***Gak kayak orang lain, bagi gue jatuh cinta itu adalah hal yang sulit, ditambah lagi dengan ketidak siapan gue buat ngerasain yang namanya patah hati
-lovin can hurt loving can hurt sometimes-
***
Udara berbau khas rumah sakit. Mereka kini telah sampai, wajah Febby benar-benar kusut dia tidak tau apa yang sebenarnya sedang ia pikirkan.
Febby dan Fandu terus mencari kamar no 38 dengan menyusuri sebuah koridor rumah sakit tersebut, Fandu yang melihat Febby seperti itu sempat kesal, namun dia tidak mampu meluapkannya untuk saat ini, seolah rasa iba dan kasihan itu lebih besar dari pada rasa kesal dan jengkel yang ada di hati kecil Fandu.
"Ini dia kamarnya" ujar Febby yang menunjuk sebuah kamar no 38
"Udah masuk sana" tukas Fandu
"Lo tunggu disini ya" Febby melirik Fandu namun wajahnya tidak berubah, masih urak-urakkan dan panik
"Gue mau pulang"
"Lo mau pulang? Terus gue pulang sama siapa entar?" Febby terus bertanya, namun entahlah pikiran Febby saat ini sudah kusut dan campur aduk kayak adonan donat
"Ya terserah. Pokoknya gue mau pulang"
Jahat banget sih jadi cowok batin Febby
"Tau ah, gue gak maksa. Sono pulang gue gak perduli"
Tanpa basa basi Febby pun masuk ke ruangan itu. Ia meninggalkan Fandu begitu saja.
Ada sebuah perasaan di hati Febby namun ia berusaha menepisnya dengan kuat, karna Febby tau pikiran itu semu dan tak nyata.
~~~
Selang impusan menjulur ke tangan Elsa dan Elsa menyederkan bahunya di kursi roda, kini matanya tertuju menatap jendela kaca besar di rumah sakit itu. Dan hal itu membuat hati Elsa benar-benar tenang.
Elsa tau kondisinya saat ini, lemah tak berdaya karna kegiatan diet yang ia lakukan gagal total dan justru membuat dirinya makin drop terhadap kesehatannya
Wajah pucat, bibir kering, dan matanya cekung menatap keluar jendela kaca, rambutnya terurai kusut.
Febby tak melihat Elsa yang dulu, Febby lebih melihat Elsa seperti orang ling lung yang sedang termenung memikirkan hal bodoh.
Rasanya hati Febby ikut sakit dan hancur melihat sosok sahabatnya dengan kondisi seperti itu
"El!" sahut Febby yang membuat Elsa tersadar saat ini Febby sedang berada di sampingnya.
Mata Elsa tertoleh perlahan dengan balasan senyum hangat mampir di wajahnya
Dan kemudian Elsa memulai candaannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Coklat
Teen FictionGa seromantis itu sayangnya, bagi gue jatuh cinta adalah hal tragis. Bagi diri gue, menyukai seseorang adalah sebatas menyimpannya didalam hati, berharap jika suatu saat nanti seseorang itu mengetahuinya dan berharap ia memiliki perasaan yang sama...