Believe [2]

4.8K 651 27
                                    

"Waktu begitu bengis, Aku benci diri kitaSaling menemui satu sama lain saja sekarang sangatlah sulit bagi kita" -spring day

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waktu begitu bengis, Aku benci diri kita
Saling menemui satu sama lain saja sekarang sangatlah sulit bagi kita"
-spring day

Matahari belum muncul kendati hari sudah menginjak pagi saat Yoongi membuka matanya. Sungguh keajaiban jika pagi-pagi buta sudah membuka matanya, biasanya butuh waktu berjam-jam membangunkannya dan juga pagi hari adalah waktu yang sangat sensitif untuk Yoongi. Jadi waktu bangun tidurnya itu sekitar pukul 10 siang.

Yoongi tak bergerak sama sekali dari ranjangnya. Hanya terpaku menerawang langit -langit kamar tanpa ada niatan untuk bangkit. Sudah hampir 3 hari dia susah tidur dan selalu bangun pagi-pagi sekali. Tepatnya sejak pertemuannya dengan Seokjin. Permintaan dan perkataan Seokjin masih melekat di otaknya.

"Lihat aku." Pelan Yoongi menatap Seokjin,"Apa kau tidak merindukan Taehyung?"

Air mata Yoongi jatuh. Lelaki itu tak bisa mengusai hatinya lagi. Dia menangis di depan Seokjin. Ini kedua kalinya dia menangis di depan seokjin saat pertemuan pertama mereka setelah sekian lama di larang bertemu.

Seokjin menatap adiknya iba. Dia paham ada ribuan rindu yang sengaja anak itu tutup rapat di hatinya. Jika dia masih memiliki Taehyung di sampingnya setelah sang ibu meninggal, Yoongi hanya sendirian setelah ayah meninggal.

"Aku bingung Hyung. Aku hanya tidak ingin Taehyung merasa tidak nyaman tinggal denganku." Ucap Yoongi sedih

"Maka dari itu ayo kita belajar menerima satu sama lain. Aku benar-benar memohon padamu. Tolong aku, bantu aku menjaga Taehyung. Untuk saat ini Aku tidak bisa tinggal dengan Taehyung."

"Maksudmu? Kenapa tidak bisa?"

Seokjin menghela nafas berat sembari menatap Yoongi yang juga menatapnya penuh dengan tanya.

"Aku sakit. Aku akan menyembuhkan diriku dulu. Aku janji aku akan memperbaiki semuanya nanti."

Yoongi mengacak rambutnya frustasi. Lama tak bertemu Kakaknya malah mendapat fakta menyedihkan soal Seokjin yang mengaku sakit secara Psikis sampai harus menitipkan Taehyung. Dunianya benar-benar jungkir balik sekarang. Sebagian hatinya menerima tapi kebanyakan menolak. Dia takut Taehyung tidak nyaman dan menolaknya. Dan dia pasti akan sakit dan merasa benci mengalami hal itu.

⛈⛈⛈

Sudah 2 hari salju turun di Seoul. Taehyung tengah menatap hamparan salju yang sudah menebal di atap-atap gedung. Sudah 5 hari dia dirawat di rumah sakit dan 5 hari juga Seokjin belum menjenguknya sama sekali. Jika ingat itu Taehyung akan tersenyum miris, lalu emosinya akan memuncak. Seperti sekarang anak itu sudah melucuti infus asal. Persetan batinnya, sekarang dia benar-benar muak pada Seokjin.

Namun secara tiba-tiba pintu terbuka, laki-laki yang membuatnya muak beberapa hari ini tiba-tiba muncul dari balik pintu. Panjang umur sekali batin Taehyung. Tak mau menatap laki-laki yang kini mendekatinya dengan senyum itu, Taehyung kembali melempar Pandangannya keluar jendela.

Believe [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang