EMPAT BELAS

182 16 10
                                    

Happy reading

*

"Pagi Khansa."

Aku yang sedang duduk di bangku kelasku sambil memainkan ponsel menoleh, ketika ada suara dan pergerakan di sebelahku. Melihat sosok disebelahku dengan senyum tengil nya yang tidak imut sama sekali.

"Hmmm." Aku hanya berdeham, kemudian kembali fokus pada layar ponsel ku, melanjutkan melihat oppa oppa ku di korea yang tergabung dalam boyband bts yang jauh lebih imut dibanding laki-laki di sebelahku.

"Lo gak marah gue panggil Khansa?"

"Hah? Aku kembali menatap laki-laki disebelahku.

"Tadi kan gue manggil lo Khansa. Berarti mulai sekarang gue panggil lo Khansa.

"Ishh apaan sih, nama gue Oliv. Gue gak biasa sama nama itu."

"Emang nama lo siapa?"

"Olivia Khansa Andriani." Aku menjawab dengan malas. Dia sudah mengganggu waktu ku bersama dengan Taehyung.

"Nah kan ada Khansa nya. Oke gue panggil Khansa."

"Enggak."

"Sasa juga bisa kok. Lucu malah, imut gitu kayak aku." Dia tersenyum semaksimal mungkin dengan meletakkan telapak tangannya di dagu. Seperti yang sering dilakukan girlband Cherrybelle dulu.

"Najis."

"Haha." Dia malah tertawa. Entah manusia dari klan mana dia. Kegiatan sehari-harinya hanya diisi untuk menganggu orang.

"Berisik Ga."

"Hah? Gaga? Gaga Muhammad yang mantannya Awkarin? Wah gila, dia kan tajir ya. Mobilnya aja bagus-bagus Sa."

"Duh Ga, mending lo pergi deh sana ke kantin. Makan, terus minum obat penenang."

"Cie Sasa nya Gaga tau aja kalo Gaga belom makan. Jadi makin sayang deh," ujarnya sambil menunjukkan sederet giginya.

"Belom makan? Terus itu kenapa di gigi lo ada cabe? Bekas semalem? Berarti lo gak sikat gigi dong. Issh jorok banget si lo." Aku mendorong sedikit bahunya.

"Masa sih, minjem kaca dong."

Aku memberikan kacaku.

"Eh iya haha. Bekas nasi goreng tadi kayaknya."

"Karena tadi lo boong, berarti lo harus pergi sekarang."

"Sa, kaca lo kok aneh sih. Coba deh lo ngaca."

Aku menurut, mengambil kaca itu dari tangannya, lalu meletakkan nya beberapa senti di hadapan wajahku.

"Apanya yang aneh sih?"

"Tuh kan, jadi lo itu enak ya."

"Kenapa?"

"Kalo mau liat bidadari tinggal ngaca."

Blush, pipi ku terasa panas, jangan sampai dia memerah di depan laki-laki ini. Ah sial Gaga eh Rega. Entah mengapa tiba-tiba saja aku merasa jantungku bekerja lebih cepat dari sebelumnya.

"Sstttt jangan cepet-cepet baper nya. Karna gua masih mau ngerasain yang namanya berjuang untuk cinta.

"Rere udah dateng tuh, Gaga balik ke bangku dulu ya. Dadah Sasa." Dia mengacak sedikit rambutku, lalu mengedipkan sebelah matanya dan berdiri kemudian berjalan ke belakang menuju bangkunya.

Abrega sialan! Aku merutuk dalam hati.

"Udah kali Liv, gak usah diliatin terus."

Dear Friend... I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang