2. Approval

376 60 5
                                    

"Bro, ini sudah pukul sebelas malam. Kau tidak mau istirahat?" tanya Jimin sesekali menguap menahan rasa kantuk yang menyerangnya tiba-tiba.

Taehyung hanya berdehem tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya dari map-map merah yang berada dipangkuannya, ia sudah melepas gips yang dipakai dilehernya beberapa hari lalu, Taehyung rasa ia tidak perlu memakai itu, lagipula ia merasa lehernya baik-baik saja.

Malam ini Jimin terpaksa menginap di rumah sakit karena ia harus menyerahkan beberapa laporan harian perusahaan yang harus ditanda tangani Taehyung

Selama ini Jimin lah yang menggantikan Taehyung sementara di perusahaan membuat Jimin hampir kewalahan karena ia harus mengerjakan pekerjaan dalam dua peran sekaligus, untung saja Jimin sudah berpengalaman dalam bidang itu sebelum ia bekerja di kantor milik Taehyung, meskipun sulit namun Jimin bisa menyelesaikan tugasnya sampai Taehyung benar-benar pulih dari masa komanya.

Sudah dua jam berlalu, Jimin saat ini terjebak dalam suasana membosankan, jujur pinggangnya terasa sakit karena terlalu lama dalam posisi duduk seperti itu di kursi, Jimin harus menunggu Taehyung yang masih fokus dengan pekerjaannya.

Hara dan Nara memutuskan untuk pulang karena ada Jimin yang akan menemani Taehyung di rumah sakit jadi mereka bisa beristirahat dulu dirumah.

Selama Taehyung koma, Hara lah yang senantiasa menjaga dan merawat Taehyung, Hara bahkan hampir tidak pernah tidur setiap malam karena takut terjadi sesuatu pada Taehyung disaat ia tidur nanti, Hara juga kehilangan berat badannya karena ia selalu mengabaikan kesehatannya dan lebih banyak menangisi Taehyung yang saat itu tak kunjung sadar.

Setelah Nara menceritakan segala kebaikan yang dilakukan Hara untuknya, akhirnya Taehyung menyuruh Hara untuk pulangㅡ meskipun dengan sedikit paksaan.

"Oh ya Jim, aku ingin bertanya." Taehyung menatap Jimin penuh atensi, ia menghentikan pekerjaannya sejenak. "Apa sudah ada perkembangan mengenai informasi keberadaan dia?"

Jimin mengerjap seketika begitu tahu arah topik pembicaraan Taehyung, Jimin tidak habis fikir seharusnya waktu 6 bulan masa koma yang dialami Taehyung mampu membuat pria itu melupakan beberapa ingatan tidak penting, namun nyatanya Taehyung masih mengingat rencana yang mereka susun jauh sebelum Taehyung mengalami kecelakaan.

Jimin hanya menggeleng, "Kau sendiri tahu selama ini aku fokus mengurus perusahaanmu, aku tidak sempat memperhatikan hal semacam itu lagi."

Taehyung terlihat kecewa atas jawaban yang diberikan Jimin, namun ia berusaha memaklumi, Taehyung kemudian menarik nafas dan melanjutkan, "Setelah aku keluar dari rumah sakit,tolong lanjutkan pencarian itu lagi ya." ucap Taehyung dengan nada memohon.

"Ini sudah sepuluh tahun berlalu, kau masih mengharapkan gadis itu?" Jimin tak menyangka.

"Bagaimanapun juga dia sahabatku Jim, dia juga sahabatmu. Aku tidak bisa melupakannya begitu saja, apalagi dia menghilang setelah kecelakaan itu, ini sangat tidak masuk akal."

Taehyung memejamkan kedua matanya, otaknya kembali berputar mengingatkannya kembali pada masa lalu dimana ia harus kehilangan sosok yang berharga baginya.

Ahn Jaerim..

Sampai sekarang bahkan ia tidak tahu dimana gadis itu berada, setelah kecelakaan itu Jaerim langsung menghilang.

Tidak ada kabar sama sekali darinya, bahkan rumahnya pun sudah lama tak ditempati dan malah terbengkalaiㅡ seperti memang sengaja ditinggalkan untuk tidak menimbulkan kecurigaan apapun.

Sudah sepuluh tahun berlalu, Taehyung sudah mengerahkan beberapa anak buahnya untuk mencari keberadaan Jaerim namun langit seakan enggan memberitahu keberadaan Jaerim dan bumi seakan menelan gadis itu dalam-dalam.

Healer Night.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang