Cerita sebelumnya
Febby memalingkan wajahnya lagi "Ngomong sekarang sebelum gue berubah pikiran" ucap Febby sekenanya.
Fandu menelan salivanya "Gue suka sama lo!" Ucap Fandu To the point.
Febby terkejut bukan main mendengar ucapan Fandu barusan. Jantungnya berdetak kencang tak percaya.
Febby menoleh menatap Fandu heran "Apa?!"
Ngiiinggg* telinga Febby berdenging kencang saat menoleh ke arah Fandu yang tampak sedang mengatakan sesuatu pada Febby.
Namun nihil Febby tidak bisa mendengar apa yang di katakan Fandu saat ini, dan pandangan Febby mulai kabur.
Febby berusaha mengedipkan matanya beberapa saat dan memukul telinganya secara perlahan.
Sedangkan Fandu berusaha menjelaskan kepada Febby bahwa ia sadar ia telah jatuh cinta kepada Febby.
"Feb, gue suka sama lo. Maaf gue baru sadar sekarang" ucap Fandu.
Sekali lagi Febby masih belum mampu mendengar apa yang di katakan oleh Fandu, denging di telinga Febby terlalu kencang dan pandangan mata Febby buram.
Tiba-tiba
Kriiiiinggg
Bel sekolah berbunyi, menandakan para murid untuk segera memasuki kelas karena jam pelajaran akan segera di mulai.
Febby menggelengkan kepalanya perlahan. Pandangan Febby mulai jelas kembali dan telinga Febby tak lagi berdenging.
Febby menghela nafas karena rasa sakit itu memudar, namun Febby saat ini memandang Fandu yang tengah seperti terengah engah memasang wajah gelisah di hadapan Febby.
Febby menyaut "kenapa lo liatin gue begitu? Sekarang udah bel, gue duluan ke kelas" Febby pun memutar balik badannya dan meninggalkan Fandu tanpa respon sedikit pun atas apa yang sudah Fandu jelaskan barusan.
Fandu terenyak menggepalkan tangan "dasar cewek planet pluto. Kejam banget jadi cewek" ujarnya kesal dengan tingkah Febby yang seolah tak perduli dengan apa yang barusan ia katakan.
Fandu pikir, Febby akan senang mendengarkan pengakuan darinya bahwa Fandu jatuh cinta dengan Febby, namun realita tidak seindah ekspetasi. Kisah nyata pun tidak pernah seindah cerita wattpad haha cuma di karangan buat jadi alur yang bikin baper. Jangan mimpi ini realita coy.
Fandu pun menghela nafas untuk tetap tenang, mungkin Fandu pikir Febby masih marah dengannya. Fandu pun segera melangkahkan kakinya menuju kelas.
.....
Citra menoleh ke arah Febby yang tengah menundukkan kepala.
"Bee? Lo nggak papa?" Tanya Citra.
Febby menganggkat kepalanya dan mengedipkan matanya beberapa saaf.
"Iya nggak papa kok"
"Hmm, mau ke kantin bareng gue nggak?"
Febby tersenyum "Nggak deh, gue di kelas aja"
Citra pun mengangguk paham "kalo gitu gue ke kantin dulu ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Coklat
Teen FictionGa seromantis itu sayangnya, bagi gue jatuh cinta adalah hal tragis. Bagi diri gue, menyukai seseorang adalah sebatas menyimpannya didalam hati, berharap jika suatu saat nanti seseorang itu mengetahuinya dan berharap ia memiliki perasaan yang sama...