Part 4 : Jatuh Cinta

9.5K 415 2
                                    

21++ Be wise

Happy Reading..

Mia Pov

aku berjalan perlahan, selangkanganku benar-benar perih dan sakit. Sekilas aku melihat banyak darah di sprei Adam, sepertinya keperawananku sudah direnggut olehnya. Tapi kenapa darahnya seperti habis pembantaian manusia saja, lumayan banyak seperti darah haid yang tak pakai tampon dan tembus sepanjang malam tanpa disadari.

Aku menatap ke arah Adam yang sudah menyiapkan sarapan, ah entahlah sarapan atau makan siang yang pasti hari sudah siang dan aku baru bisa makan setelah melayani nafsunya yang membahana. "Aku bantu kau"ucapnya manis sambil menggendongku dan mendudukanku di sofa yang empuk kemudian membawa makananku. "Aku suapi?" tawarnya "Aku bisa makan sendiri" ucapku datar. Kami pun makan tanpa bersuara lagi, selesai makan dia segera membereskan dan merapikannya. "Jangan khawatir, aku punya asisten yang merapikan tempat ini"ucapnya seraya mencium keningku dan menatapku intens. "Aku mencintaimu Mia" ucap Adam sambil menatapku dalam. Aku merasa gugup, entahlah aku tak tahu yang jelas dari awal aku tidak pernah menyukainya. "Kau boleh menjawabnya nanti"ucapnya seperti bisa membaca pikiranku. Aku bangkit dari dudukku dan tanpa sengaja aku menubruk dadanya karena kakikku masih lemas dan selangkanganku juga perih. "Kenapa? Mau lagi?" goda Adam membuatku terbelalak. Ya Tuhan, aku bisa mati jika dia meminta itu lagi. Aku menggelengkan kepalaku namun sepertinya gairah sudah menutup matanya yang mulai berkabut. Dia menggendongku ala bridal style dan membawaku kekamar. "Adam... Ku mohon.." namun ucapanku ditutup oleh bibir sensualnya. Dia menciumku perlahan dan mengabsen tiap gigiku yang berderet rapi. Aku mengerang, ah benar godaan pria ini sungguh luar biasa. Aku membalas ciumannya dengan lembut. "Kau meresponku huh?" bisiknya sambil mengecup daun telingaku. "Mmmpph....."desahku ditahan. Kami pun bercinta kembali tapi kali ini dengan lembut.

Akhirnya aku kembali ke rumahku, berpetualangan dengan Adam sungguh di luar nalar. Aku menatap tubuhku di depan cermin, tampak pucat dan kusut. Mungkin karena tubuhku yang lelah dan sudah tak perawan lagi. Aku merasa kotor tapi mau bagaimana lagi, aku melepas pakaianku dan pergi ke kamar mandi mengisi bath tube dengan air dan sabun favoritku. Aku menatap kembali tubuhku di cermin, Ya Tuhan, dari leher, dada, payudara hingga perut semua terdapat tanda kepemilikan berwarna merah pekat menjurus ke ungu. Bringas sekali lelaki itu, aku bergidik ngeri membayangkannya.

Aku segera masuk kedalam bath tube dan berendam. Namun entahlah seperti rol film yang sedang berputar, aku membayangkan perlakuan Adam semalam. Dari kasar hingga lembut sungguh membuatku bergairah. Apakah aku tertular kemesuman seorang Adam Lee? Aku segera mengenyahkan pikiran kotorku dan menggosok tubuhku dengan spon halus.

Selesai mandi aku mengenakan dres berwarna hijau muda, ya aku suka memakai dres, seperti princess. Aku memakai liptint agar tak terlihat pucat dan entahlah senyuman Adam kembali berputar di ingatanku. Aku merindukannya? Aku menggosok kepalaku berharap bayangan Adam menghilang, namun sepertinya tidak, aku menatap ke cermin dia sedang tersenyum ke arahku. Apakah aku sudah mulai gila?? "Aku merindukanmu sayang" ucap lelaki itu dengan suara baritonnya. Aku terkejut dan membalikan tubuhku. dia sudah ada dihadapanku, memelukku dan menciumku lembut. "Apakah kau juga merindukanku?" bisiknya membuatku merinding. Perasaan baru tadi siang dia mengantarku pulang sekarang menjelang sore sudah ada di kamarku lagi. Adam menatapku intens "Kau tak mengharapkan kedatanganku?" tatapnya menyorotkan kekecewaan "Adam... " ucapku dan aku malah mendesah karena gesekan tubuhnya dipayudaraku, entahlah aura lelaki ini begitu maskulin dan seksi. Dia menatapku sambil terkekeh, senyum kemenangan. Dan kamipun kembali bercinta.

Aku sudah mulai agak bisa mengimbanginya, hasratnya benar-benar tinggi. Aku sudah 4 kali orgasme dan dia baru mencapai pelepasannya setelah aku memberi dia kiss mark di leher dan dadanya secara brutal membalas perlakuannya padaku. "Kau semakin liar saja gadisku" ucapnya sambil memelukku dari belakang. "Aku berusaha mengimbangimu" ucapku dengan nafas terengah-engah. "Nanti juga kau terbiasa" bisiknya lembut. "Adam, aku lapar..." ucapku yang memang sangat lapar karena tenagaku yang habis terkuras. "Kita makan di luar" ucapnya sambil memunguti pakaiannya dan masuk kedalam kamar mandiku. Akupun menyusulnya supaya hemat waktu, tapi nyatanya hanya tambah memperlambat. Kami bercinta lagi hingga pukul 9 malam baru kami keluar makan.

Sepanjang perjalanan aku tertidur, Adam terkekeh ketika membangunkanku "Sudah sampai sayang. Begitu lelahkan dirimu?" godanya sambil mengedipkan sebelah matanya. Andai dia tak kaya dan tampan aku tak sudi diperlakukan seperti ini. Aku hanya meringgis kesal mendengar dia mentertawakanku. "Kau juga tak ada habisnya...." ucapku ngeri. Dia hanya tertawa dan mengecup bibirku "Maaf sayang tapi.. kelak kau harus terbiasa" ucapnya seperti mengultimatumku. Aku hanya bisa tersenyum samar.

Kami makan malam kemudian Adam mengembalikanku ke rumah. Aku merasa lega karena Adam cuma mengantarku sampai teras. Aku takut dia mengantarku sampai kamar dan mengajakku bercinta lagi. Oh mengerikaan....

My Love is My Secret (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang