Episode 04

678 30 0
                                    

"Sinka! Tunggu!" Ujar Naomi.

Sinka tidak menghiraukan panggilan kakaknya. Dia terus berjalan bersama Zara.

"Sin, kakak lo panggil noh." Bisik Zara.
"Biarkan dia. Tetep jalan." Jawab Sinka.
"Tapi.. Kasihan kakak lo, Sin. Dia udah ngejar kita dari tadi." Lanjut Zara.
"Gue bilang jangan hiraukan dia!" Bentak Sinka.

Zara pun terdiam. Dia tidak berani membujuk sahabatnya ini lagi.

"Sinka, tunggu!" Ucap Naomi setelah berhasil mengejar Sinka dan Zara.
"Kakak ingin minta maaf sama kamu. Kakak tidak bermaksud untuk merebut Andre dari kamu. Kakak gak tau kalok dia itu pacaran sama kamu." Lanjut Naomi.
"Udah ya, kak. Aku capek! Besok masih ada jadwal kuliah. Yuk Zar, kita pulang." Ucap Sinka cuek.
"Pulanglah bersama kakak. Kakak janji akan baik-baik sama kamu." Lirih Naomi.

Sinka berhenti dan menghadap Naomi.

"Udah telat kak. Hatiku udah terlanjur sakit. Malam ini, kakak istirahat sendiri ya. Aku bakal pindah nginap ke rumah keluarga Zara selama satu bulan." Ucap Sinka lirih.
"Kamu serius, dek?" Tanya Naomi yang mulai terisak.
"Aku serius." Jawab Sinka singkat.

***

Malam ini, Naomi tidak bisa tidur. Ditatapnya jam sudah menunjukkan pukul 01:00. Dia bangun dari ranjangnya dan berjalan menuju ke dapur menuangkan air dingin ke gelas.

Dia membawa gelas penuh dengan air putih itu ke ruang tamu dan duduk di sofa. Teringatlah bagaimana bahagianya dia bersama Sinka sebelum kejadian ini.

Tanpa sadar, air mata menetes dipipinya.

"Sinka, maafkan kakak. Kakak tahu kakak salah. Aku harap kamu bisa kembali ke rumah dan melewati hari-hari yang indah bersama kakak." Batin Naomi.

***

Sementara itu...

Sinka yang berada di rumah Zara itu juga tidak bisa tidur. Dia hanya berguling kesana kemari berusaha membuat dirinya tidur.

Akhirnya, dia memutuskan untuk mendengarkan sebuah lagu. Lagu yang begitu tenang tersebut akhirnya mengantarkan Sinka pada mimpinya.

***

Keesokan harinya...

Naomi telah bangun dan menyiapkan sarapan. Matanya masih kelihatan bengkak akibat menangis satu malam.

"Sinka, tanpamu rumah ini terasa hampa. Kenapa harus satu bulan? Kenapa tidak satu minggu aja." Batin Naomi.

Setelah selesai menghabiskan sarapannya, Naomi pun bersiap-siap dan berangkat.

***

Kampus X

"Hari ini kamu mengajar di kelas sastra Jepang ya. Ini bahannya udah disiapin." Ucap seorang guru pada Naomi.

Naomi hanya mengangguk mengerti karena dia tahu, hari ini Sinka ada jadwal sastra Jepang.

Naomi menghela napasnya kemudian berjalan ke arah kelas sastra Jepang.

"Ohayo gozaimasu!" Sapa Naomi tersenyum.
"Ohayo, sensei!" Sahut seluruh murid.
"Ok, hari ini kalian belajar sastra Jepang. Buka buku kalian halaman 134." Lanjut Naomi.

Sinka masih terlihat bete. Naomi melihat itu dan hanya mampu tetap tersenyum dan berusaha profesional.

***

"Ok, pelajaran hari ini sampai disini saja ya. Jika ada yang tidak mengerti boleh bertanya sama saya." Ucap Naomi mengakhiri pelajaran.

Setelah memberi salam perpisahan, seluruh mahasiswa dan mahasiswi pun berhamburam keluar untuk istirahat dan makan.

Dari kejauhan, Andre melihat Naomi dan menghampirinya.

"Hai!" Sapa Andre.
"Ngapain lagi lo?! Belum puas lu nyakitin gue dan adik gue?!" Bentak Naomi.
"Santai. Gue kesini cuma mau mastiin lo baik-baik aja kok." Jawab Andre tersenyum.
"Bukan urusan lo!" Bentak Naomi berjalan pergi.

Andre hanya berdiri dan tersenyum sinis kemudian melihat ke arah Sinka dan mengedipkan sebelah matanya.

Sinka yang jijik dengan tingkah Andre pun mengajak Zara ke kantin.

***

I Love You, My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang