Chapter 13

19 2 2
                                    

Ethan sedang menyiapkan dirinya untuk memulai pelajaran pertama.

Di atas mejanya sudah terlihat buku cetak tebal biologi,sebuah buku catatan bersampul biru tua, dan sebuah pen.

Ethan melirik sekeliling ruangan untuk mencari Arryn. Tetapi dia tidak menemukan gadis berambut ungu itu.

Kemana dia? Biasanya dia bangun pagi tuh?, batin Ethan, tiba-tiba menjadi khawatir akan Arryn.

Ethan melirik jam yang berada  diatas papan tulis. Waktu menunjukkan jam 06:25.

Aduh... Kemana tuh anak? Masa dia telat?, batin Ethan lagi.

Ethan pun bangkit dari kursinya dan berlari keluar dari kelas.

Setelah menuruni tangga, Ethan pun berdiri didepan gerbang sekolah, melihat sekelilingnya mencari Arryn.

Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinggg!!!

Bel sekolah mulai berbunyi, menandakan bahwa sekarang sudah pukul 06:30.

Ethan hendak kembali ke kelasnya, ketika dia melihat Arryn berjalan melewati gerbang sekolah dengan muka yang menutupi wajahnya.

Seketika, Ethan menghembuskan nafasnya.

Ethan menghampiri Arryn dan berkata,

"Selamat Pagi Putri Tidur! Abis kemana-"

Ethan menghentikan perkataannya ketika melihat wajah Arryn.

Wajah Arryn dipenuhi memar-memar, dan darah menetes dari pelipisnya. Tangannya pun menitikkan darah, dan kakinya gemetar ketakutan.

"AR! LU KENAPA?!", tanya Ethan, sambil menahan nafasnya.

"E-Ethan....",jawab Arryn dengan lemas.

"Lu kenapa Ar? Ayo sini gue bawa lo ke UKS sekarang.", kata Ethan, mengendong Arryn, bridal style.

Arryn hanya mengangguk lemah sebagai jawabannya, sebelum dia pingsan di tangan Ethan.

***

Arryn mengerjap-ngerjapkan matanya, menyesuaikan dirinya dengan lampu terang di ruangan itu.

Arryn berusaha untuk duduk, tetapi kepalanya langsung terasa sakit seperti ditusuk-tusuk oleh sesuatu. Arryn langsung menyesali keputusannya untuk duduk, dan kembali bertiduran.

Dia melihat sekeliling ruangan itu. Ruangan itu dipenuhi oleh tempat tidur dan ada kotak berisi berbagai macam obat-obatan. Ketika Arryn berusaha untuk duduk lagi, seseorang masuk.

Ethan memasuki ruangan, membawa dua botol air mineral.

"Ar! Lu udah sadar?", kata Ethan, menghampiri Arryn dengan raut muka cemas.

Arryn mengangguk pelan, dan tersenyum.

"What happened?", tanya Arryn.

"Well... Lu dateng ke sekolah memar-memar sama kepala lu berdarah. Gue tanya lu kenapa, lu cuman panggil nama gue, jadi pas gue mau bawa lu ke UKS, lu pingsan. Jadi gue ke kelas, mmita ijin sama gurunya buat nge-rawat lu di UKS. Tadi gue pergi beli minum buat lu, balik-balik lu udah siuman.",jelas Ethan panjang lebar.

Arryn hanya beroh-oh ria menjawab penjelasan Ethan.

"Jadi... Apa yang terjadi?", tanya Ethan.

Arryn menggeleng pelan, dan berkata, "G-Gue masih b-belom siap cerita ke siapa-siapa.."

Ethan mengangguk megerti.

Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing!!!!!!!!!!

Seketika bel sekolah berbunyi, menandakan pelajaran telah selesai.

Ethan menoleh ke arah Arryn dan berkata, "Ar, mau makan pagi ga lu?"

Arryn mengangguk dan berkata, "Di Imagination yaa!"

Ethan mengangguk sambil berkata, "Iya!" berulang kali.

Ketika Arryn hendak duduk, kepalanya sekali lagi berdenyut, membuat Arryn kembali tertidur.

"Ar? Kenapa?", tanya Ethan dengan khawatir.

"Mmm.. Kepala gue sakit setiap kali gue mau duduk.", jawab Arryn.

Ethan mendesah, dan mengangkat Arryn seperti dia mengangkatnya ke UKS.

"Yaudahh... Sini gue gendong Princess Minerva!", kata Ethan.

"Jadi lu Prince Jackson gitu?", tanya Arryn dengan tawa.

"Ya iyalah! Masa lu doang, gue gamau kalah sama lu toh.", jawab Ethan.

Ethan pun mengendong Arryn, dengan tertawa lepas seakan tidak ada hal buruk yang menimpa salah satu dari mereka.

***

Setelah beberapa menit, mereka pun sudah berada didepan pintu masuk Imagination.

"Ar! Turun lah lu! Berat banget lu!",kata Ethan dengan selaan tawa.

"Enak aja! Gue kurus gini juga!",jawab Arryn dengan nada ketus.

Arryn pun turun dari gendongan Ethan.

"Emang lu berapa kilo?",tanya Ethan sambil mengambil kunci masuk dan membuka pintunya.

"54 kg!",jawab Arryn dengan bangga sambil melewati pintu masuk.

"BUSET!",jawab Ethan dengan nada terkejut dan melewati pintu kecil itu.

"HAHAHA!",tawa Arryn memenuhi seluruh taman itu.

Ethan pun mengunci kembali pintunya dan mengajak Arryn untuk duduk bersama dibawah pohon Apel.

Arryn pun mengangguk dan berlari menuju pohon Apel itu. Ketika Ethan pun sudah duduk disamping Arryn, dia pun berkata, "Lu bisa bantu gue ga Ar?"

"Bantu apaan? Jangan aneh-aneh lu!",jawab Arryn dengan senyum geli.

Ethan hanya tertawa geli sebagai jawaban sambil mengeluarkan barang-barang dari tasnya. Dia mengeluarkan sebuah kardus yang sudah di-cat berwarna putih, berukuran 20 x 15 cm. Dia juga mengeluarkan palu dan paku, serta lem dan tali rafia.

Ethan pun berkata, "Gue pikir kita bisa namain ini tempat."

Arryn pun tertegun mendengar ucapan Ethan. Ethan sangat memedulikan tempat ini ya,batin Arryn.

"Yaudah gue bantu, gue bantu apa bos?",tanya Arryn dengan nada bergurau.

"Hm.. Lu bisa tulis apa yang lu mau di kardusnya, gue bawa cat sama kuas di tas gue, lu tinggal ambil aja. Terus gue paku-in pintunya biar gantung kardusnya di pintu.",jawab Ethan.

"Siap bos!",jawab Arryn dengan riang.

Selama beberapa menit, mereka berdua berkerja dengan keheningan, haya terdengar suara palu yang mengetok-ketok di pintu.

"Yak! Beres!",jerit Arryn ketika dia menyelesaikan tulisannya.

"Mana gue liat.",kata Ethan.

Ethan pun menghampiri Arryn dan melihat kardus yang berada di genggaman gadis itu. Di papan itu tertulis; Imagination, dan dibawah tulisan itu tertulis nama "Arryn & Ethan"; Arryn dengan cat warna ungu dan Ethan dengan cat wara biru tua.

"Ayo kita cap tangan kita di sebelah kiri bawah tulisan Imagination!", kata Arryn dengan riang.

Arryn pun mengambil cat berwarna hijau muda dan mulai mengecat tangan kanannya.

Ethan pun berpikir sejenak, lalu akhirnya mengambil cat berwarna merah dan mulai mengecat tangan kanannya.

Setelah Arryn mengecap tanganya di kardus itu, Ethan juga mengecap tangannya disebelah tangan Arryn.

Setelah mengecap tangan mereka, mereka pun menambahkan bunga-bunga kecil disekeliling kardus itu, dan menempelkan tali pada bagian belakang kardus itu, dan menggantungkannya di paku yang berada di pintu itu.

Dan seluruh burung, kupu-kupu, ikan, dan binatang lainnya pun mengetahui bahwa mereka mempunyai dua teman baru; Arryn dan Ethan namanya.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Inside The DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang