AR.13

210 12 11
                                    

Cek cek cek.....
Aduhhh mohon maaf untuk para readers AR ku ini😭😭. Maaf buat kalian menunggu cerita yang menggantungkan ini. Jujur, admin bener2 sibuk sebelumnya, ditambah lagi da beberapa organisasi yang admin ikutin dan kebanyakan organisasinya lagi ngadain event gituuu jadi full sibuk ngurus ini itu. Plus sekolah gak bosen-bosennya ngasih tugas yang super banyak... Jadi aku gak terlalu banyak main hape dan mikirin ini cerita...

Bulan lalu aku coba buka wattpad eh tu taunya udah 2k aja nihh😅. Ada beberapa pembaca yang ngechat aku minta agar dipercepat chap.selanjutnya yang AR. Dan ini aku persembahkan untuk kalian guys...

Selamat tahun baru yaaa para pembaca kesayanganku😂😂...

Raisa langsung merebahkan tubuhnya di ranjangnya, tubuhnya terasa capek dengan semua aktivitas di sekolahnya ditambah lagi dengan kejadian di kantin. Sekali lagi Raisa menghembuskan nafasnya kasar.

Dan hari ini ia beruntung karena Arka sedang latihan bersama temannya untuk lomba yang tinggal menghitung hari. Jadi sampai Arka pulang dari latihannya, ia bisa istirahat sejenak di kasur tercintanya.

Drrrtt..

Dengan cepat Raisa mengambil ponselnya yang bergetar disampingnya. Sebuah notifikasi pesan muncul di layar ponselnya.

Reza : Sa, lagi ngapain?

Raisa : Tiduran, Za. Send

Reza : Gue ke rumah lo, ya?

Seketika Raisa mematung. Tunggu? Dengan lihai jari jemarinya menekan keyboard yang ada di layar ponselnya.

Raisa : Maksud kamu, Za? Send

Sepuluh menit

Lima menit

Sepuluh menit

Tak ada balasan dari Pria berkacamata itu. Sebuah motor ninja masuk ke kawasan halaman luas sebelum Raisa mengirim pesan yang sama untuk kedua kalinya. Raisa segera beranjak menuju jendelanya, dan benar saja itu dia.

Raisa dengan cepat berjalan keluar kamar, setelah sampai di ruang tamu Raisa melihat pria bersetelan kemeja abu dan celana jeans biru tua sedang berbicara dengan Intan.

***

Reza sampai di halaman rumah yang tidak asing lagi di penglihatannya, setelah mengendarain motornya dengan berkecepatan sekitar 90 km/jam. Cepat bukan?

Kedatangan pria itu disambut baik oleh seorang wanita yang wajahnya tidak pernah berubah, tetap cantik. Siapa lagi kalau bukan kakak sepupu dari Arka? Intan.

"Reza?" Intan langsung memeluk Reza dengan erat, tentu saja Reza membalasnya.

"Apa kabar?"

"Baik kok tante AWW..." Intan langsung menendang tulang kering Reza dengan kencang. "Berani kamu bilang tante!"

"Eh... enggak kok tan eh... kak." Intan menghembuskan nafas kemudian memeluk Reza kedua kalinya.

"Iya, iya maaf ya aku emang gak suka dipanggil tante."

"Emang kenapa kak?" Tanya Reza polos

"KARENA GUE BELUM NIKAH!" Seakan sambaran petir entah dari mana menyambar Reza seketika, sadis.

"Kamu mau ngapain kesini?"

"Anu... Reza pengen ketemu sama Raisa, kak." Intan mengangguk pelan. "Tunggu dulu, ya... Aku panggilin Raisa."

Intan berjalan menuju kamar Raisa, meninggalkan Reza yang sedang memandangi bingkai foto yang terpajang di ruang tamu itu satu persatu. Sesekali ia tersenyum melihat sebuah foto Arka dengan 3 sahabatnya saat masih kecil, lucu sekali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku RaisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang