:: (2) Pulang ke Rumah

102 5 0
                                    


Faktanya gak ada yang lebih bahagia dari pada dengarin bel berdering menandakan jam pelajaran telah selesai dan akhirnya pulang kerumah.

Diantaranya Febby Cilia yang paling histeris, kali ini Febby sangat senang karna tak akan berlama lama lagi di kelas melihat wajah Fandu yang dingin seperti es cendol. *ijoijomanis wkwk

"Asek-asek pulang" Ujar Febby sambil menggoyangkan kepalanya

Febby berencana akan menjaga toko sepulang sekolah ini.

Dengan sepeda kesayangannya Febby mulai melewati gerbang sekolah dan mengayuh sepeda itu.

Terik matahari di pukul 13.00 tepat di atas kepalanya rasanya akan menembus otaknya yang beku kemudian mencairkannya, membekukannya lagi dan kemudian mencairkannya lagi. Tapi gadis ini tetap semangat.

Entah Febby sedang memikirkan hal apa namun kemudian tiba-tiba

BRAK

*Febby terhempas sekitar 2 meter dari sepedanya karna ditabrak oleh becak, sebuah becak berhasil menaklukan sepeda Febby.

Gak parah kok:v sepedanya masih mulus, amaan.

"Aduh!" keluh Febby yang melihat lututnya berdarah

"Eleh eleh neng, maaf atuh mamang gak sengaja. Nengnya gak papa kan?" ucap mamang yang membawa becak tersebut.

"Hmm duh, iya gak papa mang, saya minta maaf ya mang, lain kali saya harus ati-ati. Maaf ya mang" ucap Febby yang mendengus sembari menutupi darah dari lututnya.

"Iya neng, kalo gitu mamang duluan ya neng"

"Iya mang"---

Febby kemudian berusaha untuk bangkit tapi tetap tidak bisa karna luka tersebut tepat di lututnya, namun tiba-tiba

NGGG STT . KREK motor berwarna hitam tampak seperti motor gede bersayap dan mendarat di beberapa jarak jalan antara Febby dan sepedanya

kemudian pengemudi itu melihat Febby yang masih terduduk di pinggir jalan.

Dari penampilannya orang ini memakai seragam putih abu-abu khas anak SMA sepertinya sih alien eh salah cowok maksudnya-_-

Lalu seketika ia membuka helmnya tadaa...

Ternyata makhluk halus.

Nyamuk?

Semut?

Bukan.

Tapi Fandu haha

Ternyata Fandu, terlihat Fandu yang mulai menghampiri dan mendekati Febby yang tergeletak itu sehingga jarak mereka semakin dekat, tepat dihadapan Febby.

"Loh, loh Fandu? Eh mau ngapain? Stop! Stop disitu jangan mendekat!" ujar Febby panik sambil memajukan satu tangan kanannya ke arah Fandu.

"Apa sih?! Gue cuma mau ngasih ini doang" Fandu memberi hp berwarna putih bermerk ternama, dengan ekspresi dingin.
Ia pun meletakkan hp itu di samping Febby

"Lain kali ngecharger hp inget-inget" ujar Fandu pada Febby. Lalu kemudian Fandu pergi dengan motornya dan meninggalkan Febby.

"Aaaah ela -_- gue pikir tuh anak mau bantuin gue, dimana mana kalo liat orang luka kek gini tuh harusnya buruan dibantuin, bukan di tinggalin gitu doang. Gue kira apaan gue jadi ke gran gini, eh btw hp -_- ya ampun malu-maluin aja sih, sampe pake ketinggalan segala. Huuuh gue harus buru buru pulang aw"

Entah rasa apa yang membuat Febby merasa sangat kesal hari ini. Padahal di hari-hari sebelumnya ia bahagia, sehat, ceria, damai sentosa, sejahtera. Wkwk.

Dibalik CoklatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang