sahabat dan cinta

11 0 0
                                    

Kubuka buku sekolahku.
Karena aku mendapatkan banyak sekali tugas dari sekolah atau banyak PR.
Setelah selesai mengerjakan tugas atau PR.

Kemudian aku membaca puisi untuk mengisi waktu luang.
Saat aku sedang membaca puisi.
Aku teringat kepada puisi yang di tulis oleh intan yang terselip di jaketku pada saat intan mengembalikan jaket yang aku pinjamkan.

Dan pada saat intan mengembalikan jaketku aku sedang tertidur dan intan mengetuk kamarku.

Kemudian aku terbangun dari tidurku karena mendengar pintu kamarku ada yang mengetuk ngetuk.

Kemudian aku buka pintu kamarku dan ku lihat intan pada saat aku membuka pintu.
Lalu intan mengembalikan jaket tanpa berkata apapun.
Intan memang seperti itu.

Aku pun segera menaruh jaketku.
Kemudian pada saat aku melihat jaketku aku teringat kepada photo yang di berikan daya.

Aku segera membuka sleting jaketku.
Tapi,tidak ada satupun photo yang berada di jaketku.
Padahal aku ingat sekali ada banyak photo yang di berikan daya kepadaku.

Yang kulihat hanya ada sebuah puisi yang di tulis sendiri oleh intan.
Aku tidak membaca puisi intan ketika aku melihat berada di jaketku.

Meskipun aku menyimpan puisi yang di tulis intan dengan sangat rapih bersama lukisan yang di berikan oleh amai.

Karena jika ada waktu luang pasti aku membaca puisi yang di tulis oleh intan atau melihat lukisan yang di berikan oleh amai.

Banyak puisi atau buku puisi yang aku miliki.tetapi puisi intan yang selalu aku simpan di dalam kotak kusus pribadiku.

Dan ada beberapa lukisan yang berada di rumahku,tetapi lukisan yang di lukis oleh amai yang juga aku simpan di kotak khusus.

Meskipun aku tidak pernah berkomunikasi dengan intan maupun amai.

Terakhir kabar yang aku dapat intan berada di bandung.
Dan menurut kabar intan bersekolah di bandung karena orang tuanya memutuskan untuk tinggal di kota bandung.
Memang,orang tua intan berasal dari kota bandung.

Sedangkan kabar yang aku dengar tentang amai.
Amai tinggal dan bersekolah di jakarta bersama orang tuanya.

Aku hanya mendengar kabar dari teman temannya,tentang intan dan amai.

Sebenarnya aku amat sangat sangat mencintai  amai.
Aku amat sangat rindu dengan canda dan tawanya itu.

Canda tawanya yang mampu membuat hatiku selalu bahagia.
Yang mampu membuat aku tersenyum.

Meskipun aku sangat sering menyembunyikan senyuman ketika bersama amai.

Amai adalah wanita yang sangat aku kagumi.
Banyak sekali wanita yang cantik dan mengagumkan yang mengetuk hatiku.

Tapi tidak ada yang lebih mengagumkan selain amai.
Tidak ada wanita yang aku cinta selain amai.
Dan tidak ada wanita yang seperti amai.

Aku pernah menulis surat atau sebuah kata kata yang menurutku jelek yang kuberikan kepada amai.

Yaitu pada saat aku menghampiri amai dirumahya.
Dan pada waktu yang sama amai memberikan sebuah lukisan yang di lukis oleh amai sendiri.

Kira kira begini isi surat atau kata kata yang aku tulis untuk amai.

Aku lelaki yang tidak pandai merayu wanita.
Tapi,ijinkan aku menulis ini untukmu.

Aku sama sekali tidak mahir melukis.apalagi melukisan kecantikanmu.

Aku sangat tidak pandai menyusun kata kata indah.

Tinta yang aku pegang saja tidak mampu menuliskan kata-kata ke indahan dirimu.

Kisah KlasikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang