Twenty Seven - Maafin Gue

65 8 1
                                    

        Kali ini ada yang berubah dari Fenal , dia tidak seperti biasanya , apa salah gue sebenarnya , pertanyaan itu semakin menggeliat parah didalam hati, seperti biasa kita berkumpul di gazebo belakang kelas XII MIPA 5 yang menjadi tongkrongan untuk mengerjakan tugas dari guru baik itu individu maupun kelompok , tapi lebih sering  tugas individu yang kita kerjakan , namun selama beberapa hari terakhir ini ada yang berubah dari Fenal dia yang biasanya ingin selalu duduk di dekatku kali ini seperti menjauh, entah apa yang menyebabkan hal itu.
      Salah seorang dari kita berceletuk "tumben gak duduk di samping Prissy" dia hanya menjawab "gapapa , bosen aja gitu hehe " ucapnya sambil melontarkan senyum bercanda kepadaku , tapi aku bisa melihat pasti bahwa senyum itu adalah senyum fake , tetap saja hatiku masih diselimuti pertanyaan apakah dia marah sama aku ? Atau dia kenapa sih? Ah entahlah

"Maaf Pris , gue gabisa dalam keadaan yang seperti ini" akhirnya Fenal angkat bicara

         Gue menarik napas panjang dan menghembuskan kasar , disana perasaanku semakin melonjak , antara marah , kecewa dan heran, walaupun Fenal belum mengucapkan apapun tentang perasaannya, gue udah tau apa yang ada dalam pikirannya "Cukup nal ! Kalau cinta yang lo rasain ke gue itu membuat jauh semuanya dan merenggangkan persahabatan kita , gue marah!  Jangan pernah berubah hanya karena cinta yang gak masuk akal ini"

      Fenal terdiam sejenak "iya, gue ngaku kalah, gue kalah sama perasaan gue sendiri Pris, gue cinta sama lo, dan hal itu ngebuat gue nggak berani buat biacara sama lo !" Jelas Fenal

        "Syukur deh kalo udah bisa jujur, sekarang tinggal lo nya gimana Pris ?" Sekra menengahi percakapan yang serba akward tersebut. Sementara Via dan Ify menghentikan pekerjaan rumahnya untuk menyaksikan perdebatan yang sepertinya asik itu.

   (Lempar Author's pov)
  Fenal tersenyum, sontak orang yang ada disitu bertanya-tanya tentang maksud senyuman yang dilontarkan Fenal "Gausah dijawab Pris, suatu saat jika memang kita berjodoh kita akan bersatu, untuk saat ini cukup persahabatan saja yang menjadi pengikat kita" ucap Fenal dengan penuh keyakinan.
Prissy membalas senyuman Fenal sembari mengangguk tanda setuju dengan apa yang telah diucapkan Fenal, diikuti dengan orang orang yang ada ditempat itu. Mereka melanjutkan tugas yang diberikan oleh guru tadi, dan juga membantu Prissy untuk menyelesaikan laporan praktikum yang belum dikerjakannya minggu lalu.

Pada dasarnya tidak ada yang baik-baik saja dalam sebuah hubungan pertemanan cowok dan cewek, pasti disana ada salah satu pihak yang terluka. Itu sih kalo menurut author sih ya hehe. Oke lanjut dengan Cheerfull Girls.

"Gais, kalian pengen ngga sih jalan-jalan bareng lagi ? Misal ke pantai, gunung, atau kemana gitu pokoknya bareng deh" usul Ify memecah keheningan mereka yang sedang mengerjakan tugas

Via mengetok-ngetokkan bolpoin di kepalanya sambil berpikir tentang apa yang diucapkan oleh Ify, sementara teman-teman yang lain memperhatikan Via yang sepertinya sedang berpikir keras "kalo aku sih, yess" semua temannya masih melongo melihat Via "Woyy, kalian ngapain masih liatin gue" Via menggebrak tugas yang ada di depannya. "Hahh, gitu doang jawaban lo ? " Tanya Prissy .
"Yaiyalah" ucap Via dengan pede-nya
Sekra ikut menggebrak tugasnya "Anjir gue kira masih ada lanjutannya, habis mikirnya lama banget Astaghfirullah".
Via hanya unjuk gigi dengan bangganya

"Kalo ke gunung aja gimana ? Gue belum pernah naik gunung ni" pinta Febby, "kalian juga belum ada yang pernah yakan yakan ?" Tambahnya

"Boleh hayuk" ucap Fenal diikuti dengan anggukan slow dari Prissy, Ify, Via, Febby dan Sekra

Fix, saking semangatnya di tempat itu juga mereka mulai merencanakan liburan sekolah untuk muncak padahal tugas mereka belum selesai hadeuhh, gapapa kali ya biar mereka sekali-kali seneng hufftt. Disana mereka mulai membagi tentang siapa yang akan membawa peralatan muncak, siapa yang cari trek dan sebagainya pokoknya komplit pake banget.
       Ketika mereka sedang asyik-asyiknya membahas tentang liburan tiba-tiba Ika datang dan menyapa mereka "Hay kalian lagi ngapain asik banget" ucap Ika yang kali ini sudah menyadari semua kesalahan yang pernah ia perbuat kemarin
       "Hehe gapapa" jawab Febby yang tentunya masih ragu dengan kebaikan Ika, ya walaupun sebenarnya masing-masing dari mereka sudah memaafkan Ika dari lubuk hati yang paling dalam.
"Ga usah takut disini gue cuma mau minta maaf, yang bener-bener minta maaf tanpa kepalsuan sedikitpun kepada kalian, pokoknya maafin gue ya, makasih kalian orang baik gue percaya kalian pasti Uda maafin gue" ucap Ika

"Iya santai aja" ucap Fenal mewakili teman-temannya saat itu

"Aku pulang dulu ya" Ika berjalan menjauh sembari melambaikan tangan kepada mereka yang terlihat tersenyum tulus

Well, disitu Ika berjalan seorang diri, tanpa teman satupun, tidak juga dengan pacarnya, karena saat itu pacarnya sedang main futsal, tampak sekali ketulusan wajah Ika dalam menyampaikan maaf yang dia lakukan sendiri tanpa dorongan dari pihak manapun. Syukurlah sekarang hama yang dahulu menggerogoti Cheerfull Girls sudah hilang, sekarang semua sudah kembali membaik, keutuhan persahabatan Cheerfull Girls hanya mereka yang menentukan, tentu saja disana ada dua Pandawa yang siap melindungi, ya benar Sekra dan Fenal, pertemanan itu sangat manis bukan ?

Setelah Ika pergi mereka melanjutkan pembagian untuk persiapan muncak. Ketika semua sudah mendapat bagiannya masing-masing, mereka melanjutkan untuk mengerjakan tugas yang sedari tadi belum selesai karena memang kebiasaan mereka yang ngga pernah bisa diem kalo udah bersama, selalu ada aja yang diomongin gitu, gapapa deh ya daripada mereka marahan kaya dulu kan mau baca kalian pasti males ya wkwk.

"Eh btw kita mau muncak kemana ya gaes, kok dari tadi yang dibahas persiapan terus tapi ga tau gunung mana" celetuk Fenal

Febby menepuk dijidatnya yang sama sekali tidak ada nyamuk "Eh iya"

"Itu aja, ke gunung yang cocok untuk pemula" ucap Sekra

"Manaa??" Tanya Fenal lagi

"Oh aku tahu" jawab Ify

Semua mata tertuju pada Ify menunggu jawaban yang akan dilontarkan.

***

Hayo-hayo coba tebak mereka mau ke gunung mana ? Ikuti terus kisahnya ya, tunggu part selanjutnya
Love you all
"Maapin gue yang udah hampir setahun ngga post cerita ya, ngga ngelanjutin cerita sampe-sampe tadi gue bingung mau nulis apa buat lanjutannya😫, Al hasil gue harus bacaa beberapa part dulu😬, cekali lagi maap ya, kemarin belom ada yang motivasi buat nulis😂" ucap Author 🤗

Jangan lupa vote+coment yups ♥️♥️
Biar tambah semangat hehe

Cheerful GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang