Part 9 : Terluka

7.9K 358 3
                                    


Slow update

Happy reading...

Mia Pov

Aku tak menyangka jika Adam akan berbuat kasar kepadaku, aku menatap rahangku yang membiru dengan sobekan di ujung bibirku serta keningku yang memar. Aku menangis, orang yang aku cintai bisa menganiayaku sekejam ini. Adam tidak menengokku, dia mengurungku di kamar.

Ada rasa perih dan kesal. Hanya karena dia cemburu bukan berarti dia bisa menyiksaku seperti ini. Hampir seminggu semenjak kejadian itu aku menikmati hidupku di dalam kamar.

Aku membaringkan tubuhku di tempat tidur, sudah tengah malam namun aku belum bisa tidur. Aku mendengar suara pintu kamarku dibuka dan aku pura-pura tidur. Aroma alkohol begitu menyengat hidung membuatku tak tahan untuk bangun. "Apa yang kau lakukan disini?" tanyaku tajam ketika melihat Adam dalam keadaan mabuk. Rambutnya acak-acakan, pakaiannya kusut juga tangannya penuh darah. "Apa yang terjadi?" ucapku penasaran. Adam menatapku tajam "Aku membunuh jalang.." ucapnya serak. "Maksudmu?" tanyaku tak mengerti. Adam terkekeh. "Dia menawarkan diri, memaksaku menyentuhnya. Oke, aku melayaninya dan dia mati." ucapnya dingin. "Kau membunuhnya? Bagaimana bisa?" tanyaku bingung. Adam mendekatiku. "Aku jijik melihatnya, aku masukan kepalanku kedalam vaginanya sedalam mungkin dan dia mati" ucapnya datar, aku bergidik ngeri. "Kau sakit jiwa!" jeritku ketakutan. Adam terkekeh. "Ya, semua karena kau. Aku menjadi benci pada wanita! Tak ada wanita yang bisa membuatku bergairah dan puas kecuali kau!!" teriaknya sambil menjambak rambutku "Bunuh aku Adam.." perintahku, sambil meringgis kesakitan. aku melawan rasa takutku. Mungkin dengan kematianku aku bisa terbebas darinya. "Tidak semudah itu Mia!" bisiknya sambil merobek pakaianku. Aku ketakutan apakah dia akan memasukan kepalan tangannya ke vaginaku juga? Aku tak sanggup membayangkannya.

Namun aneh, dia menciumku sangat lembut, Adam mengulum buah dadaku dengan sensual membuatku merasa rileks dan menikmati sentuhannya. Aku menatap wajah tampan suamiku, dia menangis sambil mengecupi tubuhku. "Adam?" ucapku bingung sambil menangkup wajahnya. "Jangan tinggalkan aku,akan aku lakukan apapun asal kau tidak meninggalkanku demi pria lain.." isaknya. Aku memeluknya penuh kehangatan. "Aku janji, hanya kau didalam hidupku. Aku takkan berhubungan dengan siapapun meskipun dia temanku.."janjiku sambil mengecup kening Adam. "Aku membunuh wanita itu... Mia..." bisiknya sambil memelukku. "Kenapa?" tanyaku lagi. "Aku benci jalang, aku tak bisa melepaskan gairahku kepada jalang. Aku putus asa... Dia menyentuhku yang jelas-jelas aku adalah milikmu. Hanya kau yang berhak menyentuhku.. Dan aku membunuhnya.." ucap Adam. Aku memeluknya. "Lepaskan keinginanmu sekarang... padaku.." ucapku sambil menelentangkan tubuhnya, membuka celananya dan mengulum kejantanannya yang mulai berdiri tegap. Aku mengulumnya sambil sesekali mengocok dan melumat buah zakarnya. Adam melenguh menikmati semua permainan lidah dan tanganku dan memuntahkan spermanya di mulutku. Aku senang Adam mulai seperti biasa lagi. Aku tak tahu apa aku masih waras, aku tak takut pada Adam yang jelas Adam membunuh wanita itu karena dia tak bisa berpaling dariku. Hanya aku yang bisa memuaskannya, hanya aku...

Adam meremas buah dadaku, agak kasar dan liar tetapi membuatku mengerang dan memuja dirinya. Aku mendesahkan namanya dan dia menghujamku dengan kejantanannya. Aku merasa milik dia makin besar saja, kewanitaanku terasa begitu penuh dan nikmat sampai akhirnya aku mencapai orgasme-ku. Aku menatap wajah Adam yang sudah meredup, guratan kelelahannya tergaris di wajahnya. Dia terus memompaku hingga akhirnya tubuhnya menegang dan cairan hangat terasa memenuhi rahimku. Aku mengecupnya dan memperketat pelukanku. "Istirahat sayang..." bisikku. Adam pun tertidur di pelukanku.

Aku terkejut, aku bangun di kamar Adam bukan di kamar saat kami bercinta. Kapan Adam memindahkanku dari kamarku? Aku merasa lengket di selangkanganku, aku teringat semalam kami bercinta dan tak sempat membersihkannya karena malam itu sungguh melelahkan. Aku menatap Adam yang masih terlelap tidur. Aku meraba payudaraku yang agak perih, cakaran halus dan bekas gigitan Adam menghiasi dadaku. Aku terbayang betapa kasar dan menggairahkannya Adam semalam. Adam merangkulku. "Kau mau meninggalkanku?" tanya dia dengan suara serak. "Tidak, aku mencintaimu dan aku tak mau berpisah denganmu.." ucapku sambil membalas pelukannya. "Pria itu?" tanya Adam sambil menatap mataku dengan intens. "Aku takkan mendekati pria mana pun. Aku milikmu Adam." bisikku sambil melumat bibirnya yang seksi. Adam terkekeh lalu meremas payudaraku dengan lembut membuatku terengah engah. "Stop Adam..." perintahku yang masih merasa pegal dan lengket di selangkanganku. Namun Adam malah menghisap buah dadaku dengan kasar dan liar membuatku mengerang merasakan mulutnya yang membakar setiap inch tubuhku. "Adammmh.... " desahku saat dia memasukan jarinya ke vaginaku dan mengocoknya dengan brutal. Aku terengah-engah belum siap dengan gerakannya yang sangat lincah. "Adammh... stop.." pintaku ketika dia memasukan dua jari ke dalam vaginaku dan menusuk-nusuknya dengan berirama. Aku menatap wajahnya yang begitu menikmati eranganku dan ekspresi wajahku. "Aku keluaar..." jeritku sambil mencium rakus bibir Adam yang seksi. Adam membopongku ke kamar mandi dan menunggingkanku di cermin besar yang ada di kamar mandi, dia menusukku begitu dalam sambil menatap pantulan kami di cermin. "Kau seksi Mia.." desahnya sambil terus memompaku, lututku terasa lemas tak sanggup menopang hentakan tubuh Adam. Aku hanya bisa mengerang dan merintih nikmat. Adam membalikan tubuhku dan mendudukanku di samping bath tube.lalu kembali menerjangku, melumat payudaraku dan meremas kasar, hingga akhirnya Adam mencapai klimaks. Kami terengah engah kemudian memasuki bath tube dan berendam bersama. "i love you..." bisik Adam sambil memelukku erat.

Bersambung....

thanks for reading
jangan lupa vote dan komennya ya..
muuuah...

My Love is My Secret (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang