Happy reading...
Adam Pov
Aku semakin gila, aku kecewa dengan Liana yang memintaku untuk melupakannya. Oke aku akan meminta dia bercinta denganku untuk terakhir kali, dan aku janji dia takkan melupakanku selamanya.
Aku menatap wajah cantik Liana dengan tubuh dibalut gaun hijau tua. Aku langsung melumat bibirnya yang menggantikan candu Mia. Aku langsung meremas buah dadanya dengan seduktif, dia mengerang nikmat dan aku segera melepaskan pakaiannya. Aku menciumi sekujur tubuhnya seolah aku memang akan meninggalkannya. aku melesakkan kejantananku dengan ganas membuat Liana mendesah nikmat merafalkan namaku., aku terus menghujaminya sambil meremas payudaranya kuat-kuat. "Adammmh.... Sakiith..." desahnya namun aku tak peduli..Aku menunggingkannya dan aku segera menggunakan kondom. Aku menjilat anusnya dan langsung melesakkan.kejantananku didalam anusnya sehingga Liana meronta kesakitan. Jeritannya terdengar indah, dia menangis namun aku tak peduli.
Aku terus menggoyangkan anusnya menghujaminya hampir dua jam hingga Liana pingsan, entah setan apa yang masuk kedalam diriku. Ya aku belum puas menggagahi anusnya yang sempit sesempit milik Mia. Akhirnya aku mengalami pelepasan, aku mengistirahatkan tubuhku sambil menanti Liana bangun.
Gadis itu mulai tersadar sekitar pukuk 3 pagi dan aku menyeringai ketika dia mengerjapkan matanya. Aku memapahnya ke kamar mandi dan menyalakan bath tube. Aku mendudukannya di kloset dan mulai menciumi bibir, leher dan payudaranya. Dia sempat menolakku namun dia tak bisa dengan mudah menghentikanku. Aku memasukkan satu jariku kemudia tiga jari sampai miliknya basah dan Liana mengalami orgasme. Aku memasukan empat jariku dan mengobrak abrik vaginanya. Liana merintih nikmat. Aku membangunkan Liana hingga berdiri dan mengangkat satu kakinya di kloset. Aku memasukan sekepal tanganku di vagina Liana hingga gadis itu menjerit kesakitan. "Enak huh?" bisikku Liana menangis. air matanya membasahi pipinya. "Ini akibatnya jika kau memutuskanku.. Jalang" hinaku sambil terus menyodok kan keluar masuk tanganku di vagina Liana. Gadis itu melenguh kemudian pingsan.
Aku segera melajukan mobilku ke mansionku, aku berharap Mia menyambutku seperti biasanya. Tapi semua tak lagi sama, mansionku sepi dan orangku bilang setelah aku memukulinya dia pergi dengan keadaan kacau. Aku mau mencarinya kemana? Kejadian sudah kapan hari?
Orang yang suruhanku untuk membuntutinya pun sudah aku hentikan semenjak aku mengenal Liana. Aku melacak melalui GPS ponselnya, ya masih ada. Aku segera mengikutinya karena aneh, jaraknya tak terlalu jauh dari rumahku. Aku berlari mengejarnya dan.... ponselnya dia buang di semak-semak halte bis. Aku merasa hancur dan kecewa. Istriku meninggalkanku.
Semenjak hari itu hidupku kacau, aku tak dapat berkonsentrasi pada perusahaanku hingga Robert yang menghandel semua. Aku mabuk, memperkosa jalang, bahkan ada beberapa jalang mati di tanganku kerika aku mabuk. Entahlah kehidupanku benar-benar hancur.
2 Tahun berlalu...
Aku baru keluar dari tempat rehabilitasi, aku sudah merasa lebih baik setelah kepergiannya yang sudah menghancurkanku lahir batin.
Sebenarnya aku lah yang menghancurkan kehidupanku sendiri, aku yang membuat Mia meninggalkanku, aku berselingkuh.dan menyiksanya. Menyakitinya sedemikian rupa, aku sangat bersalah padanya.Di rumah sakit aku berteman dengan Clara Right, gadis cantik dan pintar. Aku mencurahkan kesedihanku kepadanya. Dia selalu menemaniku seperti seorang kekasih, ya Aku tahu dia menyukaiku tapi aku belum bisa merasakan apa-apa. "Pergilah tidur, kau harus beristirahat. Besok kau akan memulai hidupmu yang baru... Semangat!!" ucap Clara ceria membuatku sedikit terhibur. aaku menatap ketulusan dari tatapan Clara, aku kasihan melihatnya terus menggapaiku.
Aku memutuskan untuk move on dari Mia, mungkin dia sudah sangat membenciku hingga pergi menjauh dariku. Aku membeli sebuket bunga dan pergi ke rumah Clara. Aku menyatakan cinta dan melamarnya untuk menikahiku, dan dia tak menolakku. Clara tahu jika istriku sudah meninggal, ya aku berkata seperti itu karena buatku dia sudah mati.
Clara merapihkan meja makan dengan telaten. "Kita jalan-jalan?" tawarku dan gadis itu tersenyum manis. "Kemana?" tanya Clara. "Emh... Aku ingin ke taman hiburan. Menikmati roller coster mungkin?" ucapku dan gadis itu mengangguk bahagia.
Kami menikmati hidup secara normal, tanggal pernikahan kami tinggal beberapa hari lagi. Aku berharap Clara akan menerima aku apa adanya, karena sisi liarku masih selalu membayangi mimpiku. Aku menyusuri jalan menuju kantorku, tak sengaja aku melihat Clara sedang duduk di salah satu cafe kecil di kotaku. Aku menghentikan mobilku agak jauh dari tempat Clara berada, aku terkejut Clara menemui seorang laki-laki yang lumayan tampan. Lelaki itu mencium kening wanitaku dan dia tampak sedih menatap pria itu. Aku terus memperhatikannya hingga Clara mencium bibir lelaki itu sekilas lalu pergi meninggalkannya dengan roman wajah sedih. Aku geram, aku marah dan aku kesal, Clara tak selugu Mia isteriku tercinta. Aku segera mengejarnya, Clara terkejut ketika melihatku. "Menangisi pria lain huh?" ucapku, matanya terbelalak kaget. "Dia mantan kekasihku." ucap Clara mencoba menenangkan tangisnya sendiri. "Kau menemui mantan kekasihmu sebelum hari pernikahan kita?" tanyaku tajam. "Bukan begitu, aku hanya meminta dia berhenti mengejarku, karena hubunganku dan dia tak mungkin di lanjutkan, aku akan menikah." ucapnya. "Hubungan kami sudah lama berakhir, itu karena dia menghianatiku. Sekarang dia hadir lagi jadi aku menemuinya untuk memintanya berhenti menggangguku." isak Clara. "Lalu kenapa kau menangis?" tanyaku "Aku teringat pengkhianatannya Adam.."ucapnya sendu. Aku memeluk tubuhnya.
Tak ada rasa cemburu atau cinta, hanya geram merasa dikhianati tetapi ketika aku mengetahui alasannya aku merasa hampa. Aku tidak mencintai Clara, aku mengantarkannya ke apartemennya. Aku menciumnya dengan lembut, memuka kancing kemejanya, menelanjangi Clara yang tak meronta sedikitpun. Aku mencium leher jenjangnya, menghisap payudaranya dengan seduktif. Namun tak ada getaran seperti pada Mia, hanya nafsu belaka.
Aku memasuki kejantananku kedalam miliknya, Clara mendesah, menggigit pundakku dengan lembut. Aku memompa tubuhnya, menikmati setiap gesekan kami hingga kami mencapai klimaks. Aku menatap wajah Clara ya memang cantik, namun tak ada getaran di hatiku. Aku memejamkan mataku, berharap bahwa aku masih normal dan aku bisa mencintai Clara sepenuh jiwaku.
Bersambung...
Ini cerita sambungan dari Adriana, menceritakan tentang ayahnya Damian Lee. Ini ceritanya pendek, kenapa?
1. Ceritanya sadis karena Adam adalah seorang psikopat
2. Aku belum bisa menguasai bagaimana menjadi psikopat itu seperti apa sehingga mood-ku sering lup lep kaya sinyal di pegunungan
3. Pembacanya dikit, kalian pada kemana sihh... -_-Thanks for reading..
Jangan lupa vote dan komennya ya
love you...
muuuaaah...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love is My Secret (Tamat)
RomanceSeorang laki-laki muda kaya yang sukses memiliki kehidupan malam yang liar dan penuh gairah Adam Lee, 27 tahun memiliki rambut cokelat gelap dan iris mata cokelat berkilau akhirnya menikahi seorang gadis yang dijodohkan oleh orangtua nya, Gadis itu...