"Apa,kecelakaan? Lalu bagaimana keadaannya sekarang?"
.
.
.
.
.Skip time
Taehyung pov
Jika ditanya apakah aku ingin bertukar kawan tumbuh bersama, diam-diam akan kukatakan "Tidak" sebagai jawabannya. Kau adalah rekan tumbuh bersama yang terbaik yang Tuhan kirim pada umatnya. Meski kenyataan itu enggan kuakui dengan terbuka.
Aku berlari menelusuri trotoar jalan,menuju jalanan yang membuat lututku benar benar berat untuk melangkah.senyum bahagia ku sekarang kembali luntur,ku lihat beberapa kanvas yang sudah di warnai oleh cat air kini bertebaran di jalan bahkan salah satunya sudah hancur dengan cairan merah dimana mana.
Kerumunan orang orang membuat hatiku merasa perih,jantungku sesak,apalagi suara sirine ambulance yang memekikkan
Telingaku."aaaagggggrhhh" Aku menjerit hancur.kenapa ini terjadi?apa salah keluargaku?kenapa ini bisa terjadi?
Aku mendekati seseorang yang sudah berada di atas tandu dengan mata yang selalu bersinarnya itu kini tertutup rapat,luka lebam di wajahnya menambah luka di dalam hatiku.
"Tuan,apakah kau keluarga dari korban ?" Seseorang menyentuh bahuku dan bertanya padaku.mulutku kelu tanganku bergetar,air mataku tak berhenti mengalir.
Aku memantung,air mata yang tumpah membuatku terlihat sangat lemah.namun,aku tak peduli itu.aku hanya peduli akan hadirnya adikku.
"Dd..dia aadikku" lirih ku dengan suara parau.
Pov end.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Namja dengan bahu lebar dan berwajah tampan itu menangis meraung raung.hatinya bagaikan dipahat oleh benda tajam melihat kondisi adiknya.
Sudah 2 hari kebelakang namja itu mempunyai perasaan tak enak.namun dirinya mengabaikan itu,ia pikir kejadian ini tak akan terjadi ia pikir adiknya akan baik baik saja.dia terlalu bodoh membiarkan adiknya berkeliaran sendiri di jalanan apalagi di malam hari.Dengan berduduk diruang tunggu tak membuat namja ber marga kim itu tenang,kakinya terus bergerak bagaikan setrikaan.jika di tanya apakah ia sangat cemas?namja itu akan menjawab dia berlianku,maka jangan tanyakan lagi.
Sungguh adiknya adalah nyawanya,jantungnya pasokan oksigen yang membuatnya bertahan.Ceklek....
Dokter park keluar dengan raut wajah bingung.jin menghampiri dr.park dan bertanya padanya.
"Bagaimana?apakah adikku baik baik saja?"
"Ikut aku,kita bicarakan ini di ruanganku saja" Ujar sang dokter kemudian di balas anggukan oleh jin.
./\.
"Kau tak apa?" Taehyung membuka matanya perlahan.melihat sekelilingnya,sebuah ruangan putih dengan beberapa alat medis di dalamnya.
Taehyung yang sedari tadi hanya diam dan tak menjawab pertanyaan min yoongi langsung menatap min yoongi tajam.
"Kenapa aku ada disini,bagaimana keadaan adikku?" Teriak taehyung,min yoongi mencoba menahan tubuh taehyung yang mencoba turun dari brankar.
"Lepaskan,aku harus menemui adikku"
"Taehyung-ah,dengarkan aku!kondisimu saat ini sedang buruk,kau harus istirahat jika kau menemui adikmu dalam kondisi seperti ini aku yakin dia akan membencimu!" Bentak min yoongi membuat tubuh taehyung runtuh,menangis,menjambak rambutnya sendiri prustasi.
"Apa yang terjadi hyung?" Lirih taehyung.
"Jungkook,ia menjual lukisan yang ia buat di sekolah bersama temannya" min yoongi menghela nafas panjang.