"Kau harus menandatangani semua surat tanah yang telah kau rampas dariku. Setelah itu anakmu akan hidup."
Lelaki itu menyeringai kejam. Mulutnya terus menekan orang yang tengah dia telfon sedangkan pandangannya bebas menatap pada anak laki-laki berumur 13 tahun yang kini tengah dia cengkram rambutnya.
"Yoongi."
Air mata anak itu meleleh mendengar suara gemetar ayahnya di telfon.
"Ayah." Panggilnya. Anak itu berusaha menetralkan suaranya agar tidak semakin membuat sang ayah khawatir.
"Kau baik-baik saja?"
"Ayah jangan khawatir."
Yoongi bisa mendengar tangisan lirih ayahnya. Anak itu menyeka air matanya sendiri. Lebam dan beberapa robekan kecil yang menghiasi wajahnya sontak mengalirkan rasa sakit saat tangan mungil itu menyeka air matanya.
"Ayah akan menyelamatkanmu, kau harus bersabar."
"J-jangan ikuti kata mere-ka. Relakan aku saja."
Setelah kalimat itu meluncur, tubuh Yoongi terkapar karena di lempar.
"Bocah brengsek!"
Laki-laki itu mengumpat keras, menatap tajam Yoongi yang sudah tidak berdaya di lantai.
🌦🌦🌦
"Hubungi polisi jika aku tak kembali dalam waktu setengah jam. Pergilah dari sini, Seokjin Hyung akan datang sebentar lagi."
Jungkook bergetar dengan jemari yang meremat kuat gagang stir. Perintah Yoongi membuat hati dan pikirannya tidak karuan. Bagaimana tidak, dia harus melepas Yoongi masuk ke tempat dimana 10 tahun yang lalu Yoongi mengalami hal mengerikan. Harusnya dia sudah bisa bebas dan lepas akan memori itu. Jungkook tidak mau mengingat bagimana dia melihat Yoongi yang di temukan dengan keadaan sekarang setelah hilang 2 hari.
Kejadian itu tidak hanya berdampak bagi Yoongi saja tapi Jungkook pun mengalami dampak yang cukup besar berupa trauma. Jadi ketika Yoongi mengatakan jika Taehyung berada di sama bersama Soohyun, pemuda itu lantas mengigil ketakutan.
"Tidak, tidak mau Hyung." Jungkook menggeleng keras. Menatap Yoongi penuh dengan permohonan. Melihat itu Yoongi sedikit memberi senyum pemenang. Meraih jemari Jungkook yang bergetar hebat
"Aku akan baik-baik saja. Aku janji."
Jungkook malah merasakan sesak luar biasa hingga tak bisa menahan air matanya. Dia merunduk di pangkuan Yoongi dan menangis begitu dalam. Tiba-tiba dia di serang rasa bersalah karena merasa tidak bisa membantu apapun selain memberi ketakutan.
"Maafkan aku Hyung. Aku tidak berguna.."
Yoongi menggeleng cepat, "Tidak, aku butuh bantuanmu Jungkook. Kau harus datang menyelamatku dan Taehyung. Aku mengandalkanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe [√]
FanfictionTaehyung sangat frustasi tiba-tiba saja Seokjin mengirimnya ke sebuah kota kecil untuk tinggal dengan Yoongi. hampir separuh dari hidup Taehyung tak pernah melihat Yoongi, hal itu sudah menjadi alasan pasti jika dia sangat menolak untuk tinggal den...