ENAM BELAS

281 22 16
                                    

Waah udah lama gak update😂 Semoga kalian para pembaca ku gak keilangan feel nya ya.

Happy reading😊

*

"Cinta tentang menguji hati siapa yang paling kuat."

📝📝📝

"Gue mau jadi pacar lo Ga."

Aku melihat perubahan pada mimik wajah Abrega yang tepat berada dihadapanku saat ini. Entah apa yang merasuki pikiran ku, sepertinya memang saat ini aku sudah berada pada titik jenuh menunggu dan berharap. Memang sudah tidak ada lagi harapan untukku. Raka sudah memilih Via, maka aku harus mundur dan memilih yang lain. Egois memang. Tapi biarlah, ku rasa cinta memang tentang menguji hati siapa yang paling kuat.

"Gua gak bisa Liv. Bukan begini cara gua buat bantuin lu.

"Gua keras soal perasaan Liv, buat gua apa yang udah jadi milik gue ya memang cuma punya gua. Gak ada yang boleh nyentuh apalagi milikin dia." Lanjutnya.

Aku terpaku mendengar ucapan Rega.

"Sebegitu buruknya gua Ga, sampe lu aja gak mau nerima gua. Sorry Ga, gua akuin gua emang egois milih lo di saat perasaan gue gak terbalas sama Raka. Gua pikir, setelah nanti kita jalanin bareng bareng perasaan gue bisa berevolusi. Sama kayak perasaan gue buat Raka yang tiba-tiba muncul disaat kebersamaan kita."

"Gua ngerti Liv, kita bahas ini besok ya. Sekarang udah malem, lo masuk ke dalem dan istirahat. Biarin gue yang akan ngejar lo dan berusaha ngegantiin tempat Raka di hati lo." Abrega tersenyum lalu membawa ku dalam dekapannya.

Aku menangis di dadanya, mencari sebuah kenyamanan.

"Oliv."

Aku mengangkat wajahku dari dadanya, kemudian menatap matanya sayu.

"Lo serius mau coba jalanin sama gue?"

Aku menunduk, mencoba memantapkan kembali hatiku. Satu sisi aku ingin merasakan bagaimana rasanya dimiliki, diperhatikan. Namun disisi lain, aku merasa menjadi perempuan jahat yang memanfaatkan Rega sebagai tameng kekuatanku terhadap perasaan tak terbalasku pada Raka.

Perlahan tangan Rega meraih daguku dan mendorongnya ke atas. Dia menurunkan sedikit wajahnya sampai tepat berada di hadapan wajahku. Jarak kami begitu dekat, bahkan nafasnya sampai menyentuh kulit wajahku. Jantungku semakin berdetak hebat, pikirkanku melayang entah kemana. Kini, aku hanya ditemani oleh nafsuku.

Saat itu juga, bibirnya menyentuh bibirku. Meletakkannya cukup lama, hingga kemudian dia mulai melumatnya. Baru aku ingin membalasnya, tapi dia sudah melepaskan ciuman itu. Sial! Batinku. Ada sedikit rasa kecewa dalam diriku. Entahlah!

"You're mine." Rega berbisik dikupingku, sambil menarikku kembali dalam dekapannya.

Aku malah kembali meneteskan air mata. Entah menangis karena apa, yang jelas perlu kalian tau bahwa tangisku menarik sedikit sudut bibirku ke atas.

Rega mengantar ku sampai ke dalam rumah.

"Sekarang kamu masuk kamar dan istirahat. Aku pulang dulu ya," ucap Rega sambil mengacak rambutku.

Aku mengangguk dan kemudian tersenyum.

"Lo hati-hati dijalan ya."

"Aku-kamu dong, biar kayak orang pacaran beneran."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Friend... I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang