Sesampainya di kampus, Sinka dan Naomi langsung bergegas ke kelas. Naomi mengajar di kelas Sinka hari ini. Bahan ajar sudah disiapkan oleh Naomi.
"Fiuh! Syukur belom bel." Ucap Sinka begitu sampai di kelas.
"Udah cepetan masuk!" Perintah Naomi.Sinka pun masuk ke kelas berbarengan dengan Naomi.
"Ok, hari ini kalian akan belajar tentang budaya Jepang. Jadi buka buku kalian halaman 112." Ujar Naomi.
Naomi pun memulai bahan ajarnya. Seluruh murid pun mendengar Naomi dengan tekun.
***
Kantin kampus...
"Huah! Pelajaran tadi sangat sulit ya, Ndre." Ucap Sinka.
"Ya begitulah. Lagian dosennya juga kakakmu kan?" Tanya Andre.
"Iya! Tapi aku buat perjanjian sama kakaku kalok aku gak boleh manggil dia dengan sebutan kakak jika di kelas." Jawab Sinka.
"Ya biarpun statusnya cuma magang, tapi dia tetap dosen disini." Balas Andre.
"Loh, kamu tau darimana kakakku itu dosen magang?" Tanya Sinka curiga.
"Oh gak.. Mm itu, kan kemarin kamu yang bilang samaku kalok kakakmu itu cuma dosen magang di kampus ini." Jawab Andre asal.Sinka hanya mengangguk polos. Sebenernya dia curiga terhadap jawaban Andre, kekasihnya. Tapi, dia dan Andre berpacaran diam-diam karena tidak mau ketahuan oleh kakaknya Sinka, Naomi.
Tapi siapakah Andre ini sebenarnya?
***
Saat pulang untuk para mahasiswa telah tiba. Naomi berjalan cepat menghampiri Sinka.
"Eh dek, kamu pulang sendiri ya hari ini. Kakak gak bisa pulang bareng kamu hari ini." Ucap Naomi.
Tampak wajah kecewa Sinka mendengar ucapan kakaknya.
"Tuh cemberut lagi. Nih duit buat ongkos dan makan spaghetti." Lanjut Naomi.
"Wah! Makasih ya, kak. Hati-hati!" Sahut Sinka dengan wajah bahagia.
"Dasar kamu! Yauda kamu juga hati-hati ya!" Sahut Naomi."Mi, udah siap?" Tanya Andre.
"Oh, udah donk sayang. Nih, kamu yang bawa mobilnya." Jawab Naomi.Andre menerima kunci mobil Naomi dan mengendarainya meninggalkan kampus.
***
Andre dan Naomi terlihat mengunjungi sebuah mall di Jakarta. Mereka terlihat bahagia. Pasangan serasi memang. Tapi niat jahat Andre belum diketahui oleh Naomi dan Sinka.
"Sekarang aja lo bisa bahagia sama gue. Huh! Lihat aja, gue bakal bikin lo kakak beradik menderita!" Batin Andre.
"Yank, kesana yuk! Aku mau lihat-lihat baju." Ajak Naomi manja.
"Yuk!" Jawab Andre singkat.Andre tersenyum, tapi senyumnya bukan senyum bahagia, melainkan senyum sinis.
***
Setelah dirasa cukup berbelanja dan berjalan-jalan, Andre pun mengantar Naomi pulang ke rumahnya.
Setelah basa basi sejenak, Andre pun berpamitan dengan Naomi. Melihat Andre telah menghilang dari pandangannya, Naomi pun masuk ke dalam rumahnya.
Naomi terkejut melihat Sinka berdiri di ambang pintu dengan wajah yang sangat marah.
"Dek, udah makan? Kalok belum, ganti baju gih. Kita pergi makan." Ucap Naomi ramah.
"Gak usah basa basi kak! Kakak jalan sama siapa barusan?!" Tanya Sinka emosi.
"Oh cowok yang tadi. Dia itu temen kakak kok." Jawab Naomi berbohong.
"Bohong! Jelas banget tadi kakak mesra banget sama dia!" Bentak Sinka.
"Sinka, sejak kapan kamu berani ngebentak kakak kayak gini?!" Naomi balas membentak.
"Kakak jahat! Kakak gak tahu rasanya pacar orang direbut itu seperti apa!" Isak Sinka mulai terdengar.
"Maksud kamu apa?! Kakak gak ngerti!" Ucap Naomi.
"Kakak jahat! JAHAT! JAHAAAAATTTTT!" Sinka berteriak.'PLAK!' Tamparan keras mendarat di pipi Sinka.
"Kakak nampar aku? Bahkan Mama yang ngelahirin aku gak berani nampar aku. Kakak berani nampar aku?!" Lirih Sinka.
"M..maafkan kakak dek. K..kakak gak sengaja dan g..gak berniat." Ucap Naomi mendekati Sinka.Sinka menghindar dan langsung berlari ke kamarnya.
Naomi hanya bisa terduduk lemas di sofa dan menangis. Naomi menangis sekuat-kuatnya dan menyesali perbuatan yang dilakukan terhadap adik perempuan yang disayanginya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, My Sister
FanfictionNaomi dan Sinka bertengkar gara-gara satu hal dan mereka saling tidak berbicara selama sebulan penuh. Hingga akhirnya kejadian tragis menimpa Sinka.