Tenang aja gak ada 18++ kok.. Jadi halal buat dibaca, sehalal KUKIS COCONUT😂 *mamahdedehtahusendiri 😅
***
"Seatbelt lo!" Ucap Arka sembari memasangkan seatbelt untuk Raisa. Sedangkan gadis itu masih bergeming dengan pipi yang merona bagaikan tomat matang.
"Gua gak mau aja mobil gua jadi korban penganiayaan si betina tangguh itu." Jelasnya. Raisa hanya mengangguk memberikan isyarat mengerti. Sejujurnya ingin sekali Raisa tertawa melihat ekspresi majikannya, namun keinginannya ia telan bulat - bulat karena takut menyinggung pria disampingnya. Keheningan menyelimuti mereka berdua didalam mobil, tidak satupun diantara mereka membuka pembicaraan. Sampai diparkiran sekolahpun mereka masih dalam kesunyian.
Mereka berdua turun dari mobil secara bersamaan. Tanpa mengatakan apapun Arka langsung meninggalkan gadis berkepang satu itu. Raisa menghembuskan nafasnya ketika melangkahkan kakinya memasuki sekolah elite ini. Ditambah lagi, kelasnya berada dilantai empat, membuatnya harus menaiki kurang lebihnya seribu anak tangga dengan kedua kaki yang ah sudahlah.
Dengan sekuat tenaga ia menaiki anak tangga satu persatu dengan sedikit pincang dan tembok sebagai pegangan. Baru beberapa anak tangga ia sudah sangat lelah ditambah lagi kakinya bertambah perih walaupun sudah diolesi obat salep tadi pagi. Ia duduk disalah satu anak tangga untuk meredakan nyeri dikakinya.
"RAISAAAA....." Teriak melengking suara gadis dari kejauhan. Gadis itu dengan cepat mendekat kearah Raisa.
"Lo kenapa, Sa?" Tanya gadis berambut agak blonde ini.
"Aku gak papa kok Thiara.."
"Gak papa gimana? Wajah kamu pucat banget tau.."
"Tapi aku beneran gak papa Thia, cuman kecapean doang."
"Gua bantu ke kelas ya.." Tawar gadis bernama Thiara itu. Awalnya Raisa ingin sekali menolak tawaran pacar Sutha, namun setelah ia pikir - pikir, ia juga butuh seseorang untuk membantunya menaiki anak tangga ini. Raisa menganggukkan kepalanya.
"Sini gue bantu." Thiara merangkul lengan Raisa dengan hati - hati. Tiba - tiba tanpa sengaja lutut Thiara mengenai salah satu luka dikaki Raisa. Sontak Raisa meringis kesakitan.
"Aww.."
"Raisa, lo.. Astaga! Kaki lo kenapa?" Gadis belasteran arab ini menyadari sesuatu di tubuh Raisa, ia melihat garis - garis biru yang terukir jelas dikaki mulus Raisa.
"Gak papa, cuman gak sengaja kena meja. Jadinya kayak gini." Raisa kembali mengarang cerita.
"Kena meja? Emang meja lo terbuat dari apa? Gak gu... Oh, jangan bilang kalo Arka nyiksa lo lagi, Sa." Perkiraan gadis ini memang selalu tepat. Semua murid SMA Nusa Pertiwi tahu bahwa gadis yang dipanggil Raisa merupakan pembantu dari Prince Charming, Arka.
"Eh.. engh.. enggak kok. Arka tidak ada sangkut pautnya sama ini."
Bohong! Hati kecilnya berteriak ketika Raisa membela Arka. Thiara menatap gadis didepannya dengan tatapan tidak percaya, ia yakin firasatnya mengatakan bahwa Arkalah yang melakukan ini. Namun pikirannya kini ia simpan jauh - jauh, sekarang yang harus ia lakukan adalah membantu gadis didepannya menuju tempat yang dituju.
"Ya deh... kali ini gue percaya sama lo. Sekarang gue anter ke kelas ya." Ujar Thiara sembari membantu Raisa menaiki anak tangga satu - persatu.
***
Seorang gadis melangkahkan kakinya menyusuri koridor - koridor sekolah dengan cepat. Ia segera membuka pintu kelas, bukan kelasnya.
"Hay sayang." Sapa Sutha ketika mengetahui bahwa gadis yang membuka pintu kelasnya adalah his girlfriend. Siapa lagi... Thiara Febrita.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Raisa
Teen Fiction▪ On Going (DIREVISI SETELAH TAMAT) Mungkin inilah yang terjadi padaku, tidak seperti gadis - gadis yang lain menikmati hidupnya tanpa kekangan. Sedangkan aku, harus hidup dengan melayani majikan dingin. Hidup tanpa bunda, dan ayah yang kini sedang...