"Ayah, Bunda, kita bakal nonton atraksi sirkus, kan?" Tanya anak kecil yang sedang duduk manis dibelakang bersama orangtuanya.
"Iya sayang.." Jawab seorang wanita sembari menoleh kesamping menatap anak laki - laki kesayangannya. Seorang pria yang berada disamping anak itu tersenyum sambil mengusap rambut anaknya.
Hari ini adalah ulang tahun anak itu yang ke-7 tahun. Mereka berencana untuk menonton atraksi malam sirkus. Anak itu tidak henti - hentinya tersenyum. Ia bisa bayangkan para akrobat menari - nari dan melakukan atraksi diatas panggung yang tentu dapat memukau para penonton. Pasti menyenangkan...
"Pak Ridwan, apa sudah dekat?" Tanya sang Ayah menatap sopirnya didepan.
"Tinggal 3 kilometer lagi, pak." Jawabnya sopan kepada sang majikan.
"Yeeeaaay... sirkus! Aku datang!" Teriak anak laki - laki itu yang diikuti dengan tawaan seisi mobil.
Namun...
"Eh.. eh.." sang sopir terkejut ketika sebuah mobil truk lewat didepannya. Dengan cepat ia membanting stir kearah kanan, membuat mobil itu melewati pembatas jalan, kemudian terpental jauh dan terbalik.
"P..ak, Bu.."panggil pak ridwan.
"Ridwan, se... lamat.. kan anak.. ku. Ja.. ga.. dia." Ujar Ayah dengan berusaha keras.
"Tidak.. saya akan menyelamatkan ka..lian pak." Bantah Pak Ridwan.
"Rid... wan! Kami pastinya tidak akan selamat! Tapi anakku! Dia bisa." Tegas Ayah. Terdengar suara helaan nafas. Pak Ridwan hanya bisa pasrah menerima perintah majikannya itu.
"B.. baik pak." Dengan cepat Pak Ridwan menarik anak itu sekuat tenaga.
"Makasih untuk selalu... mengabdi padaku." Ujar Ayah yang terasa seperti kata - kata terakhir. Ia tersenyum kepada Pak Ridwan, kemudian menatap anaknya.
"Kami say.. ang ka..mu, nak.." Bunda mengelus puncak kepala anak kesayangannya.
"Saya juga pak. Terima kasih." Balas Pak Ridwan, berlalu keluar dari mobil. Membawanya bersama anak yang sudah tidak sadarkan diri itu menjauh dari mobil yang sudah mengeluarkan asap. Sebuah api kemudian menyambar mobil mereka.
Suara mobil ambulan, polisi, dan mobil pemadam kebakaran tedengar semakin mendekat kearah mereka. Pak Ridwan menatap anak yang berada digendongannya dengan sedikit berlumuran darah dikeningnya.
"Maafkan saya.."
***
"Berita terkini.. Terjadi kecelakaan mobil yang menewaskan 2 orang yaitu pria dan wanita, sedangkan 2 orang lainnya mengalami cedera parah"
"Kecelakaan mobil yang terjadi pada kemarin malam menewaskan 2 penumpang dan 2 penumpang lainnya mengalami luka serius."
"... Dan pelakunya adalah sang supir."
Iya.. Pak Ridwan mengorbankan dirinya sebagai tersangka karena sebelum mobil polisi datang supir truk itu kabur dengan cepat.
Akhirnya, ia menerima hukuman yaitu 12 tahun penjara.
"Ayahhh...." teriak gadis kecil itu ketika ayahnya digiring bersama beberapa polisi.
"Ayah jangan pergi!" Gadis kecil itu menarik baju ayahnya. Pa Ridwan berjongkok mencoba menyamai tinggi anaknya itu.
"Sayang... kamu harus mandiri. Kan Raisa ada Arka. Ayah hanya pergi sebentar, kok." Ujar Pak Ridwan mencoba menghibur gadis kecilnya yang bernama Raisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Raisa
Teen Fiction▪ On Going (DIREVISI SETELAH TAMAT) Mungkin inilah yang terjadi padaku, tidak seperti gadis - gadis yang lain menikmati hidupnya tanpa kekangan. Sedangkan aku, harus hidup dengan melayani majikan dingin. Hidup tanpa bunda, dan ayah yang kini sedang...