Naira

7 0 0
                                    

Dari rumah pak yorla.aku berjalan menuju rumahku untuk pulang karena hari sudah benar-benar pagi.

Aku berjalan dengan sedikit berlari,karena aku lihat banyak orang yang berjalan dan berlari pagi itu.

Hingga sampai rumah aku berlari kecil.
Tubuhku sedikit mengeluarkan keringat,dan tubuhku menjadi benar benar segar.

Saat aku membuka pintu,sama sekali belum masuk.
Aku mendengar ada suara gitar dan ada yang bernyanyi.

Tentu saja aku kenal dengan suara itu,yaitu suara rengie dan dira yang sedang bernyanyi.

Lalu aku membuka pintu dan masuk kedalam rumah,kemudian aku masuk kedalam kamarku.

Ternyata benar mereka berdua berada di kamar tidurku.
Mereka berdua sedang bernyanyi di kamarku.

Aku bertanya kepada rengie dan dira,kenapa mereka berdua kenapa semalam tidak balik lagi ke tempat pak yorla?/sedangkan aku menunggu kalian berdua.

Bukan begitu K.O.
Aku sudah bilang sebelumnya,aku punya janji bertemu dengan naira.rengie berhenti memainkan gitar saat menjawab pertanyaanku.

Dan sebenarnya aku juga ingin kembali ke pak yorla.
Tapi aku pikir kamu sudah berada di rumah atau sudah pulang.

Dan aku dan dira ketemu di jalan,lalu kami berdua langsung menuju rumahmu.
Dan sesampainya di rumahmu.
Kamu tidak berada,jadi kami berdua menunggumu sembari bermain gitar dan bernyanyi.

Yasudahlah kalau begitu.aku menuju kamar mandi setelah mendengar penjelasan dari rengie dan dira.

Karena aku ingin mencuci pakaianku yang kotor.
Memang,semenjak orang tuaku bekerja di luar kota.Aku harus mencuci pakaian sendiri.
Seperti mencuci baju sekolah,sepatu,tas dan kaos yang kotor.

Sesudahnya mencuci,aku segera menjemurnya.
Sampai tidak terasa hari sudah siang.

Aku kembali mengahampiri rengie dan dira di kamarku.
Nampaknya mereka berdua terlihat sedang bersenang hati.
Bisa di lihat dari muka dan wajahnya yang benar benar terlihat senang.

Ada apa dengan kalian berdua,nampaknya sedang bersenang hati?/aku duduk di depan mereka berdua.

Ya sudah jelas aku senang K.O.
Semalam aku bertemu dengan naira.rengie dengan menyimpan atau menaruh gitar yang di pegannya.

Bagaimana pertemuanmu dengan naira?.

Pertemuan yang sangat menyenangkan.rengie memanggut-manggutkan kepalanya.

Semalam adalah malam yang bisa di bilang istimewa.

Aku dan naira bertemu dengan naira di persimpangan jalan.
Yang sebelumnya sudah aku rencanakan.dengan mengirim surat kepada temannya naira.

Naira pun membalas surat dariku melalui temannya.
Bahwa naira bersedia bertemu denganku.

Saat aku sampai.
Ternyata naira sudah berada di persimpangan jalan di mana tempat yang kami setujui untuk bertemu.

Saat bertemu denganku,naira nampak seperti malu-malu.
Tentu saja aku sebagai lelaki harus bisa memulai obrolan dan harus bisa mencairkan suasana.

Aku terus berbicara kepadanya,walau naira hanya menjawab dengan singkat atau dengan menggelengkan kepala dan memanggutkan kepalanya saja.

Bukan rengie namanya.jika aku harus berdiam diri atau berhenti berkata-kata.

Tanpa kehabisan kata-kata.aku terus mengajak naira berbicara.
Kemudian aku memcoba meraih tangan naira dan menggengamnya.

Naira hanya terdiam.saat tangannya dalam geng-gamanku.
Mata naira melihat ke arah bawah memandangi tanganku yang meng-genggam tangannya.

Dengan lembutnya naira meminta aku untuk melepaskan tangannya.
Aku tidak langsung melepaskannya.sampai naira melirik aku lagi.

Kisah KlasikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang