believe [20]

2.8K 409 35
                                    

Taehyung menyibak selimutnya lalu berjalan malas menuju jendela, duduk di sana, menatap suasana sore yang kini telah datang menyingkirkan siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung menyibak selimutnya lalu berjalan malas menuju jendela, duduk di sana, menatap suasana sore yang kini telah datang menyingkirkan siang. Hari begitu cepat berjalan, pantas Taehyung merasa bosan setelah 3 hari tak melakukan apapun di tempat barunya.

Tak punya teman dan juga dia belum bisa memulai untuk masuk kuliah. Seokjin dan Jiho juga sibuk dengan pekerjaan meninggalkan pemuda itu sendiri bermain sepi.

Mobil hitam yang terparkir di halaman rumah kini menjadi fokus Taehyung. Sejam yang lalu, seorang teman Seokjin datang berkunjung, padahal hari ini Seokjin sengaja mengambil cuti sehari untuk menemani Taehyung berjalan-jalan. Namun sialnya malah mereka kedatangan tamu.

Mata itu beralih menatap jam dinding. Pukul 6 sore, Taehyung menghela napas berat lalu memutuskan untuk keluar kamar. Saat melewati ruang tamu saat akan menuju dapur, panggilan Seokjin menghentikan langkahnya."Taehyung, kemari."

Taehyung menunda niatnya menuju dapur, berbalik menghampiri kakaknya. Teman Seokjin juga menyambutnya dengan senyum ramah.

"Ini Taehyung. Calon mahasiswamu, dan Taehyung ini professor Jung, kalian akan sering bertemu nanti."

Seulas senyum dari keduanya membuka perkenalan itu. Jung Hoseok merupakan Dosen seni di universitas Daegu, tempat Dimana Taehyung akan kembali menimba ilmu.

"Dia tidak terlalu mirip dengamu." Senyum Hoseok menggoda. Terlihat dari sisi manapun keduanya memang terlalu berbeda. Kulit Taehyung lebih matang sedangkan Seokjin lebih putih.

Seokjin sudah sering mendengar itu."Kami memang terlalu berbeda, aku suka membaca dia suka bernyanyi. Aku jadi dok--"

"Tunggu. Apa? Bernyanyi? Kau bisa bernyanyi?" Hoseok menatap Taehyung. Pemuda yang ditanya malah tersenyum kecil karena malu.

"Sebelum kami pulang, dia bahkan juara satu di universitasnya."

Hoseok menatap kagum. Seperti merasa berjodoh dan merasa Tuhan mengulurkan pertolongannya. Dia lantas tertawa bahagia, tak peduli seokjin dan Taehyung kini tengah menatapnya aneh.

"Kebetulan sekali. Aku membutuhkan penyanyi untuk festival minggu depan. Kau mau membantuku Taehyung?"

"Apa ini tidak apa-apa? Bahkan professor belum mendengar suaraku."

Hoseok melambaikan tangannya cepat,"Tidak perlu. Bagaimana bisa aku meragukan juara satu dari universitas di London? Kau pasti bisa."

Pandangan Taehyung kini beralih pada Seokjin, seperti tengah meminta saran. Seokjin sendiri lansung mengendikan bahu, menyerahkan keputusan sepenuhnya pada Taehyung, karena toh yang akan menjalaninya juga Taehyung.

"Aku tidak menerima penolakan. Kau juga akan sekolah di sana. Jadi besok temui aku di Kampus, kita akan melakukan Meeting dengan panitia festival. "

                             ⛈⛈⛈

Pagi ini Yoongi sudah berada di kamar Jungkook setelah sejam yang lalu dirinya mendapat telfon dari Jimin yang mengabarkan jika Jungkook mundur dari kepanitiaan festival.

Believe [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang