Keputusan Rengie

2 0 0
                                    

Aku ingin cepat-cepat tau dengan keputusan rengie.tentang rencana keberangkatannya ke jakarta.
Aku segera pergi bermaksud menemui rengie.atau aku mendatangi rengie kerumahnya.
Agar aku bisa cepat-cepat mengetahui keputusan rengie.

Sesampainya di rumah rengie.
Aku menemui rengie dan orang tuanya.
Lalu aku duduk bersama rengie dan orang tuanya.

Orang tua rengie menanyakan kepadaku tentang rencana keberangkatanku ke jakarta.

Semuanya sudah di pertimbangkan.dan aku akan pergi kejakarta.aku menjawab pertanyaan orang tua rengie.

Bagaimana dengan rengie?/aku kembali kepada orang tua rengie sekaligus bertanya kepada rengie.

Tanyakan saja kepada rengie.kalian bicarakan saja berdua.orang tua rengie bangun dari duduknya meninggalkan aku dan rengie keluar ruamah.
Mungkin orang tua rengie keluar rumah agar aku dan rengie bisa berbicara dengan leluasa.

Aku pun segera menanyakan keputusan rengie tentang tawaran dari istrinya paman joyo.

Rengie hanya mengaanggukan kepalanya.
Entah apa yang terlintas dalam pikiran rengie.
Karena sesudah mendengar pertanyaanku rengie hanya bernyanyi dengan kata khasnya.

Ini namanya KEMANTAPHAIN JIWA

Kemantaphain jiwa kemantaphain jiwa.

Aku hanya bisa terdiam saat rengie menyanyi.

Sesudah bernyanyi.
Rengie menatapku dengan menepuk jidatnya sendiri.
Lalu menerunkan kepalnya dan menggelengkannya.

Aku tidak bisa.

Rengie kepalanya yang masih menggeleng-geleng.

Rengie hanya mengatakan tidak bisa padaku.dan jawaban rengie cukup jelas untukku.

Rengie nampaknya sudah memutuskan atau sudah menentukan pilahannya.

Apa keputusanmu yang kamu buat itu sudah bulat?/aku ingin jawaban lebih jelas.

Sudah K.O .

Dan itu sudah aku pikirkan matang-matang.
Aku akan meneruskan usaha alm.paman joyo.
Dan aku sudah menerima tawaran dari istrinya paman joyo.
Dan aku tidak akan berangkat kejakarta bersamamu.
Walau aku ingin sekali bekerja dan melanjutkan sekolahku.

Tapi aku tidak bisa.

Raut wajahnya terlihat sedih,dan nampak kecewa.

Rengie yang sudah memutuskan untuk meneruskan usaha alm.paman joyo tidak bisa berangkat denganku.
Dan itu sudah pasti.

Tapi rengie tetap mendukungku untuk melanjutkan sekolah perguruan tinggi.
Aku sangat beruntung mempunyai sahabat sepertinya.

Dan rengie mengatakan padaku bahwa ada sedikit masalah,yang sedang di pikirkannya.
Yaitu rengie membutuhkan teman untuk memulai usaha ternak ikan di kolam.
Karena rengie tidak bisa berternak sendiri.
Tidak mungkin rengie menjalankan usahanya bersama orang tuanya.
Karena orang tuanya sudah tua.
Tentu saja rengie membutuhkan orang lain agar bisa membantunya.

Apa kau bisa membantuku?/rengie meminta aku untuk membantunya mencarikan orang yang mau membantunya.

Dan aku pasti akan mencoba membantunya.
Selagi aku belum berangkat ke jakarta aku pasti akan membantunya.

Setelah aku berbincang dengan rengie tentang keputusan yang di tentukannya.

Aku pun berpamitan kepada rengie dan orang tuanya.
Saat aku ingin meninggalkan rumah rengie.
Aku melihat dira datang kerumah rengie dan menghampiri aku dan rengie.

Lalu dira membahas kembali tentang bagaimana caranya aku bisa bertemu dengan mona.
Dan kami bertiga kembali bertukar penadapat tentang keinginan dira.

Rengie berpendapat untuk memberikan permen saja sama coklat biasanya wanita suka sama permen sama coklat.
Rengie sangat yakin dengan pendapatnya.

Tapi dira tidak terlalu setuju dengan pendapat rengie.
Karena permen dan coklat bisa habis.
Dira ingin memberikan sesuatu yang tidak bisa habis dan bisa di kenang.

Lalu aku berpendapat untuk memberikan boneka saja.dan katanya wanita sangat suka dengan boneka.

Dira hanya bisa memegang dagunya setelah mendengar pendapat dariku.

Jika boneka,apa kira-kira boneka yang bagus?/dira kembali bertanya kepadaku.
Aku tidak tau,soalnya banyak sekali jenis boneka.
Seharusnya kamu lebih tau tentang apa yang di suka dan apa yang tidak di sukai mona.

Aku hanya mengetahui kalau mona sangat menyukai kucing.
Karena aku tahu kalau mona mempunyai kucing.dira sedikit mengetahui tentang apa yang di sukai mona.

Bagaimana jika kamu memberikan boneka doraemon saja kepada mona.aku kembali memberikan pendapat kepada dira.

Semua pendapat yang di berikan oleh aku dan rengie.
Belum ada yang di setujui oleh dira.
Dira masih saja bingung harus memberikan apa kepada mona.
Karena dira takut salah memberikan sesuatu kepada mona.

Entah pendapat apalagi yang harus aku berikan kepada dira.
Karena pendapat dari aku dan rengie tidak tepat menurut dira.

Rengie yang mempunyai urusan dengan kolam paman joyo.
Mengajak aku dan dira untuk pergi kekolam.

Rengie ingin melihat-lihat kekolam.
Karena sudah cukup lama rengie tidak pergi kekolam.

Dira pun setuju dengan ajakan rengie pergi kekolam.sembari memikirkan tentang apa yang harus di berikan kepada mona.
Rengie dan dira pun pergi kekolam.
Sedangkan aku tidak ikut bersama rengie dan dira kekolam.
Karena ada yang ingin aku bicarakan dengan orang tuaku.

Di rumahku.
Sudah ada orang tua bersama pak yorla.yang aku lihat sedang menikmati kopi.

Mungkin pak yorla sudah mencari rumput untuk kambingnya.
Karena sebelum aku masuk kedalam rumah aku melihat rumput di depan rumahku.
Karena jika pak yorla sudah mencari rumput selalu datang kerumahku.
Itupun karena ada orang tuaku.
Memang pak yorla mempunyai kambing peliharaan.

Lalu orang tuaku dan pak yorla mempersilahkan aku duduk.
Dan aku pun segera duduk bersama orang tuaku dan pak yorla.

Orang tuaku memberi tahukan kepada pak yorla bahwa aku akan berangkat ke jakarta bersama rengie dan dira.

Rengie tidak jadi berangkat.aku memotong obrolan ayahku.

Kenapa si pelakor tidak ikut berangkat?/semuanya terkejut saat mendengar pertanyaan dari ayahku.
Aku hanya bisa menghela napasku begitupula dengan pak yorla.

Kemudian aku menjelaskan tentang tidak jadinya rengie berangkat kejakarta kepada orang tuaku dan pak yorla.
Saat aku sudah menceritakannya.
Orang tuaku dan pak yorla manggut-manggut.

Dan orang tuaku hanya mengatakan.

Sangat di sayangkan !

Pak yorla pun hanya mengatakan.

Iya benar !
Benar-benar sangat di sayangkan.

Kemudian orang tuaku melanjutkan obrolannya.tentang ke berangkatanku ke jakarta.

Pak yorla dan orang tuaku menasehatiku sebelum aku berangkat ke jakarta.
Sembari menikmati kopi.

Saat orang tuaku dan pak yorla menasehatiku.
Aku hanya bisa menjawab.

Iya,iya,iya,iya dan iya.

Kisah KlasikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang