Chapter 11

811 75 4
                                    

Ada tiga fakta yang sama sekali tak bisa ku mengerti;
Pertama: Terkadang kau harus mempercayai sesuatu yang tak pernah kau lihat. Bahwa banyak hal terjadi di dunia ini yang kau tak pernah sadari.
Kedua:  Mereka dekat, dan bersembunyi di sela-sela kehidupan ku---kehidupan manusia
Dan yang ketiga: mulai hari ini aku akan terlibat dengan itu semua

   Aku mengusap wajahku gusar, mengepalkan tangan kuat-kuat lalu kembali menahan napas dalam. Berbagai pikiran seakan mengoyak kepalaku sekarang. Untaian kalimat-kalimat pengakuan mereka menggantung di kepalaku; bahwa mereka mengatakan mereka adalah iblis.

"Jadi, berapa banyak yang seperti kalian di sini heh?" tanyaku menyeringai, kemudian aku menatap Ath juga menatap Leo --- pria besar yang baru saja ku ketahui namanya itu. Ya Tuhan, mereka bahkan terlalu sempurna untuk jadi semacam itu.

Athens memutar bola matanya, berpikir "Kalau disini yang kutahu hanya kami berdua dan dua orang lagi, tapi kalau diluar kota ini ada banyak"

  Leo mengangguk, "Yah, aku punya teman akrab beberapa kota di dunia. Seperti London, Newark, Beijing, bahkan Mesir"

   "Berapa usia kalian?"

   "Aku 178 tahun, sedangkan Ath 299. Wah, kakakku setahun lagi akan dewasa"

   Aku tertegun, dewasa? Apa maksudnya benar-benar-sangat-dewasa-sekali ?

   "Apa makanan kalian?" tanyaku tiba-tiba, kulihat mereka terkejut namun langsung bersikap biasa kembali

   "Setiap inchi dari bagian tubuh makhkuk hidup lain" kata Leo dingin

"Yah, aku sudah mencari makan di Tutendo akhir-akhir ini, tapi sedang tidak mencari sekarang karena sherrif lokal, Lidio sedang gencar-gencarnya mencari tahu. Damn, aku harus menahan lapar sekarang" Athens menimpali.

   "Jadi pembunuhan misterius itu kau pelakunya?"

   Athens menyeringai, "Sial, aku lupa kau keponakan ketua lidio sialan itu"

  "Jangan khawatir, aku tidak akan memberitahu siapa-siapa apalagi melaporkan mu"

   Itu, aku tidak tahu kenapa aku berbicara seperti itu

   "Baguslah"

  "Alice, apa kau takut pada kami"

  "Tidak. hm, entahlah"

  "Kau berjanji tidak akan melaporkan kami?"

  "Tidak. Aku berpikir kalian juga makhluk hidup, butuh makan. Yah, walau caranya agak salah. Tapi hey, manusia juga kadang serakah di dunia ini. Apa salahnya jika makhluk selain manusia juga serakah"

   ------

   Akhirnya aku bisa kembali ke kamarku, tidur di kasurku yang empuk sambil membaca novel. Setelah tadi, akhirnya mereka memutuskan untuk mengantar aku pulang. Oke, mari jernihkan pikiran sekarang, hilangkan fakta-fakta gila itu dari kepala untuk sementara waktu. Aku mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi. Mandi adalah cara paling ampuh bagiku untuk mendinginkan kepala

   Aku menatap refleksi diriku di kaca, lingkaran dibawah kantung mataku sudah cukup tebal, setelah ini aku akan mengambil waktu tidur yang panjang---seperti beruang yang berhibernasi. Aku makin kurus sekarang, sebelumnya kupikir aku akan tambah gemuk saat pindah kesini. Kuusap cermin itu dari percikan air lalu ku nyalakan shower nya. Membiarkan seluruh tubuhku yang naked di keroyoki air yang jatuh dari shower itu. Ini sungguh nikmat dan menenangkan....

DARK WINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang