13 September 2015Di sebuah ruangan yang berukuran minimalisㅡ didalamnya ada seorang gadis yang terkunci.
Gadis itu berdiri ketakutan sembari bersandar di daun pintu. Setiap ia mengeluarkan suara maka yang terdengar hanya rintihan perih dari mulutnya.
Dengan putus asa tangan kanannya terkadang mengetuk pintu yang menjadi tempat sandarannya. Berharap, seseorang akan mendengar dan menolongnya. Namun percuma ia berteriak sekeras apapun, tidak ada yang bisa mendengarnya karena kamar iniㅡ kamar yang dikhususkan untuk para pengunjung club yang ingin menyewa kamar ㅡ sangat kedap suara sehingga siapapun tidak ada yang bisa mendengar suaranya.
Gadis itu beringsut di lantai, menggigiti jari-jarinya yang tak bersalah sehingga kulitnya terkelupas begitu saja. Air mata terus bercucuran dari kelopak matanya yang kini tampak menyeramkan. Terlalu banyak menangis menyebabkan makeup di wajahnya luntur.
Hara, nama gadis yang kini tengah berputus asa itu. Dia menunduk, tidak mau melihat kearah ranjang. Jika ia melihat kesana maka sama saja ia melihat neraka yang baru saja menjemputnya.
Ia menjambak rambutnya sendiri tatkala merasakan kedua pahanya tak bisa dikatupkan, ada rasa sakit yang menjalar di area selangkangannya. Bodoh, kenapa ia bisa sebodoh ini menyerahkan keperawanannya pada pria bejad penjahat kelamin?
Tidak tidak, sebenarnya ia dipaksa atau lebih tepatnya diperkosa. Ia tidak bisa memberontak karena pria itu ternyata memberikan obat perangsang padanya sehingga dirinya tidak bisa melawan sedikitpun.
Hara tidak yakin jika ia bisa bertahan hidup setelah ini.
"Aku h-harus bagaimana?" lirihnya sembari terus menggigiti kukunya.
"Aku sudah kotor, bagaimana kalau aku hamil? Dia mengeluarkannya didalam." Hara menggeleng-gelengkan kepalanya berulang kali, masih tidak menyangka semua ini akan menimpa dirinya.
Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari luar. Suara itu semakin jelas terdengar, Hara masih ketakutan hanya bisa menutup kedua telinganya.
CLEK
"HARA!"
Teriakan yang lebih terkesan terkejut itu membuat Hara perlahan membuka matanya, lantas ia langsung beranjak dan berlari untuk memeluk orang tersebut setelah melihat siapa yang barusaja masuk meskipun selangkangannya masih terasa sakit.
Hara menangis, "Hyerim-ah kau datang..hiks!" ucapnya terdengar sangat parau.
Hyerim melepaskan pelukan gadis itu dan memegang tangannya. "Kau tidak apa-apakan?"
"A-aku takut." gadis itu tak bisa menyembunyikan air matanya dan tetap menangis suaranya pun mulai tersendat-sendat.
Bodoh, Hara tidak baik-baik saja! Kenapa kau bertanya lagi!
Hyerim yang mengerti situasi yang terjadi segera membawa gadis itu pergi dari tempat tersebut.
Saat tiba di tangga club, tiba-tiba Hara menahan lengan Hyerim sehingga langkah mereka terhenti sejenak.
Hyerim menatap gadis yang disebut-sebut sebagai teman dekatnya itu. "Kenapa?"
Hara menunduk, "S-selangkanganku sa-sakit."
![](https://img.wattpad.com/cover/103339074-288-k635574.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Healer Night.
FanficPertemuan malam itu benar-benar menjadi penyembuh bagi Taehyung yang selama ini tersiksa dalam ketidakpastian. Bertemu dengan teman masa kecilnya yang sepuluh tahun lalu tiba-tiba menghilang setelah kecelakaan mobil itu. Ini akan menjadi sebuah plot...