chapter 13

3.5K 335 24
                                    

Moodku kembali:v

**

"Hei,apa kau mendengar gosip jika kemarin jungkook mabuk?"

"Ya,kurasa itu adalah jebakan.coba kau pikir mana mungkin bocah lugu seperti dirinya berani meminum minuman terlarang itu"

"benar,apalagi dengan matanya yang tak berpusing"

"Kasian sekali,tapi dia begitu beruntung karna ada dua sosok hyung yang melindunginya"

"Ahh,aku menjadi iri padanya"

seseorang tersenyum kecut ketika indra pendengarnya menangkap perbincangan hoobaenya yang membicarakan anak sialan itu,menurutnya!

Hari ini dirinya benar benar murka,apalagi dengan sosok manusia polos yang tadi di perbincangkan.

"Jimin,haruskah aku mundur" Lirihnya namun dengan insan tajam dan emosi yang membara.

**
Pov taehyung.

Malam ini sungguh malam yang cerah, adik mungil mengajakku keluar menikmati indahnya bintang di atas langit sana,walaupun kutahu adikku sama sekali tak bisa melihat bintang indah itu, sungguh suatu malam yang menenangkan setelah kembalinya kita dari bandara tadi.
Tak kulupakan sedetikpun waktu yang terlentang panjang, aku bahkan tak bisa melepas tangannya yang hangat—— Dia menarikku sambil berlari menerobos gelapnya malam di pinggir sungai.

"Hati hati kau bisa saja menabrak benda yang ada di hadapanmu" Ujarku dengan senyum mengembang.

—Aku benar benar bahagia bisa bersamamu adikku, kau memang bocah yang tak bisa diam meskipun suatu organ di tubuhmu itu tak berpungsi.
Melihat tangan mungilnya yang terus memegang tanganku. Dia berhenti dan mengisyaratkanku untuk tidur di atas rerumputan aku melihat tenangnya arus sungai. Kami tidur bersama diatas rerumputan yang hijau melihat indahnya bintang.

"Hyung,apakah aku bisa melihat bintang?" Aku terkesiap,senyum yang menghiasi wajahku memudar kala adikku berujar seperti itu.

Menyakitkan mendengar adikku berkata demikian.

"Tentu saja,kook kau masih bisa melihat bintang" Wajahnya berbinar.

Tentu saja aku tidak ingin membuat adikku bersedih,tak akan lagi.aku akan terus membuatnya merasakan kebahagiaan.aku berjanji untuk adikku dan hyungku.

"Aku tak sabar hyung,aku ingin melihat eomma dan appa—bintang" katanya dengan semangat.

Aku ikut tersenyum,aku menyesal kenapa dulu aku sangat jauh darinya.kenapa aku baru menyadari jika adikku sangat membutuhkanku.aku memang hyung tak berguna saat itu.

"kook apa dulu aku ini tak becus menjadi seorang kakak?" Aku menutup kedua mataku,menjadikan kedua tanganku bantal untuk kepalaku yang terbaring di atas rumput.

"Ani" Aku membuka mata,menatapnya lekat.

"jangan berbicara seperti itu hyung,aku tak menyukainya.kau tau kau adalah hyung terbaik bagiku,kau membuatku merasa terlindungi oleh orang orang yang selalu menyakitiku,aku menyayangimu hyung" adikku menggapai tanganku yang saat ini tengah mengusak surai hitamnya.

don't cry hyung!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang