Semiliar angin berhembus menerpa tubuh menyedihkan milik taehyung.ia duduk tak bergeming di dinginnya malam menyandarkan tubuhnya di sebuah tembok besar.disinilah ia menatap beribu bintang yang tersenyum,ia pikir appa dan eommanya ada di antara ribuan bintang yang bersinar itu.Sekilas,bayangannya tertuju pada jungkook sang adik,bayangan saat dirinya mengacuhkan jungkook,bayangan saat dirinya tak memperdulikan jungkook sampai bayangan pada saat dirinya membentak jungkook.sakit memang mengingat semua perlakuannya itu,ingin sekali dirinya menebus semua kesalahan itu pada jungkook,ingin sekali dirinya menemani jungkook menjaganya sampai kematian membuatnya terpisah.
"Jungk,,kook,,mianhae" Air mata berhaga itu menetes mengantarkan kepedihan yang amat mendalam.
Taehyung meringkukan tubuhnya di atas rumput tanpa alas,tangannya merekatkan jaket tipis yang ia pakai bibirnya membiru,matanya tertutup lemah seakan ia lelah dengan kehidupan ini.
Skip time
Jin,jimin min yoongi dan namjoon saat ini tengah menunggu di depan ruangan icu dimana tempat jungkook saat ini di tangani.pada pukul 7 malam tadi kondisi tubuh jungkook kembali memburuk mengharuskan dokter menindaknya sekarang juga.
"Dok,pasien memuntahkan darah lagi" Jin terduduk lemas di lantai,wajahnya tak menampakkan bahwa ia menangis namun air matanya terus mengalir,tatapan kosong itu membuat para sahabatnya khawatir."Ambilkan alat kejut jantung" Terdengar lagi intruksi dr.park yang membuat jantung jin merasa perih.
Jin meremas tangannya kuat kuat,rahangnya mengeras dengan bibir terkatup rapat.
Tak hanya jin. jimin juga seperti tengah menahan sesuatu,ia memang tak menangis.namun saat ini..
"Agrhhh,, andwae andwae jungkook ahh andwae..." Jimin berlari meninggalkan ruang tunggu icu,ia tak bisa menahannya terlalu lama,pertahanannya runtuh.hatinya goyah sekuat apapun jimin menahan tangisannya tetap tak mampu.ia tak mampu.
"Jimin-ahh" Min yoongi berlari mengejar jimin,ia takut bocah itu melakukan sesuatu hal yang tidak tidak.
Namjoon yang marasa situasi semakin kacau langsung merengkuh tubuh jin,membawanya kedalam dekapan hangatnya.ia pun menangis,tak ada yang bisa menahan tangisan melihat semua ini.
Sedangkan disisi lain taehyung berjalan sempoyongan memasuki rumah sakit,catat bukan karna ia mabuk melainkan pusing di kepalanya yang membuat ia seperti ini.beberapa kali ia menabrak orang yang tengah berjalan di dalam rumah sakit dan sudah beberapa kali juga suster menawarkan untuk taehyung di bawa ke ruang Unit gawat darurat namun taehyung menolak.ia menolak sambil menangis ,menangis pilu yang mampu membuat orang orang di sekitar merasakan kesedihannya.
"Jungkook lebih kesakitan dari pada aku,jungkook lebih menderita dari pada aku" Taehyung tertawa lalu menangis tertawa lagi dan menangis lagi.tak lama kemudian tubuhnya ambruk.
Suster berlarian kearahnya,mengangkat tubuh lemah itu ke atas brankar hitam.
"Kookie-yaaa"*
Pukul 22.08 dokter sudah keluar dari ruangan icu,keadaan jungkook yang telah membaik membuat jin tak sabaran untuk melihatnya.melihat wajah polos malaikat kecilnya.
Dengan di bantu namjoon jin berjalan memasuki ruangan,seulas senyum terukir kala matanya menemukan seorang malaikat tampan didalamnya.tubuhnya terbaring lemah bibir nya yang terlihat pucat pasi tak mengurangi ketampanan di wajahnya.sungguh itu nyata.
Sesaat kemudian jin tersadar.
"Namjoon-ah dimana adikku,taehyung?" Semburat kepanikan kembali terlihat di wajah jin."Aku tidak tahu hyung,tadi setelah ia mendengar jika jungkook sadar dan memuntahkan darah,taehyung sepertinya pergi ia tampak kacau dan menangis" Ujar namjoon.