~malu sama kucing meong-meong~*Krek
pintu toko terbuka membuat pembeli dan Tamara sontak melirik ke arah asal suara itu.
Mereka melihat Febby yang berlari kecil menuju ruang dalam dengan raut wajah yang memerah karna malu dan jaket berwarna hitam yang melingkari pinggulnya. Kali ini bukan nahan sembelit melainkan panik :v
"Kenapa lagi tuh anak" tanya Tamara heran sambil mengelengkan kepalanya ke arah Febby
"Anaknya ya buk?" tanya seseorang yang menghentikan lirikan Tamara pada Febby, lantas membuat Tamara memalingkan wajah.
Tamara melihat gadis cantik dengan balutan dres pink selutut , rambut ikal yang di jepit membuat telinganya sedikit terlihat dengan senyuman yang menengankan
"Oh iya, itu anak saya, maaf ya emang agak pecicilan sukanya lari-lari kecil, untung gak lari-lari gede bisa-bisa ke bandung jalan kaki hehe" Ujar Tamara dengan canda
"Gak apa kok buk, oh iya ini berapa buk?" jawab gadis itu yang menyodorkan beberapa kotak coklat kecil pada Tamara dengan sisa tawanya
"Oh ini jumlahnya jadi Rp.42.000, untuk pacar ya?" tanya Tamara usil
Inimah bukan usil, melainkan kepo
"Haha gak kok buk, saya belum punya pacar, ini buat ayah saya yang lagi ulang tahun" balas gadis itu dengan senyuman yang tak henti di wajahnya
"Wah pantes cantik banget" puji Tamara
"Makasih buk, nih uangnya saya permisi selamat siang" salam gadis itu yang mulai pergi meninggalkan toko Bee Coklat
Gadis itu benar-benar cantik dan manis membuat Tamara berfikir sekilas tetap saja Febby anak semata wayangnya yang tercantik hehe :v
-Coklat-
*Di kamar
"Ya ampun malu banget gue" ujar Febby sembari menutup pintu kamar dan membelakangi pintu itu dengan punggungnya dan nafas yang kini terengah engah.
Tak lama kemudian Febby mulai melangkah dengan kaki yang sedikit gemetar perlahan tapi pasti menuju cermin besar di kamarnya
*Tap* Febby membuka jaket yang melingkar di pinggulnya sambil bercermin. Apa yang terjadiii???
"Hah?!" Febby menjerit kecil sedikit terkejut melihat jeans putihnya yang berubah warna menjari Me*** :v
"Sumpah malu-maluin banget. Ya tuhan untung aja jaket item ini nyelamatin gue, makasih ya makasih, harus cepet-cepet ke toilet nih gue" *ujar Febby yang memeluk jaket hitam milik Fandu
*BRAK
Febby melepas jaket hitam itu dari pelukannya dan kemudian melempar jaket hitam itu di kasurnya yang berwarna biru
Kali ini kamar Febby berwarna biru, ya pasti Febby suka warna biru apapun itu. Kasurnya pun berwarna biru. Di sebelah kanan ada lemari pakaian dengan dua cermin besar sebagai pintunya, terdapat beberapa foto Febby dan Elsa yang tergantung dengan tali dan jepitan jemuran sebagai penggantungnnya, ya sangat terlihat ketulusan Febby bersahabat dengan temannya itu. Satu buah rubik tergeletak di atas meja belajar berwarna putih, buku-buku tersusun rapi, beberapa poster artis cantik Maudy Ayunda tertempel di dinding kamar Febby, ya benar Maudy emang idolanya Febby dari dulu bagi Febby Maudy itu sangat unik diusia muda sudah meniti karir di dunia musik dan akting, meski sibuk Maudy tetap prioritasi Pendidikan itulah yang membuat Febby kagum.
Febby memiliki koleksi novel bergenre misteri seperti Sherlock dan genre fantasy lalu beberapa koleksi catatan harian tentang dirinya dari kecil hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Coklat
Teen FictionGa seromantis itu sayangnya, bagi gue jatuh cinta adalah hal tragis. Bagi diri gue, menyukai seseorang adalah sebatas menyimpannya didalam hati, berharap jika suatu saat nanti seseorang itu mengetahuinya dan berharap ia memiliki perasaan yang sama...