Yuhuuu😊
Happy reading guys!
*
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi. Sekolah juga sudah terlihat sepi. Hanya ada anak-anak yang mengikuti ekstrakulikuler basket, karena hari ini jadwal nya untuk mereka latihan."Tunggu ya, latihan dulu sebentar," ucap Raka, ketika kami sudah berada di pinggir lapangan.
Aku hanya mengangguk sambil tersenyum. Lalu dia berjalan menuju lapangan, menghampiri teman-temannya. Selalu begini setiap datang hari rabu. Padahal sebenarnya aku tidak suka sesuatu yang berhubungan dengan olahraga. Tapi aku mulai berusaha menyukainya setahun yang lalu. Bersamaan dengan timbulnya rasa lain dihatiku untuk Raka.
Aku duduk di pinggir lapangan basket sambil memerhatikan Raka yang sedang mendribble bola basket ke kanan, kiri, depan dan belakang. Berusaha mengecoh dan melewati lawannya. Dia terlihat sangat sexy, dengan baju basket oblong kebesarannya, ditambah dengan keringat yang mengalir di wajahnya.
"Hai." Aku menoleh ke sumber suara. Ada tiga orang lelaki, aku tau dia kakak kelas di sekolah ini. Aku sering melihatnya. Tapi tak tau siapa namanya.
Aku masih menatap bingung ke arahnya.
"Oliv kan?" Salah satu dari mereka bersuara lagi, kali ini laki-laki yang berkulit sedikit gelap, dengan rambut yang berantakan dan sedikit melewati kerah bajunya, ditambah dengan rokok yang diselipkan diantara jari telunjuk dan jari tengahnya.
"I..iya, kakak siapa ya?" Aku gugup, pasalnya tatapan, gaya bicara dan tingkahnya mereka menakutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Friend... I Love You
Teen FictionDari sekian banyak lelaki yang kutemui, mengapa rasa ini harus memilih mu? -Olivia Khansa Andriani- Tidak ada yang salah dengan perasaan, salahkan hati yang berharap lebih. -Raka Revaldi- Jika lelaki dan perempuan bersahabat, salah satu dari mereka...