12. The Truth

223 33 4
                                        


Taehyung menepikan mobilnya di sebuah rumah mewah di kawasan elit. Seorang penjaga rumah itu membukakan gerbang, mempersilahkan Taehyung membawa mobilnya masuk kedalam pekarangan rumah tersebut.

Ada beberapa pengawal yang berdiri didepan pintu dengan berdiri begitu tegaknya hampir berkedip hanya dua sampai empat kali dalam satu menit. Itu mengartikan betapa disiplinnya mereka dalam menjalankan tugas mereka sebagai pengawal yang super ketat.

Lelaki itu kemudian turun dari mobilnya, tak berselang waktu sesosok pria lain baru saja muncul dari pintu.

Keduanya terpaku menatap satu sama lain. Bagaimana Taehyung tidak terkejut jika yang ia temui sekarang adalah Jimin.

"Jimin? Sedang apa kau disini?" tanya Taehyung penasaran.

Jimin terlihat kaku untuk sesaat, "A-aku, h-habis bertemu Yoongi." jawabnya.

"Yoongi? Untuk apa?" tanya Taehyung lagi merasa belum puas dengan jawaban yang diberikan Jimin.

"Bukan apa-apa, dia hanya meminta berkas-berkas hasil rapat kemarin padaku."

Taehyung mengernyit, "Kenapa kau tidak memberitahuku? Biar aku saja yang memberikannya."

"Bukankah kau harus menemani Hara di rumah sakit? Jadi aku tidak ingin mengganggumu."

"Setidaknya kau memberitahuku dulu selaku pemimpin perusahaan, Jimin-ah."

"Baiklah-baiklah maafkan aku.."

"Kau benar-benar mencurigakan." sindir Taehyung .

"Mwo? Jadi kau menuduhku menyembunyikan sesuatu?"

Taehyung menggeleng cepat, "Bukan begitu, hanya saja akhir-akhir ini kau membuatku jarang ikut andil dengan perusahaan. Kau selalu mengerjakannya sendirian."

"Jadi kau pikir aku hendak merebut perusahaanmu, begitu?" tanya Jimin yang sedikit tersinggung.

"Kau salah paham." elak Taehyung.

Jimin mendecak kesal. "Padahal aku hanya berniat membantumu saja mengingat kau masih belum sembuh total ditambah Lagi Hara yang masuk rumah sakit."

"Aku tahu Jim, aku sangat berterima kasih padamu soal itu tapi sebaiknya kita jangan membahas ini disini. Tidak enak banyak pengawal yang memperhatikan kita." ucap Taehyung setengah berbisik sembari melirik beberapa pengawal rumah yang memang tengah memperhatikan kearah mereka berdua.

Jimin mendesah panjang, "Jika kau sudah tidak mempercayaiku lagi baiklah aku tidak akan membantumu mengolah perusahaan lagi."

"Oh ayolah Jim, aku tidak ingin memancing pertengkaran disini."

"Aku harus pergi, sepertinya aku akan pulang lebih awal ke Seoul dengan Nara."

Jimin berjalan melewatinya begitu saja, Taehyung hendak mengejarnya namun sebuah suara memanggil dan menahan dirinya untuk beranjak.

Lantas Taehyung langsung menoleh kearah sumber suara dan mendapati Yoongi berdiri disana.

"Kenapa diam disitu saja? Tidak masuk?" tanyanya.

Healer Night.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang