Part 8 : Kasar

8.5K 356 1
                                    

Slow update ya apa lagi kemarin puasa..
semoga belum lupa ya dengan ceritaku hehe

Hapy Reading....

Adam Pov

Aku tak mengerti dengan jalan pemikiran Mia, aku padahal sangat mencintai dia. Aku tertegun mengetahui jika Mia mengharapkan anak dariku, dia memikirkan keturunanku, generasi penerusku. Padahal di otakku hanya seks dan seks. Aku tak mengira dia akan terpukul jika kandungannya lemah, aku tak tahu harus menyikapi Mia seperti apa.

Aku berfikir dan berfikir, aku mengerti....
Betapa besar cintanya padaku. Aku segera meluncurkan ferrariku kehalaman mansionku, aku merindukan Mia... Cintaku.

Aku menatap dia yang tertidur lelap, ada tetes air matanya yang mulai mengering di sudut matanya. Sepertinya dia menangis selama aku bekerja. Aku mengecup matanya, mengelus rambutnya hingga istriku terbangun dan menatapku menutupi kesedihannya.

"Kita akan berobat dan terus berusaha agar kau hamil. Kau jangan bersedih lagi." ucapku membuat mata Mia terbelalak indah, ada pancaran kebahagiaan disana. "Tapi... andai kau tak bisa memberiku keturunan. Aku tak peduli dan kau tak boleh meninggalkanku."bisikku. Aku melumat bibir seksinya dan menindih tubuhnya. "Aku mencintaimu sayang..." bisik Mia disela ciuman kami. "Let's make a baby..." godaku sambil menanggalkan seluruh pakaianku. Mia masih tampak tersipu malu ketika menatap tubuh telanjangku. "Kau tak mau buka baju huh?" tanyaku sambil mengecup leher jenjangnya. "Jangan curang.." ucapku tersenyum miring lalu merobek pakaianya. Mia hendak protes namun dengan sigap aku menjilat vaginanya, sehingga desahanlah yang keluar dari mulut cantiknya...

Mia sudah mulai terbiasa dengan ritual seksualku, entah efek dari vitamin yang diberikan oleh dokter entah setiap bercinta pemanasannya dia harus menelan spermaku. Aku mencintainya karena dia lembut, penurut dan penuh kasih sayang.


Aku mendengar laporan dari anak buahku yang selalu mengawasi istriku bahwa dia di hampiri oleh pria bernama Brandon Hunt yang merupakan teman sekolahnya. Aku melajukan mobilku ke tempat dimana mereka sedang bertemu. Aku menatap isteriku yang sedang tertawa ceria bersama pria lain. "Adam?? " ucapnya terkejut melihatku menatapnya dingin. Mia langsung berdiri "Brandon, perkenalkan ini suamiku yang sudah membuatku bertekuk lutut..." ucapnya sambil menatapku penuh cinta. "Brandon Hunt" sapanya dan aku membalas sapaannya kemudian menyeret istriku pulang. "Adam, tasku..." ucapnya kesal "Pulang!!" bentakku kasar membuat air matanya mengalir karena bentakanku. Brandon tampak ingin melerai namun dia tak mau ikut campur dalam urusan rumah tangga orang lain "Biar orangku yang membawanya" tukasku sambil menyeretnya pulang.

Mia marah padaku, aku tahu dia malu diseret paksa olehku didepan temannya, aku cemburu dan aku tak suka tubuhnya di sentuh oleh pria lain, juga senyumnya. Senyumnya hanya untukku. "Kau keterlaluan Tuan Adam" teriaknya ketika sampai ke mansionku. Aku melempar vas bunga yang ada di sampingku. "Kau yang keterlaluan, kau adalah milikku dan kau tak berhak bertemu dengan lelaki manapun!" teriakku geram "Dia teman SMA-ku dan kami tak ada hubungan apapun" pekiknya. "Persetan dengan teman, aku tak suka kau bertemu lelaki lain. Apa kau tak mengerti??" geramnya kesal. "Aku punya kehidupan aku juga butuh teman" isak Mia. Aku menatapnya tajam "Apa aku saja tidak cukup?" tanyaku ketus. "Oke, aku juga akan mencari teman, kau pikir aku merasa sudah cukup hanya dengan menidurimu saja huh?" ucapku kejam membuat istriku terdiam. "Kau tahu, aku bukan orang yang mudah terpuaskan.." ucapku sambil pergi keluar mansion. "Kau mau kemana?" tanya Mia sambil terus mengikutiku. "Menikmati jalang di luar sana" ucapku ketus. Mia menarik tubuhku lalu menciumku dengan kasar. Ya aku balas lalu kuhempaskan tubuhnya seperti sampah. "Aku jijik padamu" bisikku membuat sorot mata wanita itu meredup. Aku pergi melangkah menuju club favoritku.

Mia Pov

Aku tak mengira Adam akan mencampakanku seperti sampah, dia sudah bosan padaku? Apa dia benar-benar jijik padaku? Ya apa lagi aku tak bisa memberi dia keturunan. Aku berlari ke kamarku dan menangis sejadi jadinya. Aku kecewa dan sakit hati, aku yakin sekarang dia sedang menikmati tubuh jalangnya, menyentuhnya, mencumbunya dan... aaaargggghhh....

Sudah tiga hari semenjak kejadian itu, Adam tak pernah datang lagi ke mansionnya. Mungkin dia benar-benar sudah bosan dan membuangku. Aku segera mengemasi barang barangku. Aku tak sanggup andai suatu hari Adam datang dengan wanita barunya ke hadapanku.sebelum itu terjadi lebih baik aku yang mundur, aku yang pergi. Aku memasukan koper dan beberapa barangku ke dalam taksi. Selamat tinggal suamiku...

Aku melihat pemandangan sepanjang jalan, aku akan pergi ke rumah temanku, karena aku tak mungkin pulang kerumah ayah dan ibuku. Tiba-tiba taksiku berhenti mendadak, taksiku di kepung oleh 3 mobil hitam. Aku melihat pria tampan berkaca mata menuju ke arahku dan membuka pintu taksi secara paksa. Salah satu orangnya membawa koperku dan membayar taksi itu hingga pergi. "Siapa kau?" teriakku ketakutan. "Kau mau kemana?" tanya pria yang aku kenal itu "Adam??" ucapku kaget. Ada rasa bahagia dia menghentikan kepergianku tapi seketika aku marah karena membayangkan dia meniduri jalangnya. "Lepaskan aku tuan Lee" jeritku kesal namun Adam menyeretku dan memaksaku memasuki mobilnya. Aku terjungkal hingga tubuhku terlentang di jok mobil dan Adam menindihku. "Aku bilang jangan pernah kau pergi dariku!!" ucapnya sambil menjambak rambutku kasar dan membenturkan kepalaku ke kaca jendela mobil. Aku meringgis kesakitan. Aku tak menyangka jika Adam berbuat kasar kepadaku. Aku meronta dan Adam menamparku hingga pandanganku kabur, dan semua menjadi gelap.

Bersambung...

Jangan lupa vote dan komennya, thanks for reading....

My Love is My Secret (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang