4. Escape

262 58 4
                                    

Tekan tanda bintang dibawah pojok kiri :) thx!!

Sepasang kaki melangkah masuk kedalam kamar bercat biru yang sudah lama tidak ditempati namun masih terawat, angin masuk begitu saja lewat jendela kamar yang sengaja dibuka membuat tirai jendela itu tersibak.

Ia menutup pintu kamar itu perlahan, tak lupa menguncinya. Ia sedikit menarik nafas dan menghembuskannya perlahan, tungkai kakinya bergerak mendekati jendela. Ia letakkan kedua tangannya disana, menghirup dalam-dalam udara yang masuk dari luar.

Kedua matanya terpejam, ada beberapa memori yang ia ingat di tempat ini, berdiri di depan jendela, menikmati langit yang cerah dan malam yang indah.

Flashback

"Sayang aku pulang!"

Kedua matanya yang terpejam perlahan terbuka tatkala mendengar suara itu. Tubuhnya masih tetap pada posisi menghadap ke jendela tanpa mau membalikkan badan.

Tak berselang waktu, gadis itu merasakan sebuah tangan melingkar di perutnya selaras dengan sebuah bisikan yang terdengar lembut di pendengarannya.

"Sayang, aku merindukanmu." ucap pria itu sembari mengendus leher jenjang si gadis.

Gadis itu hanya tersenyum mendengar kalimat yang seringkali diucapkan si pria dikala pulang bekerja.

"Bagaimana harimu?" tanya gadis itu, ia mengusap-ngusap sepasang tangan yang melingkar di perutnya.

"Tidak ada yang spesial, setiap aku bekerja yang aku pikirkan hanya kau, kau dan kau sampai-sampai aku ingin membolos saja dan cepat pulang kerumah untuk bertemu denganmu." jawab pria itu terdengar klise membuat si gadis tertawa mendengarnya.

Pria itu melepaskan pelukannya dan membalikkan tubuh si gadis agar berhadapan dengannya. Ia kembali memeluk gadis itu sehingga tak ada jarak sedikitpun bagi keduanyaㅡ kening mereka saling menempel dengan tatapan si pria yang lurus menatap sepasang manik mata indah milik permaisurinya, sedangkan gadis itu menatap kebawahㅡ tangannya memainkan dasi si pria.

"Bagaimana denganmu? Bagaimana harimu?" tanya pria itu membalikkan pertanyaan tadi.

"Hanya terkurung disini, tidak melakukan apa-apa dan menunggu kekasihku yang tercinta pulang."

Pria itu terkekeh mendengar jawaban gadisnya, lalu ia menenggelamkan wajah si gadis di dadanya, membawanya kedalam pelukan hangatnya.

Ia mengusap surai hitam panjang itu, menghirup dalam-dalam aroma strawberry yang menyeruak di rambut gadis itu.

"Kau tahu? Apa yang paling aku suka darimu?" tanya si pria.

Gadis itu mengeratkan pelukannya pula, menyembunyikan wajahnya dibalik jas kerja yang masih dipakai sang kekasih.

"Tidak, apa itu?"

"Aku suka memelukmu dalam posisi seperti ini. Sepanjang hari dan sepanjang malam."

Gadis itu tersenyum dalam diam, "Aku juga."

Kemudian mereka terhanyut dengan pelukan mereka, berlarut-larut dengan perasaan tenang dan saling mencintai seakan dunia ini hanya milik mereka berdua.

Healer Night.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang