Di sudut rumah ada ruangan dengan Tag bertuliskan 'Genius Studio' yang tertempel pada pintu adalah tempat dimana Yoongi sering menghabiskan waktunya. Ruangan yang bisa menyalurkan jiwa bebasnya melalui seni yang telah dia cintai sejak kecil. Mungkin bakatnya turun dari sang ibu. Yoongi pintar melukis dan dia juga mendalami dunia musik dengan menjadi seorang penulis lagu lepas. Beberapa orang di industri musik lumayan mengenal nama Agustd, itu nama yang dia gunakan saat sedang bekerja di dunia musik.Ruangan itu tidak terlalu lebar layaknya kamar tidur pemilik rumah, namun nyaman dengan perpaduan ruangan yang kontras antara studio yang berbagi ruang dengan lukisan- lukisan.
Malam ini Yoongi sedang berkutat dengan cat-cat warnanya karena hatinya tengah berbahagia sekarang. Memorinya bermain indah menampilkan deretan kejadian mulai kepulangan Taehyung, jalan-jalan bersama Taehyung lalu berdebat dengan anak itu hingga membuat acara memasak makan malamnya kacau sore tadi. Yoongi tidak menyesal walau dia menampilkan wajah kusutnya tadi walaupun berakhir menelfon Bibi Hari untuk membantu membereskan kekacauan juga memasakan makan malam mereka karena hari ini asisten rumah tangga tengah meliburkan diri.
Kuas berukuran sedang tengah Yoongi liukan di atas kanvas saat tiba-tiba ketukan ringan di pintunya mengalihkan fokusnya.
"Masuk." Ucapnya
Bibi Hari muncul dengan sesuatu di tangannya. Seperti undangan, apa dia mendapat undangan pernikahan lagi? Kenapa teman-temannya banyak yang menikah muda sih? Padahal mereka baru 22 tahun. Baru saja Yoongi mendengus kesal karena mengira sesuatu yang di bawa Bibi Hari adalah undangan pernikahan. Namun tak berselang lama kerut kesal di wajahnya memudar saat tau itu hanyalah amplop biasa.
"Seseorang mengirim ini untukmu."
Yoongi mengangguk tanpa kata. Bibi Hari pun langsung pergi setelah amplop coklat itu telah Yoongi terima.
Kuas berukuran sedang itu kini terpajang cantik di palet dengan warna-warna kombinasi yang masih menempel di sana. Sebenarnya Yoongi malas membukanya karena inspirasi indahnya mungkin akan hilang karena harus repot-repot membuka amplop coklat itu sekarang. Namun rasa penasaran sungguh lebih kuat.
Dan detik itu Juga matanya membulat lebar. Napasnya memburu dengan rasa-rasa ketakutan yang hadir secara cepat.
Beberapa lembar foto berisi potret Taehyung erat di tangannya. Emosinya bercampur menjadi satu dengan rasa gelisah dan takut. Sungguh, itu bukan karena foto berisi wajah Taehyung, tapi dimana foto itu di ambil dan apa yang tertulis di balik foto itu.
Star Cafe
Aku tak menyangka adikmu sangat berbeda jauh denganmu. Dia sangat pandai bermain dengan wanita. Wajahnya benar-benar mengingatku padamu 10 tahun yang lalu. Aku jadi ingin bermain dengannya juga. Bolehkah aku bermain dengannya Yoongi?
Yoongi bangkit dengan tergesah, membanting pintu studionya kasar tak peduli lagi jika itu adalah ruangan kesayangannga. Di dalam fikirannya saat ini adalah Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe [√]
FanfictionTaehyung sangat frustasi tiba-tiba saja Seokjin mengirimnya ke sebuah kota kecil untuk tinggal dengan Yoongi. hampir separuh dari hidup Taehyung tak pernah melihat Yoongi, hal itu sudah menjadi alasan pasti jika dia sangat menolak untuk tinggal den...