"Namjoon-ssi kau di panggil keruangan kepala sekolah"
o0o
Namjoon duduk tepat di hadapan kepala sekolah, bibirnya melukiskan senyuman manis.
"Tentu bisa, pak" Kepala sekolah tersenyum senang mendengarkan jawaban namjoon.
Kepala sekolah, memerintahkan namjoon untuk melatih anak anak eksul volly semakin giat lagi. Berhubung Bulan depan sekolah mereka akan mengikuti perlombaan di ajang bergengsi antara sekolah menengah atas.
"Baiklah jika sudah tidak ada lagi yang akan bapak sampaikan pada saya, saya meminta izin untuk keluar. Untuk menghadapi perlombaan itu, bapak tak perlu khawatir aku saya akan mengatasinya" Tutur namjoon dengan sopan.
Kepala sekolah hanya tersenyum, menganggu dan mempersilahkan namjoon keluar.
"Kukira aku akan di pecat. Huh,, " desahnya setelah keluar dari ruang kepala sekola.
.
.
.
."Kook" Seorang bersuara husky membuyarkan lamunan sang adik. Jungkook yang melamun menjadikan tangannya sebagai tumpuan di dalam kelas. Jungkook tak sendiri, bambam masih Setia menemaninya namun bocah itu malah tertidur di atas kursi yang sudah di susun memanjang. Jika saja jungkook melihatnya pasti ia akan menertawakan kelakuan sahabatnya itu.
"Ne" jungkook menegakan tubuhnya.
"Kau tak apa?" pemuda bersuara husky itu memandang cemas ke arah jungkook dengan mata sendu.
"Lihatlah, apa aku terlihat buruk?" jungkook balik bertanya dengan senyum tulusnya.
"Ani, hanya saja-.. "
"Sudahlah, lupakan itu jangan dipikirkan hyung. Justru aku harus terbiasa dengan suasana seperti ini" Jawaban yang sangat menunjukan jungkook itu kuat, namun taehyung ragu. Ia masih tak percaya jika jungkook bisa menghadapi ini semua.
"Hm, baiklah mari makan" Taehyung pemuda bersuara husky itu merubah nada bicaranya menjadi lebih ceria.
"Yeay,, makan makan"
Keduanya menyantap hidangan yang jin pasak. Tak jungkook ataupun taehyung sadari jika jimin sedang memperhatikannya di balik pintu.
Bahunya bergetar hebat, wajahnya ia tutup oleh kedua tangannya.
"Aku menyayangi kalian, taehyung jungkook tetaplah kuat" Bibirnya berkata lirih.
Ia menangis, tak perduli siswa maupun siswi yang berlalu lalang memperhatikannya dengan raut wajah heran.
"Jimin kau baik baik saja?" Namjoon yang hendak mengajar di kelas x tak sengaja melihat jimin di sudut pintu dengan tubuh terduduk di lantai.
Kepala jimin mendongkak, dengan segera ia menghapus air matanya yang mengalir lalu menunjukan senyum palsunya itu.
"Aku tak apa hyung, ahhh ani ssaem haha.. "
Lelucon palsu jimin itu ia abaikan.
Namjoon melirik sekilas pada sepasang kakak beradik yang tengah menyantap makanan di dalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
don't cry hyung!
Fiksi Penggemarhyung, apakah aku bisa melihat Bintang? -jungkook