"Sendirian Bee?" tanya Citra yang tiba-tiba menyenggol bahu Febby, Citra yang melihat gadis itu pulang dengan tasnya dan berjalan sendirian di tengah tangga dengan siswa siswi yang tidak terlalu ramai lalu lalang.Kalo ramai itu pasar malem *author ckckck
Febby tertegun "eh Citra, iya nih"
Menyadari Febby menjawab pertanyaannya, Citra pun balas bicara."Gimana hubungan lo sama Fandu Bee?" papar Citra sembari melirik Febby.
Deg..
Cie yang deg-degan*gajemodeon*
Fokus lanjut ..Febby menoleh dan berhenti di salah satu anak tangga kemudian menganggakat dagunya "gimana apanya?"
"Ya, bukannya kalian itu sahabatan ya?" tanya Citra yang kembali membuat Febby tertegun.
Febby yang mendengar hal itu pun langsung menghadap ke depan untuk lanjut menuruni anak tangga yang kini tinggal beberapa jengkal lagi sampai di lantai bawah.
"Ooh itu, hmm gue sama dia baik-baik aja kok" jelas Febby berusaha senatural mungkin.
Citra mengangkat bahunya "tapi gue liatnya beda"
"Beda gimana?"
Citra menghela nafas "ya di mata gue kayaknya lo berusaha ngejauhin Fandu gitu, padahal kan nyokap kalian baru aja baikkan"
"Hmm gue-" Febby menelan salivanya ketika seseorang baru saja memotong pembicaraannya.
"Hei!" suara yang tak asing pun tiba-tiba hadir di dekatnya dan Citra.
Citra menoleh ke arah samping Febby "eh elo Fan"
Fandu melangkah di samping Febby dan kini tengah bergabung di tengah-tengah obrolan mereka.
Febby sudah paham itu pasti sosok yang ia tak ingin lihat. Sosok pocong misalnya. Ckck
"Cit lo tumben gak bareng Rizki, kenapa?" tanya Fandu.
"Hmm dia nya sibuk, katanya mau rapat Osis" papar Citra.
Sedangkan Febby hanya diam dan tetap fokus berjalan menyusuri koridor sekolah.
"Heh dia masih punya perasaan ke Citra? Sedangkan gue disini berusaha bohongin perasaan gue sendiri? Bego banget sih lo Febb!" batin Febby yang memaki maki dirinya sendiri.
Citra menoleh ke arah Fandu kembali "Fan, Febb gue mau ke ruang musik bentar yah, kalian pulang duluan aja, gue masih ada kerjaan"
Febby menghentikan langkahnya dan langsung berdeham "gue ikut lo Cit" tegasnya.
"Gue juga" tambah Fandu yang dibalas Febby dengan tatapan datar.
"Hii kalian apaan sih, udah sana pulang, kan jalurnya samaan tuh, gue tau lo berdua sama-sama nggak bawak kendaraan so lo berdua naik bus aja noh kebetulan tujuannya sama" Citra mendorong Fandu untuk segera pulang dan menggerakkan tangan Febby agar tak ikut dengannya.
"Aa, nggak mau, gue pulang bareng lo aja" tubuh Febby mendadak mengeras tak mau gerak, karena Citra memaksanya.
Fandu menghela nafas berat dan langsung menarik tangan Febby "ya udah ayok"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Coklat
Teen FictionGa seromantis itu sayangnya, bagi gue jatuh cinta adalah hal tragis. Bagi diri gue, menyukai seseorang adalah sebatas menyimpannya didalam hati, berharap jika suatu saat nanti seseorang itu mengetahuinya dan berharap ia memiliki perasaan yang sama...