Aku terbangun ketika sesuatu yang lembut dan dingin menyentuh pipiku.
Ath duduk di pinggiran kasur sambil memandang nanar diriku. Aku buru-buru bangkit
"Hey kau, Akhirnya kau datang juga. Lepaskan aku sekarang!" bentakku tak karuan.
Ia memijat pelipisnya beberapa kali, "Sayangnya, tidak bisa" katanya miris
Entah kenapa aku dapat melihat rasa bersalah dari raut mukanya. Kalau ia memang merasa bersalah kenapa tidak dari awal saja melepaskanku.
"Kenapa? Kau mau mengurungku disini selamanya?! Atau kau mau menjualku?!" Aku melotot sendiri, terkejut atas apa yang baru saja terlintas dipikaranku
Jangan-jangan ia memang ingin menjualku, atau lebih parah lagi aku akan dimutilasi. Tidak ada yang mustahil, orang dingin seperti dia memang cocok jadi seperti itu.
Ia menarik napas gusar lalu berdiri dan duduk kembali di meja rias disamping kasur kemudian menunduk
"Bukan," katanya lalu menyambung kembali kalimatnya "Aku tidak akan mengapa-apai mu. Tenang saja, aku tidak pernah memutilasi orang" katanya pelan
Oke, aku sudah terbiasa sekarang. Dia pasti cenayang yang selalu membaca pikiran orang lain tanpa izin
"Lalu kenapa aku harus dikurung?" tanyaku mulai sedikit tenang
Ia lagi-lagi menarik napas gusar, "Aku tidak bisa menjelaskannya padamu,"
"Atau tidak untuk sekarang" sambungnya lalu berdiri lagi.
Ia tampak gelisah.
Aku menatapnya heran, lalu berbicara lagi "Paman pasti mencariku, jika ia tahu aku diculik olehmu dia akan menembakmu!" rutukku mengancam.
Ia malah tersenyum miring, "Hey, aku tidak bodoh. Aku sudah mengutus anak buahku untuk minta izin pada pamanmu"
"Hah? Mereka bilang apa?"
"Mereka bilang kau ada tugas sekolah dan harus pergi keluar kota beberapa hari"
"Alasan klasik seperi itu bisa dipercaya?" kataku terkejut
"Tentu saja percaya. Aku mengutus kepala sekolah kerumahmu" katanya sambil tersenyum miring. Lagi
Kepala sekolah anak buah Athens? WOW!
Seseorang membuka pintu. Oh dia laki-laki yang menyeretku semalam. Aku menatapnya tajam, masih dendam padanya.
Ia menghadap Ath, "Tuan, anda harus pergi sekarang" bisiknya namun masih dapat terdengar olehku
"Baikkah"
Ath dan laki-laki itu kemudian berjalan kearah luar. Aku menarik lengan Ath ketika ia melewatiku
"Kau mau kemana?"
"Aku harus mengurus sesuatu" Ia menepuk puncak kepalaku pelan
----------
Author's Pov
Athens membuka kain putih yang menutupi cermin besar berbingkai perak di depannya. Cermin itu bukanlah cermin biasa, cermin itu adalah media untuk telepati mereka. Athens dan Leo akan melakukan telepati ke dunia mereka; dunia iblis.
Sebenarnya yang akan melakukan telepati hanyalah Leo, karena Ath tidak memiliki kekuatan. Kekuatannya telah disita oleh hukuman yang harus dijalaninya.
Ia dihukum karena membangkang pada raja yang tak lain ayahnya sendiri.
Ath menarik napas dalam, "Sudah lama aku tidak ke sana" katanya miris
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK WINGS
Fantasy[FANTASY-ROMANCE] Alice Smith mendapati seorang kekasih dan sahabatnya adalah makhluk abadi. Terlebih lagi dirinya mengetahui bahwa mereka makhluk abadi yang terkutuk. Dan takdir mereka bertiga terukir jauh ratusan puluh tahun sebelum mereka terl...