Annisa

5 0 0
                                    

Lalu bagaimana dengan nilai ulangan semester kamu ben?/annisa menanyakan hasil nilai ulanganku.

Nilai ulangan semesterku cukup baik dan bagus bila di bandingkan dengan nilai ulangan semester sebelumnya.

Dan annisa menanyakan tujuanku setelah lulus nanti.
Aku mengatakan kepada annisa bahwa aku belum ada tujuan apapun atau kemanapun.

Ada pun rengie yang mempunyai tujuan mengajak aku pergi ke jakarta.
Rengie mengajak aku dan dira untuk meneruskan pendidikan di jakarta.
Demi meraih cita-citanya.

Walaupun cita-cita kami berbeda.aku selalu bercita-cita untuk meneruskan pendidikan di amerika sedangkan rengie ingin pergi terbang ke eropa.
Sedangkan dira selalu ingin pergi ke jepang dan belanda.

Cita-cita kami memang sangat tinggi.
Aku pernah membaca buku dari penulis asal eropa.

Simpanlah cita-citamu yang tinggi di langit yang biru.

Tegakanlah dan mantapkanlah jiwamu semantap mantapnya.

Tanamkanlah keyakinan dalam dirimu.

Keluarkanlah seluruh kemampuan untuk menggapainya.

Percayalah kepada diri sendiri bahwa Kau mampu meraihnya.

Jangan pernah berhenti bercita-cita. sampai kau meraih puncaknya.

Dengan adanya pendidikan dan banyaknya ilmu yang di pelajari,pasti kamu bisa meraih cita-citamu ben.setelah mendengar perkataanku annisa meyakiniku.

Banyak sekali perbincangkan saat kami berdua berada di gubuk.
Malam sudah benar-benar sunyi,kami berdua berbincang kesana-kemari.

Sampai kita berdua terdiam seperti kehabisan kata.
Mungkin tidak beda jauh dengan pikiranku,yang bingung harus berbicara apalagi.
Aku dan annisa hanya terdiam di dalam sunyi.

Aku coba menatapnya,apa kamu tidak mengantuk?/dengan suara yang aku pelankan.

Tidak !
Kalau aku mengantuk,mungkin aku sudah tertidur tanpa ada di dekatmu ben.

Aku masih menatapnya.
Menatapi annisa yang sedang sibuk dengan bukunya.
Pikiranku tidak menentu saat aku menatapnya.

Benar apa yang di katakan rengie dan dira sahabatku,annisa memang gadis yang benar-benar cantik.

Sesuatu yang sama sekali tidak pernah terpikirkan olehku saat aku melihatnya.

Padahal aku sangat sering berjumpa dengan annisa.
Tapi baru pertama kalinya aku merasakan gejolak yang hebat di dalam hatiku.
Ada sesuatu yang berbeda di dalam hatiku.

Saat aku memandangi annisa secara diam-diam.
Lalu annisa menatapku.
Aku hanya menunduk dengan spontan.
Karena mataku tertangkap basah saat menatap annisa secara diam-diam.

Annisa beranjak dan masuk kedalam rumahnya.
Dalam pikirku annisa masuk ke dalam rumah pasti annisa sudah mengantuk atau sudah ingin tidur.

Aku melihat annisa keluar dari dalam rumahnya.
Dan annisa menawarkan aku mie instan.

Kamu mau mie rebus atau mie goreng?/annisa menanyakan mie yang aku sukai.

Mie apa saja boleh.terserah kamu saja yang buatnya.aku tidak mau memilah-milih saat annisa menawarkan aku mie instan.
Annisa pun pergi kedalam rumahnya untuk membuat mie instan.

Beberapa saat kemudian.
Annisa kembali dengan membawa mie instan ke hadapanku.

Lalu annisa menawari aku untuk segera menikmati mie instan yang annisa buat.

Kisah KlasikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang