Kisah Klasik

Tidak Sengaja Berkenalan

Pagi pagi aku berangkat menuju sekolah.

Saat aku sedang menuju sekolah seorang anak laki laki mengendarai sepedanya yang juga ingin berangkat sekolah yaitu rengie dan dira berboncengan.

Sendirian saja duluan ya K.O .
Teriak Dira padaku yang di bonceng oleh rengie.

Aku hanya melambaikan tangan kepada dira.
Pada saat dira menyapa.

Kemudian aku melihat rengie yang mengendarai sepeda sempoyongan.

Karena dira yang tidak henti hentinya memukul punggung rengie yang sedang mengendarai sepeda.

Beberapa saat kemudian sepeda yang di tunggangi mereka berdua hilang kendali dan menyenggol seorang siswi.

Mereka berdua pun jatuh begitupula dengan siswi yang tersenggol oleh sepeda yang di tunggangi rengie dan dira.

Aku segera menghampiri mereka bertiga dan membantu rengie yang tertindih oleh sepedanya.

Kemudian aku lihat seorang siswi yang sedang memegangi tangannya yang terluka.

Tanganmu ada yang terluka.ucapku membangunkan seorang siswi yang sedikit mengeluh karena tangannya yang terluka.

Aku segera mengambil sepeda rengie lalu mengendarainya.
Dan membonceng seorang siswi menuju sekolah.

Saat berada di pintu masuk sekolah aku di berhentikan oleh penjaga sekolah karena aku mengendari sepeda.

Memang ada peraturan di sekolahku, sepeda harus di parkir di luar area sekolah.
Aku segera menyimpan sepeda rengie di sebelah sekolah.

Setelah menyimpan sepeda aku segera menghampiri siswi yang tangannya terluka dan segera membawanya ke UKS.

Sesudahnya sampai di ruang UKS aku segera pergi ke kelasku.
Aku menunggu rengie dan dira yang belum sampai sekolah.

Aku segera masuk kedalam kelas.
Dan tidak lama kemudian Rangie dan dira menghampiri aku dan menanyakan sepeda rengie.

Dan aku menjelaskan sepeda rengie sudah aku simpan di sebelah sekolah.

Sesudahnya aku menjelaskan kepada rengie dan dira.
Aku bertanya pada mereka berdua,kenapa bisa jatuh saat mengendarai sepeda.

Rengie menceritakan padaku kejadiannya kepadaku.
Semuanya gara gara dira.

Karena pada saat rengie mengendarai sepeda dira memukul punggung rengie pada saat mengendari sepeda.

Dan rengie kehilangan kendali lalu menyenggol seorang siswi kemudian rengie dan dira terjatuh dari sepeda.

Sementara cerita dira berbeda dengan apa yang di ceritakan rengie.
Dira menceritakan padaku bahwa semuanya gara gara rengie.

Pada saat dira di bonceng oleh rengie menuju sekolah.
Rengie yang mengendarai sepeda buang angin atau kentut.

Dengan repleks dira yang di bonceng oleh rengie memukul punggung rengie yang buang angin pada saat mengendari sepeda.

Karena pada saat rengie buang angin bersuara dan yang paling membuat dira tidak tahan adalah baunya.

Oleh karena itu dira memukul punggung rengie pada saat rengie mengendarai sepeda.

Dan dira menceritakan bahwa saat rengie buang angin.
Anginnya terasa berhembus ke badannya dira.

Setelah mendengar cerita dari dira.
Aku bertanya kepada rengie, apa benar rengie buang angin pada saat mengendarai sepeda.

Rengie pun mengakui bahwa dirinya buang angin pada saat mengendarai sepeda.

Tapi yang sedikit terpikirkan olehku.
Cerita dari dira bahwa saat rengie buang angin sampai terasa berhembus kebadanya.

Sebegitu kencangnya kah angin yang dikeluarkan rengie.
Gerutu dalam hatiku.