Part 7 : Power of Love

8.8K 374 0
                                    


Maaf baru update lagi, konsen sama My Girl is A Boy karena memang proyek ramadhan jadi dari pada keteteran lebih baik di stop apa lagi cerita ini kam bergengre 21++ dan agak sadisme hehehe

Happy reading....

Mia Pov

Mungkin Adam pria yang lihai bercinta tapi dia tak pandai berbohong. Aku menatap pergelangan tangan kemejanya di hiasi darah. "Ini bekas apa? Darah siapa?" tanyaku penasaran. Adam membuang muka, itu ciri khas dia kalau tak mau menjawab apa yang telah dia perbuat. "Adam..." paksaku. "Darah wanita." ucapnya dingin sambil menyeruput kopinya.."Wanita?" tanyaku bingung " Tepatnya kewanitaan" tandas Adam sambil menyimpan kopinya tak suka aku bertanya. "Maksudmu?" tanyaku cemburu. "Cukup Mia!" bentaknya kesal. Aku memegang tangannya "Buat aku berdarah seperti wanita itu, perlakukan aku seperti dia!" jeritku kesal karena Adam masih saja senang bermain wanita. Adam menatapku tajam dan menyeretku ke kamar kemudian menghempaskan.tubuhku di atas ranjang. "Jangan sampai aku hilang kendali" ucapnya geram. "Apa yang kau lakukan pada wanita itu hah?" teriakku. Adam menerkamku, hampir mencekikku. "Aku memasukan sekepal tanganku kedalam vaginanya. Kau mau hah?" bisiknya membuatku bergidik membayangkan robeknya vagina wanita itu. "Kau gila!!" jeritku ketakutan. Adam merobek pakaianku, dia seperti kemasukan setan. Meremas payudaraku kasar, menggigitnya hingga lebam. "Adam.. sakiit.." jeritku. Namun Adam semakin lepas kontrol...

Aku paham... Aku mencium bibirnya dengan lembut, menatap mata coklatnya dan mengecup rahangnya dengan lembut. Nafasnya mulai teratur, matanya meredup begitupun emosinya. Aku menggesekan pelan dadaku yang perih ke wajahnya. "Maafkan aku.." ucapnya sedih melihat payudaraku yang babak belur. Aku menangis, merasa sakit hati dengan sikap kasar Adam. "Jangan pancing emosiku..." ucapnya lirih "Jangan selingkuhi aku, aku mencintaimu.." isakku pilu.

Adam menceritakan kejadian sebenarnya di kantor, masalah dia tak bisa bekerja dekat dengan wanita dan orientasi seksnya yang aneh. "Aku menerima kamu apa adanya sayang..." bisikku lembut. Aku tahu selama bercerita kejantanan Adam kian mengeras, aku menggesekan milikku di kejantannya sehingga membuat Adam mengerang dan menerkamku. Aku bercinta dengannya penuh dengan kenikmatan, aku mencintainya tak peduli dia merusakku seperti apa Adam..... i love you...

Adam mulai bisa terbuka kepadaku tentang sisi kelamnya. Awalnya aku takut dia membenciku dan menjauh bahkan buruknya, meminta cerai. Tapi tidak, aku berusaha memahaminya dan aku tahu dia sangat mencintaiku.

Pernikahan kami sudah menginjak 6 bulan, namun aku tak menemukan tanda-tanda kehamilan pada diriku. Apa aku mandul?

Diam-diam aku memeriksakan kandunganku tanpa sepengetahuan Adam, aku takut Adam akan menceraikanku karena aku tak bisa melahirkan keturunannya. "Kau habis dari mana?" tanya Adam ketika melihatku baru pulang. Aku membeli obat, badanku sedikit tidak enak badan." ucapku bohong. Adam sedikit lesu "Jadi kau sakit?"tanya dia sambil memelukku hangat. "Tidak, cuma merasa lemas saja. Tapi.. Aku masih mampu, aku beli vitamin..." ucapku sambil menunjukan kantung obat. Adam tersenyum lebar lalu menyeretku ke kamar. "Mandikan aku sayang..." pintanya sambil membuka bajunya satu per satu. Aku segera ke kamar mandi mengisi bath tube dengan air hangat. "Mia.." panggil Adam membuatku segera menemuinya. "Ya sayang?" tanyaku penasaran. Adam memberi isyarat untuk mengulum kejantanannya. "Selagi menunggu air penuh.."ucapnya sambil menuntunku berjongkok dihadapannya dan mulai mengulumnya. Adam mendesah nikmat merasakan hisapan dan mulut hangatku. "Shit... hangat sekali bibirmu sayang.." racaunya dan Adam mencapai klimaks dengan membenamkan kejantanannya di kerongkonganku dan mengeluarkan cairannya disana. Aku terpaksa menelannya "Bagaimana? Itu vitamin biar tubuhmu kuat.." bisik Adam sambil mengecup keningku. Aku hanya tersenyum. Ah, ada-ada saja!!

Aku menanti hasil labku, jam 3 sore aku langsung meluncur ke rumah sakit tempat dimana aku diperiksa. Aku terkejut melihat Adam menungguku tepat di pintu dokter yang kemarin memeriksaku. "A..Adam??" ucapku terbata, aku takut dia marah. Aku bisa melihat dari tatapannya yang dingin, hasil labku menunjukan jika rahimku lemah. Aku terpukul sehingga rasa takutku karena membohongi Adam sirna. Adam masih memandangku dengan tatapan dingin.

Adam menyeretku ke kamar dan menamparku cukup keras. "Jangan pernah berbohong padaku!!" teriaknya keras membuatku menggigil ketakutan. "Aku tak peduli kau mandul atau tidak. Yang aku butuhkan kau. Bukan anak!"teriaknya sambil menyeretku ke tempat tidur. Aku menangis sejadi-jadinya. "Aku takkan mempercayaimu lagi." dengusnya kesal. "Aku takkan bisa memberimu keturunan!" ucapku akhirnya sambil terisak. "Setelah kau tahu susah punya anak lalu kau akan meninggalkanku?"tanya Adam tajam "Kau bisa menikahi wanita yang bisa memberimu anak" tukasku. "Aku takkan pernah melepaskanmu!"desisnya sambil merobek pakaianku dengan membabi buta. "Aku akan menghukummu" ucapnya dengan tatapan mengerikan. Aku hanya bisa pasrah ketika Adam menyetubuhiku habis-habisan hingga aku pingsan. Adam membuatku orgasme hampir 7 kali membuatku terkulai lemas dan meremang tak sadarkan diri..

Sinar mata hari pagi menembus jendela kamarku, aku menatap wajah tampan Adam sedang tertidur, dengkuran halusnya sangat indah terdengar. Aku menatap wajah tampannya. Apa mampu aku meninggalkannya? Atau membagi tubuhnya dengan wanita lain? Aku menatap tubuh atletisnya dan mulai menjilati putingnya yang cokelat. Aku menghisap lehernya memberikan tanda kepemilikan di tubuh adam. Dia.... Dia milikiku, hanya milikku. Tak ada yang bisa menyentuhnya, aku seperti orang gila yang posesif. Ya aku mencintai Adam, tak peduli aku menjadi diri yang egois. Aku rela mati untuknya. "Masih kurang huh?" tanya Adam membuyarkan lamunanku. Aku tersenyum lebar lalu melumat bibir seksinya dengan seduktif membuat Adam mengerang nikmat. Kami kembali bercinta hampir 3 jam lamanya. Tubuhku bergetar karena sudah lemas mengalami orgasme yang tiada henti. "Terima kasih sayang .. Aku mencintaimu." ucap Adam sambil pergi ke kamar mandi. Aku sudah tak dapat merasakan tubuhku yang letih. Pandanganku mengabur dan aku pun tertidur.

Bersambung....
Jangan lupa vote dan.komennya, terima kasih ya sudah mau membaca ceritanu

see u next part
love you...

My Love is My Secret (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang