Waktu yang sekarang terhenti di kota mati.
Napas
Kehabisan napas.
Aku menenggelamkan pandangan pada satu titik, berharap segera terbangun dan tersadar bahwa semua ini hanyalah mimpi- namun mungkin tidak.
Tidak pernah terbayang bahwa aku akan menancapkan pedang pada jantung orang yang kucintai. Tetapi agar bisa dibersihkan dari dosa ini rasa kehilangan adalah satu- satunya cara.
Dulu kota ini bukanlah kota mati. kota ini dulunya adalah kota hijau yang dipenuhi semak basah dan kanopi di tiap sisinya. Berkat keserakahanku yang tak terkendali, menjadikannya terompet yang menyerukan neraka, kota ini menjadi hancur. Tak bersisa.
Entah berapa lama selang waktu yang dibutuhkan untuk sebuah kata "cinta" sederhana dapat membawa kami pada ujung jurang yang berpagar mawar. Pada akhirnya ini berakhir buruk, meski sudah lama kami menebaknya. sebuah tebakan yang benar namun selalu dirasa salah.
Pedang ini seperti ambisi. Dikenyataan yang berputar. Bau darah dari orang-orang yang menjadi korban, membuat jantungku yang berpacu sangat cepat seakan ingin pecah dan menghambur keluar. Rasa perih bekas sayatan di punggungku masih sangat terasa. Aku memegang pedang itu sekuat tenaga, pedang yang sama yang dipakai untuk menebas sepasang sayap yang baru saja ku dapatkan beberapa waktu lalu.
Ah sayap. ngomong-ngomong soal sayap, kuberi tahu. terkadang sayap memang membuatmu bisa terbang, bak burung yang bebas, atau bahkan bak penguasa langit. Tapi tak hanya malaikat atau mahluk cantik lainnya saja yang punya. Iblis pun punya.
Di waktu yang sekarang berhenti di kota mati.
Alice Smith
Keabadian, salam.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK WINGS
Fantasy[FANTASY-ROMANCE] Alice Smith mendapati seorang kekasih dan sahabatnya adalah makhluk abadi. Terlebih lagi dirinya mengetahui bahwa mereka makhluk abadi yang terkutuk. Dan takdir mereka bertiga terukir jauh ratusan puluh tahun sebelum mereka terl...