Chapter 16: Lembah Tandus

2K 409 96
                                    


Aegean

Aegean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bukankah ironis, untuk Halimun yang mampu menghentikan dan menggunting waktu, ia tidak ingat sebagian besar waktu yang telah dilaluinya sebagai Halimun. Seolah, ia telah menggunting waktunya selama di Tatar dan menghilangkannya entah ke mana.

Aegean menghela napas. Bersedekap sambil memandang ke taman di bawah. Cloudie sedang melukis. Dan di sampingnya, pada kanvas di atas kuda-kuda versi mini, Naga meniru apa saja yang dilakukan Cloudie. Sejak aktif lagi, gadis itu tiba-tiba saja menjadi magnet bagi Naga. Aegean tidak berkeberatan selama Cloudie tidak mempermasalahkannya. Seperti sekarang, Cloudie tampak senang ditemani Naga. Anak lelaki itu bisa membuatnya tertawa lepas lagi.

Aegean beranjak dari balkon, turun ke dapur. Makanan sudah ia siapkan. Tinggal menunggu Lavender dan Tiger pulang untuk makan siang bersama. Setelah itu, ia dan Lavender akan ke Lembah Tandus untuk menyelidik. Kali ini, ia tidak ingin membawa Naga. Ada yang hendak dibicarakannya dengan Lavender secara pribadi. Semakin jauh dari HC dan penghuninya semakin baik. Naga bisa ia tinggalkan bersama Cloudie dan Tiger.

Ponselnya tiba-tiba berdenting sekali. Aegean terkejut sendiri. Belum terbiasa dengan benda itu. Ah, di mana pula ia menaruhnya? Bunyinya berasal dari meja di tengah dapur. Ia membuka laci demi laci, dan menemukan ponsel birunya di tempat sendok garpu. Dibukanya pesan yang masuk. Dari Lavender.

Lagi di jalan pulang. Masak apa?

Singkat, tidak ada yang istimewa pula. Tapi wajah Aegean menghangat dan tangannya gemetar saat mengetikkan jawaban.

Kesukaan kamu.

Aegean mengembuskan napas lega. Teknologi yang luar biasa. Ia bisa mengatakan sesuatu pada Lavender tanpa susah payah menyembunyikan perasaannya saat ini. Lalu ia menunggu jawaban. Tenang. Diam. Sabar. Tapi waktu berlalu ... sudah berapa lama ia memandangi ponselnya? Ah, sepertinya Lavender merasa tidak perlu menjawab. Mungkin mereka sudah dekat rumah. Aegean merasa konyol sekali. Diselipkannya ponsel itu ke dalam saku. Nah, kenapa pula ia merasa benda itu harus selalu ada di dekatnya sekarang? Ia masih berharap ada pesan lagi.

Dan benar saja, terdengar denting halus notifikasi. Terburu-buru, ia mengeluarkan benda itu sampai nyaris menjatuhkannya.

Tapi dari Tiger.

Your Highness, aku sdh blg kan per SMS bisa 160 chars, kurang dr itu byrnya sama. Jd, optimalkan biar ekonomis. You can write the menu & make her happy. Cheers.

Aegean menggertakkan gigi, kesal. Pertama, bagaimana mungkin Lavender membiarkan Tiger membaca pesan-pesan di antara mereka? Kedua, Tiger mengirim pesan tepat 160 karakter, seolah memberi contoh.

Belum juga ia selesai mengetikkan balasan, pesan Tiger masuk lagi, 160 karakter.

Santai sj, My Prince. Lavender sdg mengemudi. Dilarang main hape. Dia minta tlg aku mengetik pesan tadi. & she just said, dont u worry bout me. Ouch, she hit me.

Hexotic CaféTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang