Pak yorla

7 0 0
                                    

Aku rengie dan dira menuju sekolah,dengan sangat terburu-buru.
Karena khawatir telat datang sampai di sekolah.

Rengie tidak mengendari sepeda seperti biasanya.
Karena sepeda rengie rusak.

Saat aku rengie dan dira sampai di depan pintu sekolah.
Pintu sekolah sudah terlihat tertutup.

Kami bertiga pun mencoba membuka pintu sekolah.
Kemudian suara pluit mengagetkan kami bertiga,pada saat kami bertiga mencoba membuka pintu sekolah yang sudah tertutup.

Ternyata,suara pluit itu di bunyikan oleh penjaga sekolah.

Prrrrttiiiiitttt pelanggaran !

Penjaga sekolah meniup pluitnya dan menyuruh kami berhenti membuka pintu.

Kalian sudah telat berangkat sekolah,kalian tidak melihat jam berapa?/apa di rumah kalian tidak ada jam?.

Ada pak ada.
Di rumah kami ada jam.aku menganggukan kepalaku pada saat penjaga sekolah melarang kami bertiga masuk kedalam kelas.

Lalu dira mencoba berbicara dengan penjaga sekolah,dan meminta kepada penjaga sekolah membukakan pintu.

Tapi,penjaga sekolah tetap tidak mau membukakan pintu sekolah.
Meskipun dira sangat dekat dengan penjaga sekolah atau suka bercanda dengan penjaga sekolah.

Kemudian dira mengajak aku dan rengie untuk pergi meninggalkan sekolah.

Setelah aku dan rengie mendengar ajakan dari dira.
Kami bertiga pun segera pergi meninggalkan sekolah.

Sebenarnya,kami bertiga tidak pernah telat sebelumnya.
Bahkan kami tidak pernah bolos masuk sekolah.

Rengie nampak kecewa ketika telat datang kesekolah.
Begitupula dengan aku dan dira.

Sangat kecewa !

Dira meninggalkan kami karena sudah dekat dengan rumahnya.dan dira memberi tahukan bahwa dira akan segera datang kerumahku.

Sementara aku dan rengie menuju rumahku.
Rengie tidak berani pulang kerena takut di marahi orang tuanya.

Sesampainya di rumahku.
Aku dan rengie hanya berdiam diri di dalam rumah.

Kemudian rengie membuka buku yang ada di dalam rumahku,untuk rengie baca.
Saat rengie sedang membaca buku,rengie menanyakan sebuah puisi yang terselip di bukuku.
Puisi yang di maksud adalah puisi yang di tulis oleh intan.

Padahal puisi intan aku simpan di tempat yang khusus bersama lukisan amai.
Mungkin,aku lupa menyimpannya.dan tidak sengaja aku simpan di buku yang kubaca.

Mendengar pertanyaan dari rengie,aku memberitahukannya bahwa puisi itu di tulis oleh sahabat aku,yaitu intan.sahabat waktu aku duduk di bangku sekolah smp.

Rengie pun membaca puisi yang di tulis oleh intan itu.
Dan rengie mengatakan puisi yang di tulis intan itu baik atau bagus.

Setelah membaca puisi yang di tulis intan,rengie mengatakan kepadaku bahwa rengie merasa bersalah kepada ibunya karena rengie tidak masuk sekolah atau bolos.
Meskipun rengie tidak pernah bolos sebelumnya.

Rengie merasa bersalah karena ibunya atau kedua orang tuanya sangat berharap rengie bisa sekolah tinggi,atau orang tuanya mempunyai banyak harapan kepada rengie.

Begitulah sebabnya rengie merasa bersalah kepada orang tuanya karena tidak masuk sekolah atau bolos.

Tidak usah merasa bersalah rengie,lagi pula kita tidak masuk sekolah karena telat datang bukan karena keinginan sendiri.

Aku yakin banyak siswa yang bolos karena tidak sengaja atau seperti apa yang di alami oleh kita.
Aku mencoba menenangkan rengie.

Berduaan saja so sweet.dira menyapa aku dan rengie.
Aku melihat dira masuk ke dalam rumahku dan dira menghampiri aku dan rengie.

Kisah KlasikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang