Believe [7]

3.8K 585 25
                                    

Aku tak tau, kenapa jarak selalu menciptakan kerinduan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tak tau, kenapa jarak selalu menciptakan kerinduan.

Musim dingin di Seoul tidak seperti musim dingin di tempat Yoongi. Taehyung tidak menemukan salju yang akan turun di sepanjang hari. Dan ini hari kedua Taehyung di Seoul. Awalnya dia cukup terkejut saat bangun sudah berada di kamarnya. Tak ada Yoongi, tak ada Jungkook atau Bibi Hari. Yang dia temukan adalah Seokjin dan Antoni. Harusnya dia senang, harusnya mereka berdualah yang Taehyung harapkan, namun entah kenapa tiba-tiba dia malah menemukan perasaan kosong di hatinya. Taehyung tahu sekali kenapa dia seperti ini, namun dia sulit mengakui. Tidak mungkin dia secara gamblang jika kosong itu karena Yoongi, juga Jungkook.

Yoongi

Hyung?

Dia mengulang dan mengeja nama itu di hati dengan ragu. Seokjin menjelaskan jika Yoongi mengantarnya ke Seoul saat badai. Taehyung jadi ingat malam itu di dalam mobil Yoongi menangis memohon padanya untuk tidak pergi menyusul orang tuanya.

Taehyung memejamkan matanya. Menghembuskan napas berat mengingat itu. Hatinya mendadak sakit saat mengingat tangisan Yoongi.

Pintu terbuka menampilkan sosok Jiho di sana. Ini kedua kalinya Jiho datang menjenguknya. Wanita itu tak mau menyerah untuk mendekati Taehyung lagi. Kendati anak itu terus bersikap dingin. Taehyung adalah tanggung jawabnya dari dulu, jadi dia benar-benar tidak tahan harus memiliki jarak dengan Taehyung.

"Kau belum minum obat?"

Taehyung menatap dingin lalu menggeleng. Fokusnya kembali pada pemandangan yang terpampang jelas di luar jendela. Malam ini salju tidak turun. Entah kenapa Taehyung amat kecewa. Mungkin karena hampir Seminggu lebih dia terbiasa melihat salju turun sepanjang hari saat tinggal bersama Yoongi.

"Kenapa melamun?"

Taehyung kembali menatap Jiho yang kini sudah datang beberapa butir obat di tangannya.

"Ayo minum, lalu istirahat lagi."

Taehyung mengambilnya malas lalu meminumnya sekaligus. Jiho tersenyum cerah sekali. Setidaknya Taehyung tetap dalam kendalinya walau anak itu sangat dingin.

"Selamat untuk pernikahanmu." Kini Taehyung membuka suara. Sudah sejak 2 hari yang lalu dia ingin mengatakan hal ini pada Jiho. Sebenci apapun Taehyung pada pernikahan itu, tetap dia harus mengucapkan selamat. Sejujurnya dia tidak menyangka akan membenci pernikahan Seokjin dan Jiho. Dulu dia sangat mengidam-idamkan untuk melihat pernikahan mereka

Raut wajah Jiho ketara bingung saat mendapat ucapan dari Taehyung.

"Pernikahan? Siapa yang menikah?"

Taehyung tersenyum kecut. Jelas, ekspresi itu dia lempar pada Jiho. Benci sekali dia melihat ekspresi sok bingung wanita itu karena itu melukai hatinya. Karena pernikahan itu Seokjin membuangnya pada Yoongi. Dan sekarang wanita itu pura-pura bodoh di depannya.

Believe [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang