"Sinka, buka pintunya. Kakak mau ngomong." Sahut Naomi.
Sinka hanya diam di kamarnya. Dia masih menangis dan sakit hati mengetahui bahwa kekasihnya menduakan dia didepan matanya.
"Sinka, kamu belum makan kan? Keluar makan dulu. Kakak udah siapin spaghetti tuh di meja." Lanjut Naomi.
Sinka tidak bisa mengelak saat mendengar kata Spaghetti, makanan kesukaannya.
Tanpa mengeluarkan sepatah kata, Sinka keluar dari kamarnya dan langsung menuju meja makan.
Naomi menghela nafas, kemudian menyusul adiknya.
"Kamu masih marah sama kakak?" Tanya Naomi.
Sinka tidak menjawabnya.
"Yaudah gapapa kalok kamu masih marah sama kakak. Kakak akui, kakak salah tadi menamparmu. Kakak tidak seharusnya berbuat begitu." Ucap Naomi.
"Mama keluar kota. Jadi kakak agak frustasi mengingat harus mengurus kamu, skripsi kakak dan menjadi dosen magang di kampus kamu." Lanjut Naomi.
"Tapi tidak dengan merebut pacar orang!" Sinka akhirnya berbicara.
"Pacar?! Maksud kamu apa, dek?" Tanya Naomi tidak mengerti.
"Kakak beneran tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti?" Sinka balik bertanya.Setelah menghabiskan makanannya, Sinka kembali ke kamarnya meninggalkan Naomi yang berpikir tentang pertanyaan Sinka.
***
Keesokan paginya..
Sinka telah bangun pagi sekali dan sudah bersiap-siap berangkat ke kampus.
"Sinka, tumben kamu bangun cepet." Ujar Naomi.
Sinka tidak menghiraukan kakaknya dan langsung berangkat kuliah.
"Sinka! Kamu gak sarapan dulu?" Lanjut Naomi.
Tapi, Sinka sudah terlanjur keluar rumah.
***
Di kampus...
Karena tidak sarapan, Sinka terpaksa makan di kantin kampus untuk mengisi perutnya.
Saat itu juga, Andre datang menghampirinya.
"Hai, sayang!" Sapa Andre.
"Oh kamu. Ngapain kamu kemari?" Tanya Sinka cuek.
"Mencari kamulah. Kamu kenapa hari ini kok kelihatan cemberut gitu?" Tanya Andre.
"Bukan urusanmu! Udah sana cari kakakku!" Jawab Sinka beranjak pergi.Andre mengkerutkan dahinya kemudian tersenyum sinis.
"Rencana gue berhasil. Haha! Liat aja, gue bakal hancurin lo kakak beradik berdua." Batin Andre.
***
Kelas Sinka
"Sin, kenapa lo? Murung gitu." Tanya Zara.
"Gue bete nih!" Jawab Sinka singkat.
"Bete kenapa lo? Gak biasanya lo bete gitu." Ledek Zara.
"Andre. Gue bete sama Andre." Jawab Sinka.
"Andre? Oh cowok playboy brengsek itu. Kan dari awal gue udah bilang kalok dia itu bukan pria baik-baik." Ucap Zara.
"Argh! Gue gak tau harus berbuat apa lagi. Semalam gue pergok dia jalan pulang bareng kakak gue." Timpal Sinka.
"Apa? Dia jalan bareng kakak lo juga? Wah! Dia udah bener-bener keterlaluan!" Ucap Zara agak keras.
"Zara, perhatikan pelajaran! Jangan asik ngobrol di kelas!" Bentak sang dosen.
"M..maaf, Pak. Hehe." Ucap Zara cengengesan.***
Saat pulang kuliah telah tiba
Seluruh mahasiswa dan mahasiswi berhamburan keluar kelas. Terlihat Sinka keluar kelas dengan berjalan pelan.
Naomi melihat Sinka pun menghampirinya.
"Sinka, ikut kakak! Kakak mau bicara denganmu!" Ucap Naomi.
Naomi menarik tangan Sinka ke tempat yang sepi.
"Sekarang katakan sama kakak apa maksud pertanyaan kamu semalam?!" Tanya Naomi.
"Apaan sih kak! Risih tau!" Balas Sinka cuek.
"Kamu bilang kakak merebut pacar orang. Itu maksudnya apa?!" Tanya Naomi lagi.
"Kakak cari tahu jawabannya sendiri. Aku mau pulang. Oh ya satu lagi, kak. Malam ini aku tidak pulang ke rumah. Aku nginep di rumah Zara. Jadi kakak tidak perlu menungguku." Jawab Sinka.Saat Sinka hendak beranjak pergi, dia melihat Andre berjalan ke arahnya dan kakaknya.
"Kalian disini? Aku mencari kalian." Ucap Andre.
"Oh hai Andre. Have fun ya sama kakakku. Aku mau pergi dulu." Balas Sinka tenang.Dengan tenangnya, Sinka berjalan melewati Andre.
"Kamu tidak mau memberi pacarmu ini salam perpisahan?" Tanya Andre dengan senyumnya.
Naomi terkejut mendengar ucapan Andre.
"Andre apa maksud dari semua ini?" Tanya Naomi gemetar.
"Kak, tahu kan sekarang maksudku apa. Dan Andre, mulai hari ini, kita tidak punya hubungan apa-apa lagi alias PUTUS!" Ucap Sinka.Sinka pun berjalan pergi meninggalkan Andre dan Naomi.
Andre berjalan mendekati Naomi.
"Sayang, ayo pulang!" Ajak Andre.
"Tidak usah! Aku pulang sendiri hari ini!" Jawab Naomi emosi.
"Kenapa? Karena kamu telah tahu hubunganku dengan Sinka?" Tanya Andre tenang.
"Kamu itu emang lelaki brengsek, Ndre! Aku gak nyangka kamu tega mempermainkan perasaaku dan juga adikku!" Bentak Naomi.
"Tapi aku lebih sayangnya ke kamu." Ucap Andre dengan senyum mesumnya.
"Cukup! Mulai hari ini, kita putus!" Ucap Naomi beranjak pergi.Andre berdiri dan kembali tersenyum sinis.
"Inilah kemenanganku! Hahaha! Kalian kakak beradik, rasakan pembalasanku!" Batin Andre.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, My Sister
Fiksi PenggemarNaomi dan Sinka bertengkar gara-gara satu hal dan mereka saling tidak berbicara selama sebulan penuh. Hingga akhirnya kejadian tragis menimpa Sinka.