaca sembarangan bukan? Dan mana mungkin kau tak diketahui bila menyusup!" Suga memojokkannya dengan berbagai pertanyaan yang logis.

"Kim memberikannya padaku kemarin malam!"

Jawaban itu membuat Suga terdiam dan menggumamkan kata 'sialan'. Tak hanya Suga, namun Jimin. Apa yang kau rencanakan, Kim?

"Bawa buku itu padaku, sekarang." Perintah Suga langsung Anne turuti. Anne benar-benar tak ingin Suga marah padanya. Perkataan Suga benar-benar menusuknya. Itu menyakitkan.

Jimin yang melihat Anne berjalan mendekatinya tempatnya bersembunyi, langsung siaga untuk menggerakkan tubuhnya agar tak ketauan. Setelah Anne melewati tempatnya, ia menengok ke belakang. Suga tak ada disana. Dia mendekati pintu UKS dan melihat ke dalam. Mungkin bila Suga tak di dalam, dia tak akan mengurungkan niatnya untuk menatap wajah yang berbaring di ranjang itu.

Ini membuat rasa penasaran Jimin semakin membesar. Dia menyandarkan punggungnya dengan pikiran yang penuh. "..Joe." Jimin mengangguk dan langsung pergi mencari orang itu.

Setelah acara pengejaran itu, Jhope, V dan Jungkook sedang terduduk di kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah acara pengejaran itu, Jhope, V dan Jungkook sedang terduduk di kantin. "Apa motivasimu menendang bokongku ha? Dasar aneh."

"Karena kau menyebalkan." jawab V dengan memakan kentang gorengnya sembari melirikan matanya pada Jungkook. V menyadari sikap Jungkook yang sedikit tak seperti biasanya. Dia menyenggol lengan Jhope dan menunjuk Jungkook dengan dagunya.

Jhope merespon dan langsung merangkul Jungkook yang tatapannya sangat kosong tadi. "Woy!"

Jungkook menatap sebal lalu menepis tangan Jhope.

"Kau kenapa? Yeri marah padamu?" tanya V sembil terkekeh. Jungkook menggelengkan kepalanya.

"Cerita cepat." ucap Jhope sedikit memaksa. Membuat Jungkook berpikir sesaat.

"Apa..beruang akan terus mencakar mangsanya terus menerus?" tanya Jungkook mmebuat V dan Jhope bingung. "Maksudku apa mereka akan terus mencakarnya walau sudah mati?"

"Mereka mencakar untuk melindungi dirinya, dan bila lawan sudah terlihat tak berdaya biasanya mereka kan berhenti dan pergi." jelas V pada Jungkook.

"Coba tanya saja pada Miss Jinnie, dia kan mengajar Animal Behavior. Tapi memangnya kenapa? Kau menanyakan ini tiba-tiba." tanya Jhope pada Jungkook yang seperti belum mendapatkan jawabannya.

Jungkook menghela nafas sebelum menceritakan peristiwa yang dia lihat bersama Yeri. "Kemarin rusa yang bersama Yeri memiliki seperti cakaran entah cabikan, dan kurasa itu dilakukkan tidak hanya sekali. Rusa itu diserangnya sampai mati. Dan saat mati pun tetap ia cakar.." Jungkook mendeskripsikan keanehan yang ia temui. "..yang lebih aneh lagi, tempat rusa dan kami bertemu tidak begitu jauh. Namun suara rusa itu tak terdengar sama sekali. Maksudku bila ia diserang mungkin ia semacam akan mendengik?"

"Aku mengerti.." angguk Jhope yang ekspresinya langsung berubah. Dia menatap Jungkook dan V yang melongo. "Apa kalian akan percaya bila aku bilang tempat ini sudah tak aman lagi?"

"Apa maksudmu?" tanya V yang benar-benar tak paham.

"Kita harus berkeliling distrik. Semoga saja firasatku tak benar. Bersiaplah." Jhope beranjak pergi dengan raut yang serius.





Luminous (Sequel of Red Hair)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang